Merajut Harmoni dari Ubud  

Reporter

Editor

Selasa, 12 Oktober 2010 14:47 WIB

(Foto:Johannes P. Christo)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Suara serak penyair Sutardji Calzoum Bachri memenuhi halaman Puri Ubud, Gianyar, Bali. Puisi Tanah Air Mata yang dibacakannya mencuri perhatian ratusan pengunjung acara pembukaan Ubud Writers & Readers Festival 2010--selanjutnya disingkat UWRF--yang sebagian besar orang asing. Mereka hanya memahami puisi melalui terjemahan yang dibagikan, namun dengan segera bisa menangkap semangat perlawanan yang disajikan Presiden Penyair Indonesia itu.

Ya, karya Sutardji bagai pembuka jalan untuk pelbagai dialog dalam perhelatan UWRF, yang berlangsung pada 6-10 Oktober lalu. Diikuti oleh 156 penulis, sekitar 80 di antaranya penulis asing, UWRF kali ini menghadirkan 176 kegiatan, terdiri atas diskusi, lokakarya, peluncuran buku, pertunjukan, dan special event.

Sejumlah penulis asing cukup terkemuka hadir pada acara itu. Mereka antara lain Louis de Bernieres, novelis Inggris yang karyanya, Captain Corelli's Mandolin, memenangi anugerah buku terbaik Commonwealth Writers Prize dan Tom Keneally, penulis buku Scindler Arks, yang difilmkan oleh Steven Spielberg.

Dari Indonesia, selain Sutardji, Dewi Lestari, dan Sitor Situmorang, sebanyak 18 penulis muda ikut berpartisipasi. Mereka adalah Kurnia Effendi, Medy Lukito, dan Wa Ode Wulan Ratna (Jakarta); Nusya Kuswatin (Yogyakarta); Arif Riski, Zelfeni Wimra, Magriza Novita Syahti, dan Andha S. (Padang); Imam Muhtarom (Blitar); Wendoko (Semarang); Yudhi Heribowo (Solo); W. Hariyanto (Surabaya); Benny Arnas (Sumatera Selatan); Harry B. Koriun (Riau); Hermawan Aksan (Bandung); serta Sunaryono Basuki K.S., Ni Made Purnamasari, dan Iwan Darmawan (Bali).

Adapun special event yang digelar adalah penyerahan Master Card-Saraswati Literary Award kepada penulis senior Sitor Situmorang. Ada pula pergelaran “Tribute to Gus Dur”. “Sitor dipilih karena konsistensinya, sedangkan Gus Dur adalah pejuang untuk keberagaman yang sangat dihormati,” kata Direktur UWRF Janet Dee Neefe.

Kebetulan tema utama UWRF tahun ini adalah “Bhineka Tunggal Ika”. Janet menyatakan, di bagian dunia mana pun saat ini sedang terjadi proses yang sulit mencapai pengertian. Perbedaan dianggap sebagai jurang pemisah yang sulit dipertemukan.

Tema itu juga merupakan kelanjutan dari upaya untuk menggali nilai-nilai lokal Bali yang bisa disumbangkan kepada khalayak yang lebih luas dalam festival yang sudah berlangsung ketujuh kalinya itu. Festival pertama masih mengambil tema "Through Darkness to Light” (Habis Gelap Terbitlah Terang). Saat itu suasana memang masih diliputi kesedihan akibat tragedi bom Bali. “Kita belum tahu ke mana arah masa depan festival ini,” ujar Janet.

Tema keberagaman baru dimulai dalam festival kedua pada 2005, yang mengusung tema "Between Worlds” (Antar Buana). Disusul yang ketiga mengusung tema "Desa-Kala-Patra” (Tempat-Waktu-Identitas), keempat bertema "Sekala-Nisakala” (Yang tampak-tak tampak), dan kelima bertema "Tri Hita Karana". Adapun yang keenam bertema "Suka Duka” (Compassion & Solidarity).

Penulis Burma, Ma Thida, menyatakan festival ini sangat mengesankan karena ia bisa mengenali kisah-kisah baru yang berkembang di luar negaranya. Sulitnya akses bahan bacaan di negerinya membuat banyak hal baru yang bisa ia serap. Ma Thida pun berbelanja sebanyak mungkin buku bacaan.

Sayangnya, Ma Thida, yang tampil sebagai pembicara, mengaku tak bisa bicara secara bebas untuk menguraikan karyanya karena alasan keamanannya. “Penampilan saya sangat tidak memuaskan,” ujar penulis novel Sun Flower yang sempat mendekam di penjara karena menjadi pendukung pejuang demokrasi Burma, Aung San Kyi, itu.

Penulis Australia, Pam Allen, yang hanya satu kali absen pada festival 2005, menyatakan setiap tahun selalu ada kemajuan. Tahun ini yang paling tampak adalah keterlibatan yang lebih aktif dari penulis-penulis Indonesia. Sebelumnya, mereka tampak berada di pinggiran dan cenderung hanya menjadi penonton.

Ihwal belum satu pun penulis yang meraih Nobel Sastra hadir dalam festival ini, tutur Allen, bukanlah hal yang perlu perlu dirisaukan. “Sama dengan kami, orang Australia, yang tak pernah mempersoalkan belum adanya penulis kami yang mendapat hadiah itu,” katanya. Di Australia sendiri, Allen menambahkan, UWRF telah menjadi acuan acara bergengsi yang mengundang minat penulis untuk menghadirinya.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis

Baca Selengkapnya

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX

Baca Selengkapnya

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.

Baca Selengkapnya