TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Surat dari Praha, Angga Dwimas Sasongko, mengaku belum menerima surat somasi dari dosen Universitas Brawijaya Malang Yusri Fajar terkait dugaan plagiat terhadap buku miliknya yang berjudul sama.
"Sampai hari ini saya belum mendapat resminya, keberatannya di mana, problemnya di mana, jadi saya belum bisa berkomentar," ujar Angga di Jakarta, Senin 25 Januari 2016, seperti dilansir AntaraNews.
Namun, kata Angga, pihaknya pernah berdiskusi dengan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya tersebut mengenai cerpen dan filmnya. “Diskusi bentuknya kami menjelaskan mau bikin apa, bahwa yang kami bikin dan kamu (Yusri) bikin berbeda,” kata Angga. (
Baca juga: Sutradara Surat dari Praha Rayu Tio Pakusadewo dan Widyawati)
Adapun cerpenis Yusri Fajar akan menggugat penyanyi Glenn Fredly jika tetap meluncurkan film musikal berjudul Surat dari Praha pada Januari 2016. Alasannya, judul film tersebut sama persis dengan judul cerita pendek dalam buku kumpulan cerpen yang dia tulis. "Kami sudah layangkan dua kali somasi tapi tidak digubris," kata kuasa hukum Yusri, Solehuddin, Rabu, 20 Januari 2016.
Menurut Solehuddin, dia dan kuasa hukum Glenn telah bertemu pada Agustus 2015. Solehuddin mengklarifikasi mengenai kesamaan judul, isi dan setting film musikal tersebut dengan cerpen kliennya. "Glenn melanggar hak cipta," katanya. Namun sampai awal 2016 somasi itu tidak ditanggapi. Karena tidak ada sikap apa-apa dari Glenn, Soleh akan menggugat soal pelanggaran hak cipta tersebut. Gugatan akan diajukan melalui pengadilan niaga maupun pidana. (
Baca juga: Penulis Cerpen 'Surat dari Praha' akan Gugat Glenn Fredly)
Yusri menjelaskan cerpen tersebut diterbitkan 2012. Buku setebal 161 halaman itu merupakan kumpulan cerpen yang dihasilkan selama menempuh pendidikan pascasarjana di Jerman. Cerpen ditulis berdasarkan pengamatan dan cerita dari temannya selama mengikuti program beasiswa di Dinas Pertukaran Akademisi Jerman di Universitas Bayreuth, Bayern.
Hasilnya, 14 cerpen ditulis dan diterbitkan secara mandiri. Cerpen itu berisi cerita mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri. Buku tersebut diapresiasi penikmat sastra.
Cerpen Surat dari Praha mengisahkan perjalanan hidup mahasiswa bernama Marwo yang kuliah di Universitas Charles, Praha pada 1960-an. Dibungkus kisah percintaan dengan gadis Praha bernama Pavla, latar cerita berupa pergolakan politik di Indonesia pada 1965. Para mahasiswa yang mendapat beasiswa ke Eropa Timur, termasuk Marwo, tak berani pulang ke tanah air karena takut dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.
Sedangkan film Surat dari Praha berkisah tentang Larasati (Julie Estelle) yang mengantarkan sebuah kotak berisi surat-surat tua dan sepucuk surat balasan dari mendiang ibunya Sulastri (Widyawati) untuk Jaya (Tio Pakusadewo) di Praha. Kisah cinta Jaya dan Sulastri kandas karena pria itu tidak bisa pulang ke Indonesia ketika menolak Orde Baru pada 1965.
ANTARA | EKO WIDIANTO