Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Rhoma Irama Jadi Dalang Wayang Beber  

image-gnews
Wayang Beber saat dipentaskan di Sanggar Jagat Warna Warni. ISHOMUDDIN
Wayang Beber saat dipentaskan di Sanggar Jagat Warna Warni. ISHOMUDDIN
Iklan
TEMPO Interaktif, Sukoharjo - Alunan musik lesung menjadi pembuka dalam pementasan wayang beber berjudul "Suluk Banyu" dengan dalang Adam Ghifari di Sanggar Marsini Komunitas Budaya, Tanjung Anom, Sukoharjo, Kamis malam (02/12). Suluk Banyu atau yang berarti nyanyian air tersebut bercerita tentang ekploitasi air pegunungan oleh perusahaan minuman dalam kemasan. Pementasan wayang beber itu dimainkan oleh dalang yang masih berusia 11 tahun.

Wayang beber merupakan kesenian yang nyaris punah dan sudah sangat jarang dipertontonkan. Kesenian tersebut berkembang sebelum Sunan Kalijaga memodifikasinya dengan kesenian wayang kulit. Wayang beber terbuat dari lembaran kulit dengan gambar-gambar di atasnya, dimana dalang menceritakan mengenai isi gambar tersebut.

Tentu saja, pementasan Suluk Banyu tidak menggunakan lembaran kulit dalam membuat wayang bebernya. Gambar yang merupakan cerita dalam pementasan tersebut digambar dengan peralatan cetak digital. Cerita yang dibawakan juga bersifat kontemporer, bukan lagi lakon cerita Ramayana ataupun Mahabharata.

Suluk Banyu bercerita mengenai kondisi Desa Suka Makmur yang mendapat karunia air yang melimpah. Warga desa maupun hewan liar di lereng gunung tersebut mampu hidup makmur. Namun kondisi tersebut berbalik saat perusahaan air minum kemasan yang bernama Tirta Durjana ingin menguasai mata air.

Perusahaan Tirta Durjana melakukan praktik kotor dalam penguasaan mata air. Selain menyuap perangkat desa, mereka juga membayar banyak preman untuk mengamankan bisnisnya. Bahkan, binatang buas pun mereka bayar untuk mengamankan dari serangan hewan liar lain.

Keributan terjadi di desa yang semula damai dan tenteram tersebut. Rakyat dan alim ulama berseteru dengan perangkat desa yang telah menjadi bagian dari perusahaan tirta Durjana. Hewan liar dan binatang buas saling berkelahi untuk berebut air.

Dalam pementasan berdurasi sekitar satu jam tersebut, tidak diceritakan akhir cerita secara jelas. "Masyarakat desa menyerahkan segalanya kepada Tuhan," kata Adam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski masih berusia 11 tahun, dia mampu membawakan cerita seperti layaknya dalang profesional. Selama pementasan, siswa kelas V Sekolah Dasar Al Firdaus Surakarta tersebut mengocok perut seratusan penonton melalui banyolan-banyolannya.

Bagi putra pasangan penyanyi dangdut Rhoma Irama dan Gita Andini tersebut, memainkan wayang beber merupakan pengalaman pertama. Selama ini, dia menggeluti kesenian wayang kulit. Adam pernah menyabet penghargaan sebagai penyaji terbaik dalam Festival Dalang Cilik Nasional 2008.

"Mementaskan wayang beber memerlukan kemampuan bercerita yang kuat," tuturnya kepada Tempo di akhir pementasan. Sebab, yang dimainkan dalam pementasan wayang beber adalah gambar diam. Hal ini berbeda dengan pementasan wayang kulit. Keterbatasan kemampuan bercerita menurutnya bisa ditutup oleh kepiawaian sabetan maupun suara yang bagus.

Sanggar Marsini Komunitas Budaya merupakan rumah peninggalan Osstenrijk Tjitro Soenarjo, seorang pelukis yang berprofesi sebagai polisi, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Rumah yang sempat terbengkalai tersebut oleh keluarga akhirnya digunakan sebagai sanggar budaya. Sedangkan Marsini merupakan nama dari istri Tjipto Soenarjo.

Ahmad Rafiq

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Pedalangan dan Pewayangan di Yogyakarta, Jumat, 19 November 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.


Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Pementasan wayang potehi di Klenteng Sin Tek Bio dalam perayaan Dewa Bumi Hok Tek Ceng Sin, Minggu, 20 Januari 2019 (TEMPO/Bram Setiawan)
Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.


Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Sejumlah artis Ibu Kota dari Partai NasDem berfoto bersama sebelum mendaftarkan diri menjadi bakal calon legislatif (caleg) di kantor KPU, Jakarta, Senin, 16 Juli 2018. NasDem mengajukan 20.391 calon anggota legislatif, mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga DPD, di antaranya artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Addies Adelia, dan Krisna Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.


Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ketua Umum Partai Nasdem dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara penutupan pekan orientasi calon legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada Senin, 3 September 2018.  TEMPO/Dewi Nurita
Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.


Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa yang dihadiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.


Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memotong tumpeng saat menghadiri pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.


Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Dalang Ki Purbo Asmoro mengajarkan siswa memainkan wayang kulit di Jakarta Intercultural School (JIS) Elementary, Jakarta, 2 November 2017. Tempo/Ilham Fikri
Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.


Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Wayang kulit karakter Gatotkaca hadir di serial Star Trek: Discovery. (Star Trek: Discovery)
Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.


PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

Dua orang seniman berlakon sebagai Petruk dan Gareng dalam pertunjukan kesenian wayang orang yang berjudul Jayabaya Mukswa di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta (31/3). TEMPO/ Nita Dian
PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.


Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Penari Wayang Orang mementaskan Pentas Opera Ramayana pada acara Bakdan Neng Solo di Benteng Vantenburg, Solo, Jawa Tengah, 28 Juni 2017. Pentas tersebut digelar sebagai promosi kota sekaligus diharapkan dapat memberikan hiburan bagi pemudik maupun warga yang berlibur di Kota Solo saat lebaran 2017. ANTARA FOTO
Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.