TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pembuatan film, ada sejumlah proses yang harus diurus di luar negeri, meskipun isi filmnya menggambarkan kehidupan dan panorama lokal. Biasanya, ini terjadi pada proses akhir, seperti editing, karena fasilitas yang dibutuhkan di Indonesia masih sangat minim.
Hal itulah yang disayangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Karena itu, Anies dan jajarannya berjanji akan memenuhi kebutuhan sineas lokal tersebut.
“Kami (pemerintah) ingin membantu pengembangan infrastruktur supaya bisa muncul karya film Indonesia yang tidak harus dikerjakan di luar negeri,” ujar Anies Baswedan kepada Tempo di sela-sela acara Malam Nominasi Festival Film Indonesia 2015 di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis, 12 November 2015.
Rencananya, kebutuhan itu akan dipenuhi mulai tahun depan. Walau begitu, Anies sendiri mengungkapkan belum mengetahui bagaimana tepatnya. Menurut Anies, pihaknya perlu lebih dulu berdiskusi dengan insan perfilman. “Idenya harus datang dari insan perfilman. Kami hanya menampung dan memfasilitasi,” kata Anies.
Adapun Anies menyampaikan bahwa kini pemerintah sangat mendukung segala aktivitas perfilman. “Ikhtiar memajukan dunia perfilman menjadi tanggung jawab masyarakat film. Tapi yang tidak kalah penting adalah pemerintah tak boleh lagi hanya duduk di belakang dan menonton. Pemerintah Jokowi-JK berkomitmen untuk mendukung semua,” tutur Anies Baswedan.
LUHUR TRI PAMBUDI