TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan kepala daerah baru akan berlangsung Februari tahun depan. Namun kegaduhan di media sosial sudah terasa. Musikus Glenn Fredly pun sudah merasa bising dengan lontaran, cemoohan, caci maki, dan opini yang bergulir di media sosial.
“Wuih berisik, gaduhnya minta ampun banget. Aku hanya sesekali menengok medsos,” ujar Glenn kepada Tempo di sela-sela persiapan konser Liztomania di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa, 18 Oktober 2016.
Ya, sudah dua tahun ini, Glenn menyerahkan akun semua media sosialnya untuk dikelola seorang administrator. Dia menyatakan hal itu sebagai salah satu upaya menghindarkan diri dari kebisingan di media sosial. “Semua. Kalau butuh mengunggah sesuatu, aku kirim ke dia,” ujar pelantun tembang Januari ini.
Pria ini mengaku lebih menikmati waktu dan pertemuan di dunia nyata ketimbang asyik berceloteh di dunia maya. Di media sosial, ucap dia, rawan terjadi salah paham, salah persepsi, dan multitafsir yang tak sesuai. “Enakan ketemu muka, bisa diskusi, dan itu sangat berharga sekali,” ujar musikus yang juga produser beberapa film ini.
Meski pemilihan kepala daerah masih beberapa bulan lagi, Glenn tak ingin terlalu larut dalam kehebohan di dunia maya dengan berbagai isu, bahkan sampai isu SARA. Dia mengaku heran dengan pemikiran dan opini yang berkembang liar di media sosial akhir-akhir ini. “Kok, bisa seperti itu, mikirnya sempit sekali dan justifikasinya mengerikan,” tutur Glenn sambil bergidik.
Ketika ditanya soal calon yang akan dia pilih dalam pilkada mendatang, musikus ini menjawab dengan diplomatis. “Ya, sekarang mau lihat Jakarta mau jadi seperti apa nantinya, ya otomatis. Soal pilihan, biarin deh nanti saya aja yang tahu,” ujar Glenn sambil tersenyum.
DIAN YULIASTUTI