Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

'Dewi Kadita', Legenda Rakyat Sarat Guyonan  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Pementasan teater
Pementasan teater "Bila Malam Bertambah Malam" yang dibawakan oleh kelompok Teater Mandiri dalam gladi resiknya di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (20/6). Teater karya Putu Wijaya ini bercerita tentang cinta remaja dengan latar belakang perbedaan kasta di Bali. TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO , Bandung: Perempuan buruk rupa berselendang hijau menghentikan perjalanannya di sebuah Samudra. Ia tertegun mendengar bisikan gaib yang memerintahkannya menceburkan diri ke dasar Samudra. Tubuh perempuan itu meluncur deras ke dasar Samudra, seketika wajahnya kembali cantik. Ia lebih molek dari sebelumnya.

Penggalan adegan itu merupakan bagian dari teater musikal dengan lakon ‘Dewi Kandita yang digelar Balai Pengelolaan Jawa Barat, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Teater yang digarap grup seni Anka Adika Production ini merupakan bagian dari aktivasi Taman Budaya Jawa Barat dan apresiasi seni pelajar. Sebanyak 67 pelajar dan mahasiswa se-Bandung Raya ikut andil di Teater Terbuka Taman Budaya Jawa Barat (Dago Tea House), Bandung, Jumat, 5 Juli 2013, malam.

Para pelajar dan mahasiswa Bandung memainkan ‘Dewi Kadita’ secara komunikatif dan atraktif di atas panggung terbuka. Mitos dan cerita Dewi Kandita masih melekat di ingatan masyarakat Jawa Barat. Sebagian bahkan mempercayai cerita itu benar. Legenda rakyat Ratu Pantai Selatan umumnya lebih terkenal karena mistisnya. Namun, gelak tawa para penonton dan celetukan khas Sunda dan lawakan modern mengubah pandangan itu. Para pemeran mengemas ceritanya secara segar lakon berdurasi sekitar lebih dari 90 menit ini.

“Cerita rakyat ini dari awal hingga akhir dikemas secara segar dan humoris untuk mencairkan suasana supaya penonton terhibur dan lebih mudah mencerna ceritanya,” kata sutradara Anka Adika Production, Anton Yustian JR pada Tempo di Bandung, Jumat, 5 Juli 2013.

Beberapa adegan mengkolaborasi lipsing dialog wayang, kutipan iklan, karakter tokoh kartun. Dialognya memang kental dengan sentilan humor ala pertunjukkan longser gaul yang mengundang gelak tawa. Improvisasi adegan terkadang membuat penonton tertegun. Mereka kaget dan kembali terbahak-bahak. Sepanjang lakon, kesan serius dari cerita rakyat ini sirna.

Adegannya dinamis dan modern yang diperkaya instrumen musik. Penonton segala usia menjadi bisa mencerna alur ceritanya.  Menurut penulis naskah ‘Dewi Kadita’ Yusef Muldiyana, warga Jawa Barat perlu hiburan atau pertunjukkan seni yang menampilkan cerita rakyatnya. “Legenda rakyat Jawa Barat itu banyak dan banyak cara mengemasnya menjadi sebuah pertunjukkan seni,” kata dia. “Bisa digarap menjadi serius atau humoris, itu bagus supaya masyarakat tahu tentang cerita rakyat.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tata panggung berlatar kerajaan Padjajaran. Megah di sorot cahaya lampu warna-warni. Cuaca sangat dingin Kota Bandung tak mempengaruhi gerak dan nyanyian merdu para pemain.
Sorotan lampu ke latar panggung di awal adegan mengejutkan penonton. Gerombolan warga muncul ke arena panggung. Mereka yang mengenakan pakaian tradisional itu kompak menghentakan kaki ke lantai dan meliuk-liukkan tangannya mengikuti alunan musik.

Sambil menyanyi diiringi live musik, para pemain menampilkan gesture lucu pada setiap gerakannya. Tiba-tiba lelaki berikat kepala batik datang terburu-buru. “Kasihan, Ratu meninggal dan Putri lahir ditinggal Ibunya,” ujar lelaki itu terangah-engah.

‘Dewi Kandita’ mengisahkan kelahiran putri dari Raja Darma Wijaya Kusuma, seorang Raja Pajajaran ke-IV yang kemudian diberi nama Dewi Kadita. Ibunya meninggal kala melahirkannya. Sang Raja kemudian menikahi Dewi Mutiasari. Lahirlah anak laki-laki bernama Jaya Santang.

Dewi Mutiasari berambisi menjadikan Jaya Santang sebagai raja. Untuk itu, dia menguna-guna Dewi Kandita menjadi buruk rupa dan bau. Anak tirinya itupun diusir dari kerajaan dan mengambara ke alam liar. Dalam perjalanannya Dewi Kandita menemukan sebuah Samudra. Di situlah dia menerima bisikan. Dia pun menjadi Ratu Pantai Selatan.

RISANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, Sabtu 14 Oktober 2023. (Dok.Bandoengmooi)
Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.


Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Pertunjukan seni longser gelaran Bandungmooi berjudul Pahlawan Kesiangan. Dok.Bandoengmooi
Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.


Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty. TEMPO/Charisma Adristy
Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal


Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.


Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Sejumlah pemain melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.


Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Pertujukan Shiraath oleh Teater Rumah Mata di Metrolink Street Market, Kota Medan, pada Ahad, 10 April 2022. Dok. Teater Rumah Mata
Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.


Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

105 Tahun Gedung Wayang Orang Sriwedari
Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.


27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.


Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Kelompok Teater Api Indonesia memainkan lakon berjudul Toean Markoen di Festival Teater Tubuh II, Selasa 16 Maret 2021. Dok. Festival
Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.


Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Pertunjukan teater Sie Jin Kwie dari Teater Koma. (ANTARA)
Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.