TEMPO.CO, Jakarta - Deddy Mizwar, sosok yang hari ini sedang merayakan pertambahan usia ke-69 tahun, tepatnya 5 Maret lalu merupakan salah seorang aktor luar biasa yang dipunyai Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, Deddy Mizwar berhasil menempatkan namanya dalam jajaran aktor terkemuka Indonesia sepanjang masa. Namun, perjalanannya tidak berhenti disana. Pasalnya, ia juga menapaki jalur politik dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam arena politik Indonesia. Lantas bagaimanakah perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda ini? Berikut ulasannya.
Perjalanan Karir Aktor Deddy Mizwar
Deddy Mizwar mulai meniti karir di dunia seni peran sejak awal tahun 1980-an. Bakat aktingnya yang memukau membawanya untuk berperan dalam berbagai film dan sinetron. Peran-perannya seringkali mendapatkan pujian dari kritikus dan penonton.
Salah satu peran yang paling populer adalah Jenderal Naga Bonar dalam film Nagabonar pada 1987. Kesuksesannya dalam berakting membuatnya menjadi salah satu aktor yang paling dicari di industri film Indonesia. Lima Piala Citra sudah dikantonginya, membuat karirnya dalam dunia akting sangat diakui.
Selama bertahun-tahun, Deddy Mizwar telah membintangi puluhan film dan sinetron dengan beragam genre. Keahliannya dalam menghidupkan karakter-karakter yang berbeda membuatnya menjadi salah satu ikon dalam dunia hiburan Indonesia.
Karir Politik Deddy Mizwar
Selain sukses di dunia seni peran, Deddy Mizwar juga merambah dalam dunia politik. Ketertarikannya pada isu-isu sosial dan politik membuatnya terlibat secara aktif dalam kegiatan politik. Hingga akhirnya pada 2009, ia membulatkan tekadnya untuk terjun dalam dunia politik.
Tak tanggung-tanggung, Deddy bahkan maju dalam pencalonan presiden pada Juli 2009. Menunjukkan keseriusannya, ia menggandeng mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal TNI Saurip Kadi. Akan tetapi, Deddy harus menelan kekecewaan sebab langkahnya terhenti di tengah jalan.
Setelah menelan pil pahit dalam Pemilihan Presiden 2009, Deddy Mizwar kembali muncul dalam kontes Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Kala itu, dia menjadi salah satu dari beberapa kandidat yang dipersiapkan oleh PDIP untuk menjadi pasangan Joko Widodo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Meskipun begitu, Deddy harus kembali menelan pil pahit karena pada akhirnya Jokowi berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, setelah koalisi PDIP dengan Gerindra.
Meskipun mengalami dua kegagalan dalam karir awal politiknya, Deddy tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya di provinsi tetangga DKI, yakni Jawa Barat. Didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Deddy Mizwar maju sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Ahmad Heryawan. Pasangan Aher-Deddy berhasil meraih kemenangan dalam pemilihan tersebut dengan perolehan lebih dari 32 persen suara.
Sepanjang kepemimpinannya, memang terdapat beberapa kontroversi yang menghiasi perjalanan mereka. Akan tetapi, Aher dan Deddy diketahui berhasil mengumpulkan 250 penghargaan selama masa kepemimpinan mereka. Di antara prestasi tersebut adalah pengakuan sebagai pemerintahan provinsi terbaik secara nasional selama dua tahun berturut-turut. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan selama enam tahun berturut-turut mulai dari 2011 hingga 2016.
Telah sukses menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy masih berambisi untuk meningkatkan jabatannya. Ia kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat. Namun, dalam prosesnya ia mengalami jalan yang tidak lancar. Pada akhirnya, Deddy menggandeng Deddy Mulyadi sebagai pasangannya dan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat. Pasangan ini didukung oleh partai Demokrat dan Golkar dengan total kursi koalisi sebanyak 29.
Sementara itu, selain aktivitas politiknya, Deddy Mizwar juga masih tetap aktif di dunia entertainment. Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang masih wira wiri di layar kaca untuk mengisi beberapa proyek dan dunia keartisan. Terutama sepanjang Ramadan, serial Para Pencari Tuhan yang tahun ini memasuki session ke-17 dam masih ditunggu-tunggu pemirsa.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I KODRAT SETIAWAN
Pilihan Editor: Nagabonar Jadi Doktor, Deddy Mizwar Sidang 150 Menit di Unpad, Segini IPK-nya