TEMPO.CO, Bandung - Krishnamurti Suparka menggelar pameran karya berjudul Ten Portraits (after Stein, after Warhol, after 150 Days) di Galeri Orbital Dago, Bandung. Uniknya, seniman menggambar langsung di ruang galeri seiring pameran yang berlangsung dari 7 Maret hingga 21 April 2024. “Potretnya lebih kepada karakter tulisan dan bidang tulisannya,” kata Rifky Effendy dari Orbital, Jumat 8 Maret 2024.
Dalam proses pembuatan gambarnya, Krishnamurti mengundang sepuluh orang teman dan kenalannya untuk digambar. Waktu kedatangan mereka sudah diatur jam dan harinya sesuai jadwal. Mereka yang dilibatkan yaitu Ari Patria, Faisal Rusdi, Herry Sutresna, Amanda Ariawan, Gustaff H. Iskandar, Studio Pancaroba, Januar Kristianto, Mitha Budhyarto, Sidney Islam, dan Mei Suling.
Pameran Karya 10 Orang Digambar Langsung
Sesi menggambar dengan sepuluh orang model itu berlangsung sejak 7-24 Maret 2024. Rancangannya, proyek karya seni itu akan digarap dengan tiga tahap. Diawali dengan sesi dialog antara seniman dan 10 orang model, kemudian proses pembuatan potret dari para model atau kolaborator itu yang dituangkan secara langsung pada dinding ruang pamer selama beberapa pekan.
Pameran Ten Portraits (after Stein, after Warhol, after 150 Days) di Galeri Orbital Dago, Bandung, dari 7 Maret hingga 21 April 2024. (Dok.Orbital).
Tahap akhirnya adalah penerbitan media cetak berisi materi yang melengkapi proyek ini. Sebelumnya judul Ten Portraits juga pernah digunakan oleh Gertrude Stein pada pameran Dix Portraits (1930), kemudian Andy Warhol yaitu Ten Portraits of Jews of the Twentieth Century (1980). Pada pameran Krishnamurti kali ini, ada kemiripan ide dengan Dix Portraits karya Gertrude Stein yang merangkai kata-kata dalam bentuk prosa. “Begitu juga halnya dengan potret dari sepuluh figur pilihan dalam pameran ini, yang hadir secara nonfiguratif dalam bentuk tulisan tangan,” ujarnya.
Mengenal Krishnamurti Suparka
Bermukim di Bandung sebagai seniman dan penulis, Krishnamurti Suparka sebelumnya pernah menggelar pameran tunggal berjudul They Came From the North di Place Gallery, Melbourne, Australia pada 2013. Kemudian Postscript pada 2005 di Bandung, Lalu pada 1997 berjudul Stalactite di Spare Room, Melbourne, Australia.
Di Negara Kangguru itu ia lulus sebagai sarjana Seni Rupa jurusan menggambar di The Victorian College of the Arts pada 2001. Kemudian melanjutkan studi ke pascasarjana pendidikan di Universitas Melbourne 2003. Beberapa penghargaan yang diperoleh seperti Australian Postgraduate Award 2010 dan 2013 , kemudian Linden Gallery Award 2012, British Council Award 2002, dan Christine Abrahams Award 2001.
Pilihan Editor: Pameran Ommatidia di Galeri Orbital Dago Bandung Hadirkan Aneka Gambar Serangga