Lukisan dengan cat minyak di atas kanvas berukuran 70 inchi – 79 inchi ini akan dilelang dalam acara Hong Kong Art Sale bulan depan. Balai Lelang Christie Internasional Hongkong menyatakan bahwa hasil penjualan berbagai barang seni ini menjadi barometer industri seni di Asia.
Lukisan Zeng ini kemungkinan aka mengulang sukses lukisa Mao sebelumnya dengan judul “Chairman Mao II”, yang juga dilukis pada tahun 1993 dan laku terjual US$ 3,8 juta atau Rp 38 miliar, di balai lelang Philips de Pury & Co. London pada 29 Juni lalu.
Menurut jurubicara Christie Kate Malin harga itu termasuk harga konservatif dan masih masuk akal. “Kami telah cermati estimasi nilai lukisan itu dan kami observasi kondisi pasar dan memutuskan harganya.”
Krisis finansial di seluruh dunia, lanjut Malin, cukup mempengaruhi daya tarik pembeli. Sebelumnya, lukisan Zeng yang menggambarkan revolusi budaya yang menjadi era lukisan kontemporer Cina, laku terjual hampir Rp 80 miliar.
“Saya yakin 99.99 persen, Zeng Fanzhi akan ditempatkan dalam sejarah seni kontemporer Cina,” ujar Nicole Schoeni, yang mempunyai galeri di Hngkong dengan nama Schoeni Art Gallery Ltd.
Bloomberg| Nur Haryanto