Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat dari Praha akan Digugat, Ini Kata Sutradara

image-gnews
Sutradara Angga Dwimas Sasongko (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers film Surat dari Praha di Epicentrum  XXI Jakarta, 25 Januari 2016. Film ini mengangkat tentang kisah para eksil, orang-orang yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena situasi politik 1965 yang dikemas dengan drama cinta romantis, musik dan sejarah. ANTARA FOTO/TERESIA MAY
Sutradara Angga Dwimas Sasongko (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers film Surat dari Praha di Epicentrum XXI Jakarta, 25 Januari 2016. Film ini mengangkat tentang kisah para eksil, orang-orang yang tidak bisa pulang ke Indonesia karena situasi politik 1965 yang dikemas dengan drama cinta romantis, musik dan sejarah. ANTARA FOTO/TERESIA MAY
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Surat dari Praha, Angga Dwimas Sasongko, mengaku belum menerima surat somasi dari dosen Universitas Brawijaya Malang Yusri Fajar terkait dugaan plagiat terhadap buku miliknya yang berjudul sama.

"Sampai hari ini saya belum mendapat resminya, keberatannya di mana, problemnya di mana, jadi saya belum bisa berkomentar," ujar Angga di Jakarta, Senin 25 Januari 2016, seperti dilansir AntaraNews.

 

Namun, kata Angga, pihaknya pernah berdiskusi dengan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya tersebut mengenai cerpen dan filmnya.  “Diskusi bentuknya kami menjelaskan mau bikin apa, bahwa yang kami bikin dan kamu (Yusri) bikin berbeda,” kata Angga. (Baca juga: Sutradara Surat dari Praha Rayu Tio Pakusadewo dan Widyawati)

 

Adapun cerpenis Yusri Fajar akan menggugat penyanyi Glenn Fredly jika tetap meluncurkan film musikal berjudul Surat dari Praha pada Januari 2016. Alasannya, judul film tersebut sama persis dengan judul cerita pendek dalam buku kumpulan cerpen yang dia tulis. "Kami sudah layangkan dua kali somasi tapi tidak digubris," kata kuasa hukum Yusri, Solehuddin, Rabu, 20 Januari 2016.

 

Menurut Solehuddin, dia dan kuasa hukum Glenn telah bertemu pada Agustus 2015. Solehuddin mengklarifikasi mengenai kesamaan judul, isi dan setting film musikal tersebut dengan cerpen kliennya. "Glenn melanggar hak cipta," katanya. Namun sampai awal 2016 somasi itu tidak ditanggapi. Karena tidak ada sikap apa-apa dari Glenn, Soleh akan menggugat soal pelanggaran hak cipta tersebut. Gugatan akan diajukan melalui pengadilan niaga maupun pidana. (Baca juga: Penulis Cerpen 'Surat dari Praha' akan Gugat Glenn Fredly)

 

Yusri menjelaskan cerpen tersebut diterbitkan 2012. Buku setebal 161 halaman itu merupakan kumpulan cerpen yang dihasilkan selama menempuh pendidikan pascasarjana di Jerman. Cerpen ditulis berdasarkan pengamatan dan cerita dari temannya selama mengikuti program beasiswa di Dinas Pertukaran Akademisi Jerman di Universitas Bayreuth, Bayern.

 

Hasilnya, 14 cerpen ditulis dan diterbitkan secara mandiri. Cerpen itu berisi cerita mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri. Buku tersebut diapresiasi penikmat sastra.

 

Cerpen Surat dari Praha mengisahkan perjalanan hidup mahasiswa bernama Marwo yang kuliah di Universitas Charles, Praha pada 1960-an. Dibungkus kisah percintaan dengan gadis Praha bernama Pavla, latar cerita berupa  pergolakan politik di Indonesia pada 1965. Para mahasiswa yang mendapat beasiswa ke Eropa Timur, termasuk Marwo, tak berani pulang ke tanah air karena takut dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.

 

Sedangkan film Surat dari Praha berkisah tentang Larasati (Julie Estelle) yang mengantarkan sebuah kotak berisi surat-surat tua dan sepucuk surat balasan dari mendiang ibunya Sulastri (Widyawati) untuk Jaya (Tio Pakusadewo) di Praha. Kisah cinta Jaya dan Sulastri kandas karena pria itu tidak bisa pulang ke Indonesia ketika menolak Orde Baru pada 1965.

