Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal The Hunger Games The Ballad of Songbirds & Snakes Mendapat Rating PG13

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
The Hunger Games: The Ballad of The Songbirds & Snakes . Foto: Wikipedia.
The Hunger Games: The Ballad of The Songbirds & Snakes . Foto: Wikipedia.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - The Hunger Games The Ballad of Songbirds & Snakes diberi peringkat PG-13 karena konten kekerasan yang kuat. Sebelum menonton film itu, bersama keluarga ada beberapa hal yang perlu diketahui.

The Hunger Games The Ballad of Songbirds & Snakes menceritakan Coriolanus Snow muda saat ia terpilih sebagai mentor di Hunger Games tahunan ke-10. Dia dipasangkan dengan peserta dari Distrik 12 bernama Lucy Gray Baird.

Permainan dalam film ini digambarkan secara berbeda, karena menceritakan permulaan awal Panem setelah Dark Days perang. Sebab itu, film ini diberikan rating PG-13 karena konten kekerasan yang intens dan materi yang mengganggu.

Suutradara Francis Lawrence mengatakan, buku aslinya memang ditujukan untuk penonton dewasa muda. Dia pun mencoba menemukan keseimbangan dengan momen-momen grafis dalam film tersebut.

Francis mengatakan dia harus hati-hati karena tidak ingin mendapatkan rating R di Amerika Serikat dan mengasingkan penonton yang menjadi sasaran cerita aslinya. Sebab itu, adegan kekerasan yang ditunjukkan biasanya untuk menunjukkan dampak emosional bukan kekerasan. 

Sebelum memutuskan apakah akan menonton The Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui. Peringatan ada sebagian menunjukkan spoiler. 

1. Adegan kanibalisme 

Film ini dibuka dengan kilas balik Coriolanus Snow muda dan sepupunya Tigris selama Dark Days ketika Capitol berada dalam reruntuhan dan kekurangan makanan. Saat memungut sisa-sisa roti di tanah, mereka bertemu dengan seorang pria yang memotong kaki seorang wanita mati di jalan.  Ketika Snow bertanya mengapa pria itu melakukan itu, sepupunya menjawab bahwa dia lapar, dan menyindir bahwa pria itu melakukan kanibalisme.

2. Adegan menggunakan obat terlarang

Sepanjang film, Dean Highbottom ditampilkan meminum obat penghilang rasa sakit yang ampuh yang dimaksudkan untuk melawan efek cedera dan penyakit parah. Namun, dia menyalahgunakan zat tersebut sebagai obat, bukan untuk mengobati rasa sakit.

3. Adegan kekerasan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak adegan pertarungan di Hunger Games sangat gamblang, sehingga membuat penonon merasa seperti berada di tengah arena bersama para peserta. Namun, kekerasan tidak hanya terbatas pada Hunger Games saja. Di luar arena, banyak adegan yang menampilkan kekerasan fisik, kekerasan senjata, dan pembunuhan.  

4. Momen menakutkan dengan ular

Jika Anda sangat takut pada ular, ada banyak momen dengan ular di film ini. Dalam salah satu adegan awal, Lucy Gray memasukkan seekor ular ke dalam gaun seorang gadis di masa pensiun karena mencurangi upacara Reaping.

Selain itu, Dr.  Gaul menciptakan sekumpulan ular menakutkan yang dibiakkan secara khusus yang memiliki indra penciuman yang lebih baik dan dengan kejam menyerang siapa pun yang tidak mereka kenali. Salah satu ular tidak hanya menggigit seorang siswa, tetapi mereka kemudian dilepaskan di Hunger Games, memberikan efek mematikan pada para peserta.

5. Banyak adegan kematian brutal

Ada banyak kematian dalam film ini yang ditunjukkan dengan adegan intens. Ada karakter meninggal setelah lehernya ditusuk oleh pecahan botol kaca, sementara karakter lainnya jatuh hingga tewas setelah menjadi gila karena gigitan kelelawar. Beberapa karakter juga mengalami kematian setelah menelan racun tikus. Selain itu, beberapa karakter terbunuh dalam kekerasan senjata dan ada beberapa adegan eksekusi yang gamblang. 

PEOPLE

Pilihan editor: Sinopsis The Hunger Games: The Ballad of The Songbirds & Snakes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.


20 Tahun Berlalu, Ini 7 Kejanggalan Kasus Kematian Munir

4 hari lalu

Aktivis yang tergabung dalam Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) melakukan aksi Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan Munir Said Thalib  sudah 19 tahun berlalu, namun masih mengundang tanda tanya besar, mengapa dalang pembunuhnya masih belum juga ditangkap dan diadili. TEMPO/Subekti.
20 Tahun Berlalu, Ini 7 Kejanggalan Kasus Kematian Munir

Setelah dua dekade, kasus kematian Munir masih belum menemukan titik terang. Berbagai kejanggalan menyertai hingga saat ini.


Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

7 hari lalu

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang). Facebook
Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

Seorang taruna PIP Semarang mengaku mengalami kekerasan hingga kencing darah.


Presiden Biden Sampaikan Duka Cita atas Penembakan Georgia

8 hari lalu

Presiden Biden Sampaikan Duka Cita atas Penembakan Georgia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan belasungkawa atas penembakan di sekolah di Georgia


Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

12 hari lalu

Ilustrasi mayat. guardian.ng
Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

Polda Bali menyebut bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Apa temuannya?


Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

14 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi oleh Aparat, Ini 6 Desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi

Ini enam hal desakan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) atas penanganan demonstrasi aparat yang eksesif.


Selandia Baru Berduka atas Kematian Raja Maori, Mangkat dalam Usia 69 Tahun

14 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Raja Maori Tuheitia Paki di Vatikan, 25 Mei 2019. Reuters
Selandia Baru Berduka atas Kematian Raja Maori, Mangkat dalam Usia 69 Tahun

Penghormatan mengalir pada Jumat 30 Agustus 2024 setelah kematian Raja Suku Maori Kiingi Tuheitia Pootatau Te Wherowhero VII di Selandia Baru


Pengadilan AS Putuskan TikTok Harus Hadapi Tuntutan Hukum atas Kematian Anak 10 Tahun

16 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Pengadilan AS Putuskan TikTok Harus Hadapi Tuntutan Hukum atas Kematian Anak 10 Tahun

Pengadilan banding AS terima gugatan terhadap TikTok oleh ibu dari seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang meninggal akibat tantangan viral


Polisi Tahan Pegawai Ditjen Pajak Atas Kasus KDRT Terhadap Istri

16 hari lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Shutterstock
Polisi Tahan Pegawai Ditjen Pajak Atas Kasus KDRT Terhadap Istri

Kasus KDRT oleh pegawai Ditjen Pajak itu terekam dalam sebuah video dan beredar di Instagram. Korban juga bekerja di kementerian.


Kekerasan Terhadap Demonstran, Polisi Dinilai Semakin Mengayomi Kepentingan Penguasa

17 hari lalu

Seorang mahasiswi yang pingsan dievakuasi oleh temannya dengan ambulans ke rumah sakit usai polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi mahasiswa di Jalan Pemuda, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 26 Agustus 2024. Polisi menghujani gas air mata yang membuat puluhan mahasiswa pingsan dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Tempo/Budi Purwanto
Kekerasan Terhadap Demonstran, Polisi Dinilai Semakin Mengayomi Kepentingan Penguasa

Polisi seharusnya menghadapi para demonstran dengan sikap melayani bukan dihadapi sebagai musuh. Kekerasan dianggap sebagai hal yang lumrah.