TEMPO.CO, Jakarta - Di mata penyanyi jazz Iga Mawarni, pendidikan tinggi bukan satu-satunya patokan untuk menentukan kehebatan seorang perempuan. "Perempuan hebat bila dapat bermanfaat bagi sekitarnya, dari yang terkecil, ya keluarga atau masyarakat," ujar biduanita ini kepada Antara News beberapa waktu lalu.
Kini, perempuan juga bisa menempuh pendidikan setinggi-tingginya sama seperti pria. Namun yang lebih penting adalah bagaimana menyeimbangkan upaya mengejar cita-cita dengan memberi kontribusi untuk masyarakat. Menurut penyanyi 41 tahun itu, percuma menjadi orang berpendidikan bila tidak bisa menginspirasi sekitarnya.
"Saya bukan mengecilkan yang mengejar pendidikan. Tapi jangan semata-mata itu saja yang dikejar karena kehebatan itu ketika orang lain merasakan ada manfaat kita di situ," tutur anggota grup vokal 5 Wanita bersama Rieka Roeslan, Nina Tamam, Andien, dan Yuni Shara.
Selain itu, menurut Iga Mawarni, perempuan harus cerdas seperti yang diperjuangkan oleh Kartini. Namun, tolok ukur kecerdasan berbeda dengan kepintaran yang berpatok pada tingkat pendidikan.
"Kartini tidak mengajak perempuan untuk ngotot berpendidikan tinggi, tapi mengajak untuk cerdas. Kalau cerdas, di mana pun bisa menyelesaikan masalah, orang pintar belum tentu," ujarnya.
Kodrat perempuan yang berperan besar dalam mengurus keluarga di rumah juga tetap harus dijalani dengan baik, lanjut dia, termasuk urusan dapur. "Bahwa perempuan ada di belakang, dapur, iya, tapi jangan berpikir bahwa kamu orang terbelakang, jangan bodoh," kata Iga.
ANTARA