 

Cerita tentang mahasiswa yang kehilangan kewarganegaraan akibat menolak Orde Baru, kata Angga, merupakan fakta sejarah yang memang terjadi beberapa dekade lalu. (Baca juga: Kisah Tio Pakusadewo Izin Cium Julie Estelle demi Film)

 

ANTARA | EKO WIDIANTO

 
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


The Substance dan Emilia Perez Siap Tayang di Bioskop Indonesia

1 hari lalu

Poster film Emilia Perez. Dok. Klik Film
The Substance dan Emilia Perez Siap Tayang di Bioskop Indonesia

Dua film peraih penghargaan di festival internasional, The Substance dan Emilia Perez tayang di bioskop Indonesia mulai Oktober dan November 2024.


The Wild Robot Kalahkan Joker: Folie a Deux di Box Office Internasional

1 hari lalu

Poster film The Wild Robot dan Joker: Folie a Deux. Dok. Instagram
The Wild Robot Kalahkan Joker: Folie a Deux di Box Office Internasional

Film The Wild Robot menyalip Joker: Folie a Deux di box office internasional dan mendapatkan rating hampir 3 kali lipat tinggi di Rotten Tomatoes.


5 Karya Terpopuler Haruki Murakami

1 hari lalu

Haruki Murakami (IMDb)
5 Karya Terpopuler Haruki Murakami

Novel Haruki Murakami berjudul Hear the Wind Sing, memenangkan penghargaan Gunzou untuk penulis pemula pada 1979


5 Film yang Dibintangi Kate Beckinsale, Terbaru Canary Black

2 hari lalu

Film Canary Black yang dibintangi Kate Beckinsale. Dok. Istimewa
5 Film yang Dibintangi Kate Beckinsale, Terbaru Canary Black

Kate Beckinsale membintangi film terbaru, Canary Black. Ia berperan sebagai Avery


Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih 60 Tahun Barkarya dalam Lagu dan dan Film

3 hari lalu

Ratu dangdut, Elvy Sukaesih belum lama ini menjalani perawatan di rumah sakit karena dinyatakan positif Covid-19. Info tersebut datang dari putrinya, Fitria Elvy dalam video IG TV di akun Instagramnya, Sabtu, 19 September 2020. instagram.com/elvy_sukaesih
Sang Ratu Dangdut Elvy Sukaesih 60 Tahun Barkarya dalam Lagu dan dan Film

Elvy Sukaesih telah berkarier selama 60 tahun yang menghasilkan karya-karya dalam dunia musik dan film beserta lika-liku hidupnya.


Review Canary Black: Aksi Menegangkan Kate Beckinsale di Tengah Konspirasi Global

3 hari lalu

Film Canary Black yang dibintangi Kate Beckinsale. Dok. Istimewa
Review Canary Black: Aksi Menegangkan Kate Beckinsale di Tengah Konspirasi Global

Film Canary Black karya sutradara Pierre Morel dibintangi Kate Beckinsale sebagai agen CIA dan tayang di bioskop mulai 11 Oktober 2024.


Sama-sama People Pleaser, Prilly Latuconsina Akui Mirip Tari di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

3 hari lalu

Prilly Latuconsina. Foto: Instagram/@prillylatuconsina96
Sama-sama People Pleaser, Prilly Latuconsina Akui Mirip Tari di Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Prilly Latuconsina menggunakan pengalaman pribadinya untuk menghidupkan karakter Tari di film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis.


Alasan Bront Palarae Main Film The Cursed Land Ada Hubungannya dengan Pengabdi Setan

4 hari lalu

Aktor asal Malaysia, Bront Palarae. TEMPO/Marvela
Alasan Bront Palarae Main Film The Cursed Land Ada Hubungannya dengan Pengabdi Setan

Bront Palarae pernah membintangi Pengabdi Setan karya Joko Anwar dan kini bermain film horor Thailand, The Cursed Land.


The Wild Robot: Cerita Klasik yang Indah dan Mengharukan

4 hari lalu

The Wild Robot. Dok. DreamWorks Animation/Universal Pictures
The Wild Robot: Cerita Klasik yang Indah dan Mengharukan

Film The Wild Robot tayang di bioskop Indonesia mulai 11 Oktober 2024 dengan pengisi suara Lupita Nyong'o, Pedro Pascal, dan Kit Connor.


Klik Film Ikut Asia OTT Conference di Busan International Film Festival 2024

4 hari lalu

KlikFilm berpartisipasi dalam Asia OTT Conference di Busan International Film Festival 2024. Dok. KlikFilm
Klik Film Ikut Asia OTT Conference di Busan International Film Festival 2024

Platform OTT asal Indonesia, Klik Film berpartisipasi dalam Asia OTT Conference, bagian dari Busan International Film Festival 2024.