Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serba-serbi Women From Rote Island, Pencapaian Penghargaan hingga Sumbangan

image-gnews
Film Women from Rote Island. Dok. Bintang Cahaya Sinema/Langit Terang Sinema
Film Women from Rote Island. Dok. Bintang Cahaya Sinema/Langit Terang Sinema
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Women From Rote Island menguak sisi lain tentang Rote, film ini menampilkan realitas kekerasan seksual hingga pemasungan. Film yang menceritakan    kisah perjuangan para perempuan.  Film ini bertolak belakang dengan gambaran keindahan Pulau Rote. Cerita yang ditayangkan lekat dengan permasalahan sosial, dikutip dari Antara.

Women From Rote Island mengajak penontonnya untuk menyaksikan kisah keluarga Mama Orpa (Linda Adoe) yang kehilangan suaminya berjuang untuk mendapat keadilan untuk anaknya yang mengalami kekerasan seksual.

Kepulangan putri sulungnya, Martha (Irma Rihi) yang bekerja sebagai migran di Malaysia membawa trauma. Ia depresi akibat kekerasan yang dialaminya. Perlakuan yang tak menyenangkan kembali dialami Martha ketika tiba di kampungnya.

Kemalangan Martha membuat Mama Orpa tertekan, karena kejadian beruntun yang menimpa putrinya. Orpa dan keluarganya harus menghadapi diskriminasi dan bertahan dengan kondisi yang tidak berpihak kepada mereka. 

Tentang Women From Rote Island

1. Sumbangan

Tim produksi menjelaskan 2,5 persen hasil penjualan tiket film Women from Rote Island akan disalurkan kepada para perempuan penyintas kekerasan seksual.

"Film ini tidak hanya bercerita tentang tragedi, tetapi juga kekuatan perempuan dan keinginan untuk membawa perubahan. Semoga film ini bisa menjadi penyemangat untuk mereka agar berani dan bisa bersuara serta bisa menjadi pengingat untuk terus berjuang mendapat keadilan dan dukungan," kata Rizka Shakira selaku produser Women from Rote Island.

2. Kekerasan Seksual

Women From Rote Island menceritakan tentang kekerasan seksual, termasuk keadaan sistem hukum, kondisi sosial, hingga budaya patriarki yang merintangi upaya untuk mendapat keadilan kepada para korban.

Film karya Jeremias Nyangoen ini menunjukkan stigmatisasi terhadap isu kekersan seksual membuat korban dan keluarga memilih diam dan berdamai. Tetapi, pelaku bisa bebas berkeliaran dan mengulangi perbuatannya. Di sisi lain, kondisi psikologis korban yang depresi dihadapkan dengan tekanan lain, seperti pemasungan karena dianggap meresahkan. Korban seperti tidak dibiarkan mengungkapkan dukanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Pemeran

Sutradara Jeremias Nyangoen ini mengajak para pemeran asli Rote yang baru pertama kali bermain film.  Ia sengaja mencari orang lokal untuk mempertahankan logat bahasa demi mendapat orisinalitas cara berkomunikasi warga Rote. Film ini memperkenalkan antara lain Irma Rihi, Linda Adoe, Sallum Ratu, dan Van Jhoov.

"Mereka mengambil peran penting dalam membawa karakter-karakter ini hidup dan memberikan penampilan yang luar biasa,” kata Jeremias Nyangoen.

4. Naskah

Film berdurasi 106 menit ini bermula dari peristiwa yang sesungguhnya terjadi di Rote dan banyak daerah NTT. Jeremias harus melalui riset panjang dan mendalami dinamika sosial di Rote. Butuh waktu setidaknya satu tahun delapan bulan untuk menulis naskah dan menemukan lokasi syuting yang tepat. Selama  kurun waktu tersebut Jeremias harus bolak-balik Jakarta dan NTT sambil menjalankan proses casting para pemeran.

5. Penghargaan

Film Women From Rote Island diproduksi oleh Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini berhasil menjadi kuda hitam dalam perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Film ini mendapat penghargaan Film Cerita Panjang Terbaik mengungguli nominasi lain seperti 24 Jam Bersama Gespar, Budi Pekerti, Like & Share, dan Sleep Call.

Women From Rote Island dinilai memenuhi semua unsur baik estetika, eksplorasi teknis, hingga kekuatan gagasan yang disampaikan dengan berani. Film Women From Rote Island juga meraih beberapa penghargaan bergengsi lainnya, yakni Sutradara Terbaik (Jeremias Nyangoen), Penulis Skenario Terbaik (Jeremias Nyangoen), dan Pengarah Sinematografi Terbaik (Joseph Christoforus Fofid).

INTAN SETIAWANTY | ISTIQOMATUL HAYATI | ANTARA

Pilihan Editor: 2,5 Persen Penjualan Tiket Film Women from Rote Island untuk Penyintas Kekerasan Seksual

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

2 jam lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.


Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

5 jam lalu

Penulis Palestina Basim Khandaqji. Foto : X
Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad


Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

5 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.


IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

2 hari lalu

Foto bersama para penerima penghargaan HWPA dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda - Jakarta, 26 April 2024. Sumber: Muhammad Aldi Rahman /UNIC Jakarta
IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI


Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

2 hari lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

4 hari lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

4 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

5 hari lalu

Inovasi ID FOOD berhasil meraih Five Star Gold pada Digital Technology & Innovation Awards 2024 kategori The Best ICT Business Strategy dan The Best Women Digital Leader of The Year. (ID FOOD)
Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

5 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

6 hari lalu

Ario Bayu. (Tempo/Thea Fathanah)
Film Festival Kurang Populer, Ario Bayu Tak Bisa Salahkan Selera Publik

Penyelenggaraan FFI dapat memberdayakan produksi film lokal Indonesia dan membuka ruang bagi film festival agar lebih dikenal.