Seni Grafiti Harus Dilindungi dan Disebarkan  

Reporter

Editor

Selasa, 31 Agustus 2010 16:45 WIB

(TEMPO/NOVI KARTIKA)
TEMPO Interaktif, New York - Seni grafiti jalanan, yang kerap dianggap kejahatan tapi belakangan masuk ke galeri-galeri bergengsi, memasuki tahap baru untuk memapankan dirinya sebagai seni yang legal. Sepekan terakhir ini telah diluncurkan Urban Art Foundation di New York, Amerika Serikat, yang menawarkan dukungan keuangan dan bantuan hukum untuk orang-orang yang ditahan karena mencorat-coret jalan-jalan kota. Mereka juga berharap untuk mendapatkan status landmark bagi beberapa karya cantik yang dibikin secara diam-diam di New York dan mempromosikan jenis kesenian ini di sekolah-sekolah negeri.

Kelompok itu muncul dalam sebuah musyawarah terbuka para seniman grafiti dunia di P.S. 15 di Paterson, New Jersey, untuk menggalang dana pembentukan organisasi itu. Para pesertanya adalah para seniman jalanan terkenal, seperti Eyesor, Madhatter, Herm Life, dan Ms. Bless. Selama acara itu, mereka melukis dinding sebuah sekolah dan memberi pelajaran melukis dengan cat semprot dan kegiatan terkait seni lainnya untuk anak-anak.

Penguasaha real estate Eric Granowsky menggagas pembentukan yayasan baru yang sedang dalam proses menjadi lembaga nirlaba itu, setelah dia kecewa dengan pengurangan program seni di sekolah putrinya--sebuah tren menyedihkan yang kini terjadi di sekolah-sekolah negeri New York.

"Kami ingin mendekriminalisasikan seni dan pada saat yang sama mendukungnya bagi generasi-generasi mendatang," kata Craig Dershowitz, yang turut mendirikan yayasan itu, kepada Wall Street Journal.

Tapi, tak semua orang merasa bahwa melindungi grafiti dan membuatnya dapat diakses anak-anak adalah sebuah gagasan yang bagus. "Kami ingin melihat mereka berubah atau dipenjara dan saya ingin meereka membayar ganti rugi," kata Fred Kress, koordinator organisasi Citizens Against Graffiti Everywhere, kepada Journal. "Ini kan vandal, pastilah bukan karya seniman. Kalau begitu nyeni, mengapa mereka tidak melakukannya di mobil dan rumah mereka sendiri?"

Sentimen serupa dirasakan polisi New York City, yang telah meningkatkan sikap antigrafitinya dengan menahan para seniman jalanan, dari 2.962 orang pada 2006 menjadi 4.158 para tahun lalu.

iwank | Artinfo

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

44 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

51 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya