Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agensi Bantah Tudingan Ahn Se Ha Lakukan Bullying di Sekolah

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Aktor Korea Selatan, Ahn Se Ha. Foto: Instagram/@hunus_ent
Aktor Korea Selatan, Ahn Se Ha. Foto: Instagram/@hunus_ent
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Korea Selatan, Ahn Se Ha dituduh melakukan perundungan atau bullying dan kekerasan di sekolah. Agensinya, Hunus Entertainment telah membantah tuduhan tersebut dan akan mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku penyebar informasi tersebut.

"Tuduhan bahwa Ahn Se Ha adalah seorang pengganggu sekolah sepenuhnya salah. Kami akan mengambil tindakan hukum," kata Hunus Entertainment pada Selasa, 10 September 2024. "Kami telah mengajukan pengaduan ke unit investigasi siber dan akan mengajukan tuntutan atas pencemaran nama baik karena penyebaran informasi palsu."

Kronologi Tuduhan Bullying Ahn Se Ha


Seseorang yang mengaku bersekolah di SMP yang sama dengan Ahn Se Ha, menuduh aktor King the Land tersebut melakukan bullying kepada teman-temannya. Dia mengatakan Ahn Se Ha sebagai pemimpin dari kelompok pelaku perundungan di sekolah tersebut. Hal tersebut didukung oleh pernyataan teman lainnya.

“Ahn Jae Wook (nama asli Ahn Se Ha) terkenal di sekolah sebagai pemimpin 'anak-anak tangguh.' Dia sering berkelahi dan mengumpat orang lain di lorong. Saya juga takut padanya dan mencoba menghindarinya," kata seorang mantan teman sekelasnya yang sekarang menjadi guru.

Mereka mengklaim Ahn Se Ha menyeret mereka dan memaksanya untuk berkelahi dengan seseorang. Ahn Se Ha diduga mengancam korban dengan menusuk perut mereka dengan kaca. Penuduh mengklaim bahwa penindasan tersebut menjadi aktivitas rutin.

"Saya tidak ingin tinggal diam lagi. Sebagai guru saat ini dan kepala komite anti-perundungan sekolah, saya selalu merasa malu memberi tahu siswa untuk tidak menindas orang lain sementara mengetahui apa yang saya saksikan di masa lalu. Jika perlu, saya bersedia bersaksi di pengadilan untuk mendukung si penuduh," kata guru tersebut.

Penuduh yang tidak diketahui identitasnya itu menyatakan bahwa mereka melaporkan perundungan tersebut kepada wali kelas dan dekan sekolah. Setelah penyelidikan, Ahn Se Ha dan kelompok perundungnya diberi hukuman. Namun, menurut pelapor, Ahn Se Ha terus berkelahi dan memaki mereka hingga mereka lulus SMP.

Ahn Se Ha Diduga Berusaha Menghubungi Penuduh

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Selasa, 10 September 2024, penuduh awal kembali memberikan pernyataan baru. Dia menyatakan bahwa teman-teman Ahn Se Ha telah menghubungi kenalannya dan diduga mencoba mencari nomor telepon penuduh.

“Saya menerima pesan dari teman dekat. Rupanya, teman Ahn Se Ha, yang juga teman sekelas SMA saya, meminta nomor saya. Saya berasumsi dia merasa bersalah dan tahu itu saya, itulah sebabnya dia mencoba melacak saya," tulis penuduh. “Saya memberi tahu teman-teman saya untuk tidak membagikan nomor saya."

Penuduh tersebut menyatakan bahwa mereka memutuskan untuk membuat unggahan tersebut setelah melihat Ahn Se Ha melempar bola pertama dalam pertandingan bisbol. Mereka khawatir karena tidak ingin anak mereka bertepuk tangan kepada seseorang yang mereka yakini terlibat dalam tindakan tersebut.

