TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Sapardi Djoko Damono kembali menelurkan karya baru. Tak lama setelah menerbitkan novel berjudul Trilogi Soekram, guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini menerbitkan novel yang memiliki judul sama dengan salah satu judul puisinya, "Hujan Bulan Juni".
Novel Hujan Bulan Juni, Sapardi menjelaskan, merupakan karya yang berbeda dan sama sekali tak berkaitan dengan puisinya. Menurut dia, karya sastra adalah karya yang sangat mudah berubah bentuk.
"Banyak puisi saya yang saya ubah ke jenis karya lain. Ada yg diubah ke cerita pendek, cerita panjang. Dalam dunia seni, perpindahan jenis itu wajar," kata Sapardi saat ditemui dalam peluncuran novel Hujan Bulan Juni di kawasan Central Park, Jakarta Barat, Minggu, 14 Juni 2014.
Sapardi menulis novel Hujan Bulan Juni sejak awal 2015. Ia menghabiskan waktu sekitar 5 bulan untuk menyelesaikan novel setebal 144 halaman tersebut. Dalam rentang waktu tersebut, Sapardi mengatakan, dia tak melulu menghabiskan waktu dengan menulis.
"Saya kalau nulis itu bosenan. Makanya, nulis novel kan lama, kalau enek, pindah nulis yang lain, diselingi puisi, esei, atau tulisan ilmiah, jadi menulis semua itu bisa bersamaan," kata Sapardi kepada Tempo.
Sejak pensiun sebagai pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Sapardi mengaku memiliki lebih banyak waktu untuk menulis. Pada tahun ini saja Sapardi sempat menulis tiga novel yang dua di antaranya sudah selesai. "Satu lagi belum ada judul," ujar Sapardi.
AISHA SHAIDRA