Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sriwijaya untuk Seorang Sahabat  

image-gnews
Iravati M. Sudiarso. Foto:TEMPO/Dwianto Wibowo
Iravati M. Sudiarso. Foto:TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ia terlihat begitu larut. Di hadapannya sebuah piano besar yang selalu bersetia kepada jari-jarinya. Tak ayal, yang terdengar adalah deretan harmoni puitis.


Betapa kerinduan kepada sahabatnya melesak dan menyatu dalam lagu itu. "Amir Pasaribu telah menderita sebegitu rupa,” kata pianis gaek Iravati M. Sudiarso, sebelum lagu itu ia mainkan dalam konser piano tunggalnya di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu malam pekan lalu.


Lagu Sriwijaya Variations karya Amir Pasaribu begitu memikat Iravati. Pun lagu ini sangat spesial di hati Amir. Maka tak aneh jika penonton, yang malam itu memenuhi hampir semua kursi Gedung Kesenian, menanti-nanti lagu ini diperdengarkan.


Sangat menarik jika kita melihat cerita di baliknya. Pada 1960-an, lagu ini pernah disiarkan melalui Radio Republik Indonesia dengan Amir sebagai pianisnya. Pemerintah yang berkuasa saat itu menghubungkan lagu ini dengan Partai Komunis Indonesia, tanpa sebab. Mudah ditebak, yang terjadi kemudian adalah Menteri Penerangan melarang diperdengarkannya lagu ini. "Piringan hitam hasil rekaman lagu itu diinjak-injak," ujar Iravati mengenang dengan masygul.


Merasa terancam, seorang sahabat Amir dari Belanda menyarankannya pergi dari Indonesia. Bersama keluarganya, Amir menetap di Suriname karena pemerintah Belanda menolaknya. Setelah keadaan reda, Amir baru kembali ke Indonesia hingga ia meninggal pada Februari 2010.


Sesungguhnya, lagu Sriwijaya mengambil tema musik rakyat Sumatera Barat. Sebuah lagu untuk menyambut tamu besar pada zaman Kerajaan Sriwijaya. Iramanya sangat sederhana. Namun Amir mengubahnya menjadi lebih variatif dengan warna dangdut, bahkan sesekali terdengar keroncong.


Meski mencampurkan sentuhan yang demikian, ia tak begitu saja melupakan gaya impresionistik. Sesekali kerap terdengar disonan karena keluar dari ruang nada pentatonik. Hal ini semakin membuktikan musik Indonesia layak bersanding dengan musik Barat yang cenderung dikuasai nada diatonik.


Konser malam itu memang persembahan Iravati kepada sahabatnya, Amir. Satu lagi karya berharga yang dimainkan adalah Indyhiang. Lagu ini mengambil tema musik rakyat Tasikmalaya, Jawa Barat. Melodi etnik Sunda terdengar sangat kental.


Kedua lagu tersebut adalah karya Amir yang diberikan kepada Iravati untuk digelar perdana di Amerika Serikat. Keduanya sering berjumpa di rumah sahabat mereka, Charlotte Sutisno, saat Iravati menyelesaikan studinya di Belanda. Amir rupanya tamu tetap di kediaman Charlotte. Sebab, di sanalah ia dapat bermain piano. Musisi kelahiran Medan, Sumatera Utara, ini adalah autodidak yang memiliki karakter kuat dan kejelian yang tinggi dalam berkarya.


Tak hanya itu, Iravati sengaja memilih beberapa karya Frederic Chopin yang juga disukai Amir: Nocturne Op. Posthume in C# Minor-Lento. Karya ini baru diketahui setelah Chopin meninggal 26 tahun kemudian. Karya tersebut didedikasikan untuk kakaknya, Ludwika Chopin. Lagu ini juga menjadi soundtrack film The Pianist yang disutradarai oleh Roman Polanski.


