TEMPO.CO, Jakarta - Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Rano Karno bisa kembali terpilih menjadi anggota DPR. Ia menjadi anggota DPR dapil Banten III yang meliputi daerah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Ia maju menjadi anggota DPR sebagai kader PDIP.
Berdasarkan rekapitulasi suara dalam pemilu2024.kpu.go.id, Rano Karno meraih perolehan suara sebanyak 149.397 dan PDIP mendapatkan total 535.004 suara sejak 12 Maret 2024. Angka tersebut menunjukkan Rano akan kembali duduk di Senayan untuk mewakili usara rakyat.
Profil Rano Karno
Mengacu dpr.go.id, Rano Karno lahir pada 8 Oktober 1960 di Jakarta. Anak dari pasangan Soekarno M. Noor dan Lily Istiarti ini menyelesaikan pendidikan di Jakarta, mulai dari SD sampai sarjana. Adapun, lembaga tempat Rano mengenyam pendidikan adalah SD dan SMP Strada Van Lith, SMA Negeri 6 Jakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara.
Rano sudah mulai diajak membintangi film oleh sang ayah sejak berusia 9 tahun melalui Lewat Tengah Malam. Lalu, pada 1972, ia membintangi Si Doel Anak Betawi yang membuat namanya populer. Setelah itu, pada 1979, ia berperan dalam Gita Cinta dari SMA yang membuat karier sebagai aktor melambung. Setelah membintangi beberapa film, ia memilih pergi ke Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu seni peran di Acting Course Hollywood, Los Angeles pada 1980.
Saat kembali ke Indonesia, Rano mulai membintangi film sebagai pemeran utama. Adapun, film yang dibintangi tersebut, seperti Perawan Metropolitan, Pagar Ayu, dan Kembali Lagi, seperti tercatat dalam Indonesianfilmcenter.
Melihat industri film Indonesia “pingsan”, Rano beralih ke sinetron dengan membuat Si Doel Anak Sekolahan yang digarapnya bersama saudaranya dalam Karno's Film. Pada sinetron itu, ia menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, serta ikut berperan menjadi si Doel. Selain itu, ia juga pernah terjun ke dunia tarik suara yang merilis album Yang Sangat Kusayang.
Selama berkarier dalam dunia peran, Rano meraih beberapa penghargaan, seperti Bintang Pria Terfavorit Panasonic Award 1997, nominasi Aktor Film dari Festival Film Indonesia 1984, dan nominasi Penulis Skenario Terbaik Vidia Award 2011.
Dikutip uinjkt.ac.id, setelah sukses dalam dunia seni peran, Rano mulai terjun dalam dunia politik. Pada 2002-2007, ia menjabat sebagai anggota MPR dari Fraksi Utusan Golongan Perwakilan Artis. Selain itu, ia juga pernah menjadi duta khusus United Nations Children's Fund (UNICEF) dalam bidang pendidikan pada 2003.
Lalu, pada 2008-2013, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Tangerang yang berpasangan dengan Ismet Iskandar. Namun, jabatan tersebut tidak dituntaskan karena pada 2011, ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten periode 2012-2017 mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Pada 2015, Rano Karno naik jabatan menjadi Gubernur Banten usai Ratu Atut terseret kasus suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Kemudian, pada Pileg 2019, ia berhasil lolos ke Senayan dengan suara terbanyak mewakili PDIP. Ia terdaftar menjadi Anggota DPR RI di dapil Banten III yang kala itu juga masih menggarap film Si Doel, seperti diberitakan Antara. Saat ini, ia diperkirakan akan kembali menjadi anggota DPR dapil Banten III.
RACHEL FARAHDIBA R | HUSSEIN ABRI YUSUF | WASI’UL ULUM
Pilihan Editor: 5 Pertanyaan bagi Rano Karno: dari Dinasti Atut sampai Cukur Kumis