Goenawan Mohamad Gelar Pameran Di Muka Jendela: Enigma

Jumat, 30 Juli 2021 01:15 WIB

Sastrawan Goenawan Mohamad saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk `Menolak Pembusukan Filsafat` di kawasan Cikini, Jakarta, 13 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Goenawan Mohamad menggelar pameran seni rupa bertajuk Di Muka Jendela: Enigma. Selain itu, ia juga meluncurkan buku berjudul Rupa, Kata, Objek, dan yang Grotesk.

Kurator dan penyunting buku tersebut, Hendro Wiyanto mengatakan pameran seni rupa tersebut merupakan dari seorang penyair yang selama lima tahun terakhir lebih intens melukis dan membuat sketsa. "Pameran seorang penyair yang mungkin tidak cukup hanya dengan kata-kata," kata Hendro dalam pembukaan pameran secara virtual, Jumat, 30 Juli 2021.

Hendro menilai bahwa Goenawan Mohamad (GM) percaya kata-kata tidak bebas sepenuhnya dari imaji. Dia mengatakan entah dari mana imaji itu selalu menusuk dalam kata-kata dan kalau melihat kata semua pasti tidak akan terlepas dari rupa.

Hal itu yang menurut dia, menggugah penyair untuk menuliskan puisinya. "Saya mencatat pernyataan Mas Gun (Goenawan Mohamad) dalam katalog (Pameran bersama Hanafi) bahwa sudah saatnya hubungan antara puisi dan seni rupa menjadi dekat kembali," ujarnya.

Hendro mengatakan bahwa menyiapkan buku itu ada keinginan untuk menjelaskan pergulatan Goenawan Mohamad dalam konteks seni rupa. Seni rupa dalam artian, tak harus dimaknai dengan karya, tapi juga pikiran-pikiran, serta perbincangan tentang seni rupa.

Advertising
Advertising

Ia menilai buku ini mungkin buku seni rupa dengan ilustrasi atau foto-foto karya paling banyak. "Dalam satu esai bisa 10-15 karya seni rupa dan mengaitkannya dengan estetika, filsafat seni, identitas, hubungan seni dan politik dan sebagainya. Mungkin hanya bisa disaingi dengan buku koleksi bung Karno (Soekarno)," kata Hendro.

Pada kesempatan itu, Goenawan mengatakan pameran yang digelar saat memasuki usia 80 tahun ini merupakan upaya melanjutkan sejarah kreatif bangsa agar tidak punah.

"Jadi apa yang bisa diberikan oleh mereka yang muda atau tua pada kesenian, kesenian saya atau orang lain. Yang saya kerjakan hanya melanjutkan sejarah kreatif bangsa kita supaya tidak mati," kata Goenawan.

Dia mengatakan dalam proses penciptaan karya dibutuhkan diam. Karena dalam diam ada suatu meditatif yang diperlukan yang dinilai tidak dramatis, tidak luar biasa, tapi ada suatu momen yang diperlukan, seperti mengheningkan cipta.

"Di sana bisa timbul macam-macam. Ini semacam kebatinan, tapi tidak seserius itu," ujar dia.

GM menuturkan beberapa tahun ini mulai merumuskan bahwa keindahan yang indah itu bukan apik, cantik atau molek. Namun sesuatu yang menyiapkan kita untuk mengalami yang tidak terduga-duga, kejutan dalam pengalaman, dan keindahan selalu ada kebaruan.

Adapun pameran ini berlangsung di Salihara Art Center dan Nadi Gallery. Di Salihara Art Center akan berlangsung satu bulan dari 29 Juli sampai 29 Agustus 2021. Sedangkan di Nadi Galerry akan berlangsung selama dua bulan, dari 29 Juli-29 September 2021.

Pecinta seni dan pemilik Nadi Gallery, Biantoro Santoso, mengatakan pameran seni rupa Goenawan Mohamad menampilkan lukisan di atas kanvas besar sebanyak 50 dan drawing ada lebih dari 120 karya.

Baca juga: Goenawan Mohamad Gelar Pameran Lukisan Tunggal 'Warna'

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Nikson Nababan Diundang Hadiri Peluncuran Buku Guru Patimpus

2 hari lalu

Nikson Nababan Diundang Hadiri Peluncuran Buku Guru Patimpus

Eks Bupati Tapanuli Utara dua periode, Nikson Nababan, diundang oleh sejumlah tokoh Karo dari marga Sembiring Pelawi garis keturunan Guru Patimpus, untuk menghadiri peluncuran buku Guru Patimpus

Baca Selengkapnya

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

9 hari lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

17 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

18 hari lalu

Goenawan Mohamad Bicara Pentingnya Kepercayaan dan Etik dalam Profesi Jurnalistik

Goenawan Mohamad mengatakan etik bukanlah sesuatu yang diajarkan secara teoritis, melainkan harus dialami dan dipraktikkan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

18 hari lalu

18 Tahun Kepergian Pramoedya Ananta Toer, Kisah dari Penjara ke Penjara

Sosok Pramoedya Ananta Toer telah berpulang 18 tahun lalu. Ini kisahnya dari penjara ke penjara.

Baca Selengkapnya

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

18 hari lalu

Dies Natalis ke-3 Politeknik Tempo: Utamakan Etika di Tengah Gempuran AI

Dies Natalis Politeknik Tempo kali ini mengambil tema "Kreativitas Cerdas Tanpa Batas" dihadiri segenap civitas akademika Politeknik Tempo.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

20 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

20 hari lalu

Joko Pinurbo di Mata Rekan Penulis: Ramah dan Cerdas

Sejumlah teman sejawat membagikan kesan mereka terhadap sosok Joko Pinurbo yang dikenal cerdas, suka membantu, dan ramah.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

20 hari lalu

Mengenang Kepergian Joko Pinurbo, Berikut 5 Puisi Karyanya yang Perlu Disimak

Selain meninggalkan istri dan dua anak, Joko Pinurbo meninggalkan warisan karya-karya puisi. berikut beberapa di antaranya.

Baca Selengkapnya

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

21 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya