TEMPO.CO, Yogyakarta - Permaisuri Raja Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, menyatakan dukungannya terhadap calon presiden dan wakil presiden yang peduli kesehatan reproduksi perempuan. Hemas tak menyebut nama kandidat yang dia maksud. "Presiden yang baru semoga punya perhatian tentang keluarga berencana," kata Hemas dalam acara Musyawarah Daerah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia di Hotel Sahid Rich Yogyakarta, Sabtu, 21 Juni 2014.
Menurut dia, kesehatan reproduksi penting karena banyak persoalan yang menimpa remaja dan perempuan. Di antaranya angka kematian ibu melahirkan yang meningkat setiap tahun.
Pernikahan anak di bawah umur juga menjadi persoalan perempuan. Ia mencontohkan, di kawasan Jawa bagian utara, terdapat perempuan berumur 13 tahun yang harus menikah dan mencari nafkah dengan menjadi tenaga kerja Indonesia.
Selain itu, banyak perempuan yang harus menanggung kehamilan di luar nikah. Ini membuat anak yang mereka lahirkan menjadi telantar. Ada juga yang meninggal.
Istri Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X ini menyatakan pendidikan seks di sekolah menjadi solusi untuk mengatasi persoalan yang menimpa remaja dan perempuan. "Seks bukan hal yang tabu. Siswa perlu mengetahui sejak awal tentang kesehatan reproduksi seksual," kata ibu lima anak perempuan ini.
Menurut dia, pendidikan kesehatan reproduksi merupakan hak dasar yang perlu dipenuhi. Ini perlu diatur secara khusus dalam undang-undang. Ia berharap anggaran negara lebih ramah terhadap isu gender. Perempuan membutuhkan jaminan sosial, kesehatan, dan pendidikan sebagai hak dasar. "Anggaran diprioritaskan untuk perempuan di yang tinggal di daerah perbatasan," kata Hemas.
SHINTA MAHARANI