TEMPO.CO , Jakarta:Cerita gerilya Jenderal Soedirman, diangkat dalam sebuah film sejarah yang akan ditayangkan pada 27 Agustus mendatang. Film bertajuk Jenderal Soedirman ini, merupakan produksi bersama antara Markas Besar Angkatan Darat, Yayasan Kartika Eka Paksi, Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, serta Padma Pictures. Meski didukung oleh TNI Angkatan Darat, Viva Westi, sutradara Jenderal Soedirman, membantah bahwa tersebut merupakan film pesanan TNI Angkatan Darat.
"Mereka sama sekali tidak ikut campur dalam proses kreatif film ini, "ujarnya ketika ditemui sebelum media preview film Jenderal Soedirman, Senin 24 Agustus 2015. Sejak sebelum produksi pihak Angkatan Darat memang telah membantu dengan membuka akses informasi untuk melakukan riset. "Mereka juga membantu peralatan, TNT, sampai senjata untuk syuting. Termasuk figuran film ini juga banyak dari Angkatan Darat."
Viva menyebutkan, ia sebenarnya sudah bertemu dengan sejumlah rumah produksi besar untuk mengangkat tema perang gerilya Jenderal Soedirman. "Tapi ternyata mereka tidak tertarik," katanya. Kesempatan justru terbuka saat ia hendak melakukan riset di Markas Besar Angkatan Darat.
Menurut Viva, Jenderal Soedirman pembuatan film itu menghabiskan dana sekitar Rp 10-15 miliar. Film ini bercerita tentang perjuangan Panglima TNI Jenderal Soedirman dalam bergerilya selama tujuh bulan. Dalam film itu aktor muda Adipati Dolken berperan sebagai Jenderal Soedirman, Ibnu Jamil sebagai Tjokropranolo, Baim Wong sebagai Soekarno, dan Nugie sebagai Mohammad Hatta.
RATNANING ASIH