TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian sang maestro Indonesia, Idris Sardi, membawa duka mendalam bagi para musisi Indonesia. Bagi Eros Djarot, budayawan dan politikus Indonesia, dia memandang sosok Idris Sardi sebagai bagian dari sejarah musik Indonesia (Baca: Idris Sardi 'Biola Maut' Meninggal)
"Bagi saya, dunia musik Indonesia tanpa Idris Sardi, bukanlah dunia musik Indonesia. Keindahan musik Indonesia tanpa Idris Sardi, bukanlah lagi keindahan musik sejatinya. Sejarah musik Indonesia tanpa Idris Sardi, bukanlah lagi sebuah sejarah," ujar Eros Djarot saat ditemui di rumah duka, Senin, 28 April 2014. (Baca: Idris Sardi Keturunan Maestro Musik)
Bagi Eros, Idris adalah orang yang galak. Namun ia galak karena cinta. Karena dia tidak ingin gagal dalam mendidik semua muridnya. "Saya sebagai muridnya, yang telah mengenal dia selama hampir 10 tahun pun masih suka dimaki olehnya. Hal itu, karena dia menginginkan saya berkarya dengan lebih baik," ujar Eros.
Kepergian Idris, dinilai Eros sebagai sebuah pengabdian. Karya-karyanya akan terus terjaga sepanjang merah putih tetap berkibar. Tak akan dilupakan oleh bangsa Indonesia. Dentingan dawai biolanya pun akan terus terdengar nyaring hingga akhir hayat Tanah Air.
ANINDYA LEGIA PUTRI
Berita Terpopuler:
Chintami Atmanegara Buka Stan di Inacraft
Idris Sardi 'Biola Maut' Meninggal
Ultah, Zaskia Gotik Dapat Cincin dari Pacar
Berkulit Hitam, Dira Sugandi Diejek Waktu Kecil