ALLKPOP | PINKVILLA

Pilihan Editor: Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Dugaan Bullying di Binus School Simprug Ungkap Bentuk Perundungan yang Dialami

17 menit lalu

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR terkait kasus perundungan siswa SMA Binus School Simprug di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Foto: ANTARA/Melalusa Susthira K
Korban Dugaan Bullying di Binus School Simprug Ungkap Bentuk Perundungan yang Dialami

Korban dugaan bullying di Binus School Simprug mengadu ke Komisi Hukum DPR RI


Polisi Buka Suara Soal Kematian Remaja asal Solo di Pondok Pesantren di Sukoharjo: Bukan Perundungan, melainkan penganiayaan.

10 jam lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
Polisi Buka Suara Soal Kematian Remaja asal Solo di Pondok Pesantren di Sukoharjo: Bukan Perundungan, melainkan penganiayaan.

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit: "Bukan bullying (perundungan), tapi penganiayaan oleh satu senior kepada adik kelasnya."


Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

13 jam lalu

Ilustrasi: Sejumlah siswa SD mengikuti sosialisasi tentang bahaya perundungan di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Polres Garut
Diduga Jadi Korban Perundungan Kakak Senior di Pondok Pesantren di Sukoharjo, Santri 13 Tahun Meninggal

Ayah korban dugaan perundungan itu menunggu hasil autopsi santri yang baru berumur 13 tahun tersebut untuk mengetahui penyebab kematian putranya.


Kasus PPDS Undip: Polisi Periksa 34 Saksi, Menkes Dilaporkan sampai Dekan Akui Ada Perundungan

13 jam lalu

Pewarta foto memotret suasana salah satu gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) di kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024.  Polisi menyebut korban tewas usai menyuntikkan obat penenang di tubuhnya sendiri. ANTARA/Aji Styawan
Kasus PPDS Undip: Polisi Periksa 34 Saksi, Menkes Dilaporkan sampai Dekan Akui Ada Perundungan

Polda telah meminta keterangan 34 saksi dalam penyelidikan kasus dugaan perundungan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Undip.


6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

15 jam lalu

Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Kepolisian masih menginvestigasi adanya dugaan perundungan di lingkungan PPDS yang menjadi penyebabnya mahasiswi ARL mengakhiri hidupnya. ANTARA/Aji Styawan
6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) sedang disorot karena masalah perundungan.


Fakta Terbaru Bullying PPDS Undip: Polda Jateng Telusuri Aliran Dana Ratusan Juta Rupiah, Mahasiswa Diperiksa

19 jam lalu

Sivitas akademika dan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) memberikan dukungan moral terhadap Dekan Undip Yan Wisnu Prajoko saat menggelar doa bersama usai apel di kampus Undip Tembalang, Semarang, Senin, 2 September 2024.  TEMPO/Budi Purwanto
Fakta Terbaru Bullying PPDS Undip: Polda Jateng Telusuri Aliran Dana Ratusan Juta Rupiah, Mahasiswa Diperiksa

Fakta-fakta terbaru terkait dugaan kasus bullying PPDS Undip. Mulai dari Polda telusuri aliran dana ratusan juta hingga sejumlah mahasiswa diperiksa.


Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

22 jam lalu

Ilustrasi cyberbullying atau bullying online. Shutterstock
Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

Kemendikbudristek akan melibatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-bullying yang baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip


Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

1 hari lalu

Siti Nadia Tarmizi. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

Kemendikbudristek akan libatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-perundungan baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip


Buntut Kasus Perundungan, Kemenkes Akan Atur Jam Kerja Dokter PPDS

1 hari lalu

Buntut Kasus Perundungan, Kemenkes Akan Atur Jam Kerja Dokter PPDS

Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, Kemenkes berencana mengatur jam kerja mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit


Anggota DPR Harap Kegiatan Ekstrakulikuler Ditingkatkan untuk Cegah Perundungan di Sekolah

1 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau penganiayaan. Shutterstock
Anggota DPR Harap Kegiatan Ekstrakulikuler Ditingkatkan untuk Cegah Perundungan di Sekolah

Dede menilai, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menekan kasus perundungan maupun kejahatan anak usia sekolah.