Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Editor

Nurhadi

image-gnews
Pemain saksofon dari grup musik jazz asal Belanda Henk Kraaijeveld Quintet, Yoran Aarssen saat tampil di Erasmus Huis, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. Penampilan grup musik jazz asal Belanda yakni Henk Kraaijeveld Quintet digelar dalam rangka melakukan tur di Indonesia. Henk Kraaijeveld Quintet membawakan sejumlah lagu dan aransemen musik yang bernuansa petualangan, balada maupun jazz modern. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemain saksofon dari grup musik jazz asal Belanda Henk Kraaijeveld Quintet, Yoran Aarssen saat tampil di Erasmus Huis, Jakarta, Selasa 1 Agustus 2023. Penampilan grup musik jazz asal Belanda yakni Henk Kraaijeveld Quintet digelar dalam rangka melakukan tur di Indonesia. Henk Kraaijeveld Quintet membawakan sejumlah lagu dan aransemen musik yang bernuansa petualangan, balada maupun jazz modern. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Jazz Internasional diperingati setiap 30 April. Di setiap penjuru dunia, pecinta musik berkumpul untuk menikmati improvisasi khas jazz, genre yang identik dengan kebebasan berekspresi. Namun, tahukah Anda perjalanan jazz menuju panggung dunia ternyata melalui lika-liku sejarah yang panjang dan penuh warna.

Lahir pada akhir abad ke-19 dari komunitas Afrika-Amerika di New Orleans, Amerika Serikat, jazz adalah buah perpaduan budaya yang kaya. Irama blues dan spiritual khas Afrika berpadu harmonis dengan sentuhan melodi Eropa dan ritme dinamis Karibia. Hasilnya, lahirlah genre musik yang unik, dinamis, dan sarat improvisasi.

Seiring berjalannya waktu, jazz terus berevolusi. Pada awal abad ke-20, gaya ragtime dengan tempo cepat dan sinkopasi yang khas mulai populer. Musisi legendaris seperti Scott Joplin dan Jelly Roll Morton turut meletakkan fondasi bagi perkembangan jazz selanjutnya.

Era 1920-an ditandai dengan lahirnya gaya Chicago style yang lebih terstruktur dengan penggunaan cornet dan klarinet yang semakin dominan. Selanjutnya, pada 1930-an, swing menjadi raja. Orkestra jazz raksasa pimpinan Duke Ellington dan Count Basie berjaya menghentak dunia dengan irama yang enerjik dan asyik untuk berdansa.

Salah satu hal yang membuat jazz begitu istimewa adalah kebebasan para musisi untuk berimprovisasi. Berbeda dengan musik klasik yang kaku mengikuti partitur, jazz memberikan ruang bagi para pemain untuk mengekspresikan diri secara spontan. Improvisasi inilah yang menjadi jantung jazz, menciptakan dialog musikal yang dinamis dan tak terduga di atas panggung.

Para maestro jazz seperti Louis Armstrong, Charlie Parker, dan Miles Davis dikenal dengan kemampuan improvisasi mereka yang memukau. Mereka berani mematahkan pakem, menjelajahi harmoni baru, dan menuangkan emosi serta pengalaman mereka ke dalam melodi yang mengalir.

Jazz tidak sekadar musik hiburan. Di era perjuangan hak sipil di Amerika Serikat, jazz menjadi wadah bagi para musisi Afrika-Amerika untuk menyuarakan keresahan dan harapan mereka. Karya John Coltrane dan Charles Mingus, misalnya, sarat dengan pesan sosial dan politik yang menggugah.

Jazz juga berperan sebagai jembatan budaya. Improvisasi yang menjadi nyawa jazz menuntut para musisi untuk saling mendengarkan dan bereaksi terhadap permainan satu sama lain. Hal ini merefleksikan semangat toleransi dan kolaborasi lintas budaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lahirnya Hari Jazz Internasional

Meski telah memikat pecinta musik dunia selama lebih dari satu abad, baru pada 2011 jazz menerima pengakuan global yang pantas. Berkat inisiatif Herbie Hancock, pianis jazz legendaris dan Duta Besar Kehormatan UNESCO untuk Jazz, bersama dengan Amerika Serikat dan 17 negara anggota PBB lainnya, tanggal 30 April ditetapkan sebagai Hari Jazz Internasional.

Penetapan ini menjadi tonggak penting. UNESCO memandang jazz sebagai alat pendidikan yang ampuh untuk mempromosikan dialog, toleransi, dan saling pengertian antar budaya.

Di Indonesia, jazz memiliki sejarah yang panjang dan komunitas yang aktif. Sejak era 1950-an, musisi seperti Jack Lesmana dan Waldjinah sudah mulai memperkenalkan jazz kepada masyarakat Indonesia.

Kini, festival jazz digelar di berbagai kota, seperti Jakarta International Jazz Festival dan Ubud Village Jazz Festival. Musisi jazz Indonesia seperti Indra Lesmana, Dwiki Dharmawan, dan Reza Rachman pun telah menuai prestasi internasional, membuktikan eksistensi jazz di ranah global.

FEBYANA SIAGIAN | THE QUINT

Pilihan Editor: Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

1 menit lalu

Pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange memegang spanduk, saat mereka berdiri di luar pengadilan tinggi pada hari Assange mengajukan banding terhadap ekstradisinya ke Amerika Serikat, di London, Inggris, 21 Februari 2024. REUTERS/Toby Melville
Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase


Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

1 jam lalu

Gambar kombinasi yang menunjukkan Presiden AS Joe Biden dan kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jay Paul and Kevin Lamarque/File Photo
Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.


Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

13 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu


Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

15 jam lalu

Helikopter Bell 212 .Reuters
Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024


Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

16 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.


Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

21 jam lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional


Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

22 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.


Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

1 hari lalu

Peserta membuat rujak uleg dalam porsi besar saat Festival Rujak Uleg di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 19 Mei 2024. Festival makanan khas Surabaya yang diikuti berbagai komunitas, perhotelan dan lain-lain itu untuk menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Rujak Uleg Surabaya yang Tak Sekedar Festival

Pemerintah Kota Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2024 di Balai Kota, Ahad pagi, 19 Mei 2024.


Mengenal Tame Impala, Band Rock Psikedelik yang Katalog Musiknya Dibeli Sony Music

1 hari lalu

Ilustrasi konser musik
Mengenal Tame Impala, Band Rock Psikedelik yang Katalog Musiknya Dibeli Sony Music

Vokalis, penulis lagu, sekaligus produser grup musik Tame Impala, Kevin Parker menjual katalog lagunya kepada Sony Music Publishing


Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.