Repertoar Chopin yang dipilih juga memberikan ilham bagi Iravati tentang kondisi Indonesia yang sedang dilanda bencana. Grande Valse Brilliante Op. 34 No. 2 in A Minor-Lento, misalnya. Waltz ini ia gambarkan sebagai keteguhan masyarakat Mentawai terhadap bencana tsunami. Lalu, Nocturne Op. 27 No. 1-Larghetto, baginya memberikan ilham tentang kekuatan alam hingga menghadirkan bencana meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta beberapa waktu lalu. "Negara kita belum pernah semerosot ini dalam pandangan saya," ujarnya.


Kepiawaiannya menginterpretasi lagu dalam instrumen piano tak perlu diragukan. "Tak ada yang hilang sama sekali. Luar biasa," ujar pengamat musik sekaligus saksofonis Suka Hardjana seusai pertunjukan. Ia pernah sepanggung bersamanya untuk menjajal kemahiran masing-masing. Bahkan, menurut Suka, prestasi demikian hanya bisa dibandingkan dengan Clara Haskil, pianis besar sekaligus interpreter lagu klasik dan romantik.


Iravati, pianis penerima penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia pada 2008 sebagai empu pianis Indonesia, masih saja mempersembahkan permainan musikal yang prima. Mengenakan kebaya hitam panjang dan berganti setelan putih pada paruh kedua sama sekali tak memperlihatkan sosok Iravati yang sepuh malam itu.


ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


HKBN 2024 Melakukan Penanaman 100 Pohon Cemara Laut

1 menit lalu

HKBN 2024 Melakukan Penanaman 100 Pohon Cemara Laut

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto


PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

2 menit lalu

Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ditunjuk pada September 2022, Mardiono menempati posisi keempat sebagai ketua partai terkaya. Berdasarkan laporan LHKPN 31 Desember 2022, Mardiono memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp1,2 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
PPP Jadi Partai Terbanyak yang Gugat Sengketa Pileg ke MK

Salah satu yang diajukan PPP adalah perkara nomor 46-01-17-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 tentang sengketa hasil pemilihan DPRD Kota Serang, Banten.


Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

2 menit lalu

Ilustrasi Qualcomm Snapdragon X Elite. (Qualcomm)
Qualcomm Meluncurkan Snapdragon X Plus

Qualcomm merilis chip terbaru mereka bernama Snapdragon X Plus untuk performa di laptop dengan dukungan kecanggihan AI


HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana

4 menit lalu

HKBN 2024, Kota Padang Kuatkan Fase Pra Bencana

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan atau korban bencana


Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

4 menit lalu

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara Temu Kangen dan Silaturahmi dengan senior partai di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Desember 2022.  Para senior PDIP yang hadir itu antara lain, Panda Nababan, Tumbu Saraswati, Rahmat Hidayat, Rudi Harsa, Emir Moeis, Dewi Jakse, Andreas Pareira, Firman Djaya Daeli, Jacob Tobing, Teras Narang, Idham Samawi, Agnita Singedekane, Pataniari Siahaan, Bambang Praswanto, HM. Sukira, Sirmadji, Daryatmo Mardiyanto. ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan
Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.


Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

8 menit lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.


Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

19 menit lalu

Ekspresi dari penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Sutaryadi usai menepis penalti dari pesepak bola Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.


Ditayangkan di Netflix, Sinopsis Film Monster Bergenre Thriller

21 menit lalu

Film Monster. Dok. Netflix
Ditayangkan di Netflix, Sinopsis Film Monster Bergenre Thriller

Film Indonesia bergenre thriller Monster arahan sutradara Rako Prijanto dengan penulis naskah Alim Sudio akan tayang di Netflix pada 16 Mei 2024.


Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

24 menit lalu

Ketua IM57+ Institute M. Praswad Nugraha (tengah) didampingi Dewan Penasehat Novel Baswedan (dua kanan) menunjukkan barkas laporan di gedung lama KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat 26 April 2024. IM57+ Institute melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran kode etik. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?


Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

30 menit lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.