TEMPO.CO, Jakarta - Film Dokumenter panjang karya anak Kupang sukses menembus Festival Film Internasional. Film berjudul NOKAS karya sutradara Manuel Alberto Maia akan diputar pada perhelatan Eurasia Internastional Film Festval 2016.
Film NOKAS berkisah tentang seorang pemuda bernama NOKAS yang ingin menikahi kekasihnya, seorang gadis Timor bernama Ci. Tidak mudah menikahi gadis Timor, pihak lelaki biasanya diminta untuk membayar mahar kepada orang tua dan saudara pihak perempuan. JUmlahnya tidak tentu, tetapi seringkali memberatkan. Tradisi ini seringkali menjadi seperti transaksi jual beli. Dengan pendekatan observasional, film ini mengikuti usaha Nokas dalam menyiasati biaya pernikahannya.
Setelah melalui proses produksi kurang lebih 3 tahun, akhirnya film NOKAS diselesaikan dan akan melakukan pemutaran perdana pada 27 September 2016 di Eurasia International Film Festival 2016 di Almaty, Kazakhstan pada program Eurasia Docs.
Program Eurasia Docs adalah sesi program pemutaran film-film dokumenter dari wilayah Eropa dan Asia. Dalam program ini, NOKAS bergabung dengan film-film dokumenter seperti Where To Invade Next karya Michael Moore, Fire at Sea karya Gianfranco Rossi, serta Under the Sun karya Vitaly Mansky.
Abe, sapaan akrab dari Manuel Alberto Maia, berharap berharap dengan diputarnya NOKAS di Eurasia International Film Festival dapat memberikan gambaran kecil mengenai kondisi budaya Timor hari ini kepada masyarakat Kazakhstan. “Menonton NOKAS adalah melihat Timor hari ini dalam bingkai keberagaman Indonesia”, tambah Abe seperti dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (20/9). Setelah pemutaran di Eurasia International Film Festival, film NOKAS rencananya akan diputar di beberapa kota di Indonesia pada awal tahun depan.