Mengebom Dinding Galeri

Reporter

Editor

Minggu, 8 Agustus 2010 15:36 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung - Seekor ikan besar itu seperti kesakitan. Matanya bulat membelalak dengan mulut menganga. Tubuhnya yang digambar di atas lapisan kertas berukuran 200 x 390 sentimeter terpenggal menjadi 3 panel.

Walau terkesan cukup rumit, garis-garis manualnya tampak sederhana. Itulah Fish karya Agustian Inayatulloh. Di kalangan bomber atau grafiti writer, namanya lebih dikenal sebagai Astronautboys.

Rekannya sesama pencoret dinding kota, Hendra Rachtomo alias Racht4, menjajal karya tiga dimensi. Put the Finger On dan Get of the Ground, misalnya, mengangkat rumah-rumah model dari kayu yang melayang di antara awan. Pernik kayu-kayu lapuk mengelilingi seperti bingkai.

Advertising
Advertising

Sesaat meninggalkan dinding kota, sekelompok pembuat grafiti dan art street di Bandung, Flagrant Act of Bombing (FAB) mencoba beralih media dan mengembangkan sejumlah karya seni rupa. Ada yang membuat instalasi makam, menggambar karikatur di kertas panjang, serta melukis. "Lagi ingin coba yang lain," kata Cesarsyah Ardjil di sela pameran bertajuk Family Matters di Galeri Kita, Bandung, Jawa Barat, yang berlangsung 31 Juli hingga 7 Agustus kemarin.

Cesar yang memakai nama samaran Cheztwo sendiri melukis seorang anak yang sedang menulis. Tapi karya gambar komikalnya dalam bentuk cetak digital, tak jauh dari dunia malamnya. Pada gambar berjudul The Preparation, misalnya, penggemar komik dan karya-karya Banksy itu menampilkan seorang pembuat grafiti yang sedang menyiapkan segala peralatan termasuk penutup wajah.

Terlihat hanya Shake, nama grafiti writer bagi Rivaldy Edywar, yang sulit melepaskan suasana jalanan. Lulusan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia itu sampai harus menggotong dinding buatan untuk menuangkan gaya grafiti liar. "Ini bukan pameran grafiti," kata kurator Morgue Vangard atau biasa dipanggil Ucok.

Peringatan senada seperti itu terpampang begitu pintu masuk galeri dibuka. Menurut mantan bomber grafiti era 1996-2000 tersebut, mereka tidak sedang memindahkan jalanan ke dalam galeri. "Street art tetap harus di jalan," katanya.

Meski begitu, 9 anggota FAB memang tak bisa melepaskan teknik dan media grafiti sepenuhnya dalam pameran perdana ini. Steoroflow, Cheztwo, Skeed, Pope, OlderPlus, Sixty, Astronautboys, Racht4, dan Shake, menurut Ucok, ingin menguji media dengan kemampuan mereka selain membuat grafiti di jalanan.

Kali ini mereka mengebom dinding galeri. Setelah itu kembali lagi ke dinding jalan. "Sekarang juga mau bikin grafiti di dinding samping Paskal Hypersquare," kata Cheztwo. Sebagian anggota FAB lainnya kembali ke rutinitas harian sebagai mahasiswa, desainer distro, atau menggambar untuk website.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

44 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

51 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya