Ashadi Siregar Luncurkan Novel Menolak Ayah, Angkat Adat Batak

Selasa, 7 Agustus 2018 16:38 WIB

Novelis Ashadi Siregar saat menandatangani novel-novelnya yang berjudul "Menolak Ayah" yang diluncurkan di Rumah Budaya Tembi, Bantul, Sabtu, 4 Agustus 2018. TEMPO/ Pito Agustin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sastrawan Ashadi Siregar kembali meluncurkan novel terbaru setelah 36 tahun berpuasa menulis novel. Novel yang diberi judul “Menolak Ayah” itu mengangkat adat Batak di kampung halamannya dengan latar belakang pemberontakan PRRI/Permesta.

“Karena setelah Orde Baru terbongkar, muncul keinginan mendekonstruksi sejarah versi Orde Baru,” kata Ashadi usai acara peluncuran novelnya di Rumah Budaya Tembi di Bantul, Sabtu, 4 Agustus 2018.

Baca: Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Novelis yang mulai dikenal lewat “Cintaku di Kampus Biru” pada era 70-an itu mencontohkan, soal kecenderungan agama-agama formal dari Timur Tengah, seperti Kristen dan Islam yang masuk ke masyarakat Batak. Kemudian dia dekonstruksi versi novel dengan memunculkan lagi agama asli.

Sejarawan Budiawan yang hadir sebagai pembahas menambahkan, dekonstruski lewat novel itu juga memunculkan soal perlawanan tokoh Aceh, Tuanku Imam Bonjol. Dalam narasi sejarah resmi, Bonjol berperang melawan Belanda lewat Perang Paderi. Namun Ashadi mendekonstruksi dengan memunculkan peperangan tersebut sekaligus ekspansi Bonjol ke Tanah Batak dengan islamisasi di sana.

Advertising
Advertising

Dekonstruksi sejarah Orde Baru lainnya juga memunculkan pemberontakan PRRI/Permesta adalah sebenarnya dilatarbelakangi koreksi daerah atas kebijakan pusat yang mengabaikan pembangunan daerah. Masa itu, pemerintah pusat lebih menganakemaskan Jawa ketimbang daerah lain, terutama Sumatera. Sedangkan sejarah resmi Orde Baru menyebut pemberontakan PRRI/ Permesta adalah bentuk sparatisme.

“Ibarat daerah itu adalah anak, dia protes pada pusat yang merupakan orang tuanya,” kata Budiawan yang juga Dosen Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sementara sastrawan Martin Aleida tertarik mengupas kisah manusia-manusia dalam novel itu yang mengangkat adat Batak. Kisah tentang tokoh utama, Tondinihuta yang putus sekolah karena tiada biaya dan akhirnya menjadi kenek bus Sibual-buali trayek Pematang Siantar-Bukittingi. Kemudian diajak bergabung dalam pasukan PRRI. Juga soal ayahnya, Pordumutua yang meninggalkan Todi dan ibunya ke Jawa menjadi perwira Angkatan Darat di sana. Banyak istilah Batak dikenalkan Ashadi dalam novelnya yang menurut Martin disampaikan secara sastrawi populer.

“Ini novel yang mengungkapkan secara rinci etnografi Batak,” kata Martin.

Diakui Ashadi, “Menolak Ayah” adalah novel serius yang dibuat paling lama ketimbang novel-novel sebelumnya. Novel setebal 434 halaman itu mulai dibuat usai pensiun dari pegawai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 2010 hingga 2016 dan diterbitkan 2018. Lantaran banyak fakta empiris dalam novel itu yang harus dicek lewat referensi silang. Terutama riset tentang latar belakang cerita yang dibangun.

“Menulis setting harus ada datanya. Itu kan fakta empiris ya, harus riset benar. Sesuai prinsip jurnalisme, verifikasi,” kata Ashadi yang memimpin Lembaga Penelitian Pendidikan Penerbitan Yogya (LP3Y) sejak 1992-2014.

Sedangkan kisah-kisah manusia di dalam novelnya adalah imajinasinya. Berbeda dengan novel-novel yang ditulis sebelumnya yang tidak perlu melalui riset khusus dan verifikasi karena sudah diketahuinya. Novel-novel yang digarap serius mulai dilakukan pada dua novel terakhir sebelumnya, yaitu Indera Lepas (1979) dan Sunyi Nirmala (1982).

Berita terkait

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

2 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

28 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

28 hari lalu

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

Arjuna Mencari Cinta, novel populer karya Yudhistira Massardi pernah difilmkan pada 1979. Judul novelnya pernah dikutip jadi lagu dan sinetron.

Baca Selengkapnya

4 Rekomendasi Novel ZIggy Z. yang Penuh Misteri dan Fantasi

17 Januari 2024

4 Rekomendasi Novel ZIggy Z. yang Penuh Misteri dan Fantasi

Ziggy Z. dikenal dengan novel-novel fantasi dan misteri, berikut rekomendasi buku-bukunya yang wajib dibaca.

Baca Selengkapnya

Film Julia Roberts Leave the World Behind di Puncak Netflix, Begini Sinopsisnya

14 Desember 2023

Film Julia Roberts Leave the World Behind di Puncak Netflix, Begini Sinopsisnya

Film Julia Roberts yang tayang di Netflix, Leave the World Behind berhasil merajai peringkat satu Film Hari Ini Netflix. Lantas, Ini sinopsisnya.

Baca Selengkapnya

Hari Lahir AA Navis Sastrawan Asal Padang Panjang Ditetapkan UNESCO sebagai Hari Perayaan Internasional

6 Desember 2023

Hari Lahir AA Navis Sastrawan Asal Padang Panjang Ditetapkan UNESCO sebagai Hari Perayaan Internasional

Hari lahir sastrawan AA Navis asal Padang Panjang ditetapkan UNESCO sebagai salah satu Hari Perayaan Internasional. Berikut profil dan karya-karyanya.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Serial Terbaru Netflix, My Life With The Walter Boys

3 Desember 2023

Sinopsis Serial Terbaru Netflix, My Life With The Walter Boys

Netflix menjadwalkan serial My Life With The Walter Boys tayang pada 7 Desember 2023

Baca Selengkapnya

10 Perbedaan Cerita The Hunger Games di Film dan Buku

22 November 2023

10 Perbedaan Cerita The Hunger Games di Film dan Buku

The Hunger Games adalah seri film yang diangkat dari novel. Berikut adalah perbedaan cerita antara buku dengan filmnya.

Baca Selengkapnya

Profil Ratih Kumala Penulis Novel Gadis Kretek Selain Tabula Rasa dan Larutan Senja

7 November 2023

Profil Ratih Kumala Penulis Novel Gadis Kretek Selain Tabula Rasa dan Larutan Senja

Gadis Kretek yang sedang tayang di Netflix diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala. Ini profil dan karya-karyanya yang lain.

Baca Selengkapnya

Contoh Majas Alegori dalam Bahasa Indonesia yang Harus Dipahami

6 November 2023

Contoh Majas Alegori dalam Bahasa Indonesia yang Harus Dipahami

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, terdapat majas alegori. Contoh majas alegori banyak ditemukan di beberapa karya sastra, seperti novel.

Baca Selengkapnya