TEMPO Interaktif, Denpasar - Acara tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 bakal kembali digelar di Taman Budaya Denpasar, Bali. Sebanyak 334 kelompok seni dengan 15 ribu seniman akan terlibat dalam kegiatan ini, termasuk tujuh tim kesenian mancanegara. Pesta ini diselenggarakan sejak tahun 1974.
"Pembukaan akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Ketut Suastika, Jumat, 3 Juni 2011. Pembukaan pada Jumat, 10 Juni, mendatang ditandai dengan sendratari "Bhisma Dewabharata". Pada Sabtu, 11 Juni, dilakukan parade budaya yang melibatkan seluruh peserta PKB.
Suastika menyampaikan terdapat sejumlah perbedaan antara PKB tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini acara akan dirangkai dengan World Cultural Forum (WCF) dan Utsawa Darma Gita (UDG) tingkat nasional. WCF adalah ajang pertemuan para cendekiawan dan budayawan dunia dan UCW adalah lomba pembacaan Weda.
Perbedaan juga terjadi pada masalah teknis karena dilakukan pemisahan antara pameran karya maestro seniman Bali dengan pameran dagang. "Keduanya dipisahkan agar pengunjung bisa melihat mahakarya seperti lukisan dan seni ukir dan membandingkannya dengan karya yang lebih umum," katanya. Ada juga pameran endek (kain) Bali lengkap dengan pertunjukan cara pembuatannya serta peragaan busana oleh para model.
Sementara itu, untuk kenyamanan pengunjung, panitia melarang adanya parkir liar di sepanjang Jalan Nusa Indah dan Jalan Hayam Wuruk. Parkir kendaraan diarahkan ke GOR Ngurah Rai Denpasar dan Lapangan Timur Museum Renon. Dari dua titik itu disediakan bus yang berangkat setiap 15 menit sekali.
PKB tahun ini menelan dana hingga Rp 4 miliar. Dana itu termasuk bantuan untuk kelompok kesenian dari sembilan kabupaten dan kota di Bali yang akan tampil di ajang ini. Menurut Sedawa, PKB tetap merupakan cara yang efektif untuk membina kesenian Bali, khususnya seni tradisional.
ROFIQI HASAN