TEMPO.CO, Jakarta - Film-film karya sutradara Kamila Andini menjadi bagian dari kolaborasi Bioskop Online dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF18. Para pecinta film bisa menyaksikan karyanya lewat program Focus On: Kamila Andini yang hanya tayang di Bioskop Online.
Rayakan Konsistensi Kamila Andini di Industri Film Indonesia
Program ini adalah sajian yang dihadirkan secara khusus untuk merayakan konsistensi Kamila Andini di industri film Indonesia. Ia juga adalah salah satu sutradara wanita yang kerap mendapatkan apresiasi penghargaan atas karya-karyanya.
“Melalui sajian program ini, harapannya pencinta sinema Indonesia dapat menikmati sekaligus membaca rekam jejak karya Kamila Andini sebagai salah satu sutradara perempuan Indonesia yang telah berkarya lebih dari 20 tahun dengan kisah-kisah yang dekat serta visi artistik yang unik. Ia rutin mendapatkan apresiasi baik di kancah nasional maupun internasional,” ungkap Ajeng Parameswari selaku Presiden of Bioskop Online dalam keterangannya.
Sejak 2011, melalui film The Mirror Never Lies (Laut Bercermin), nama Kamila Andini mulai menjadi langganan di daftar nominasi Festival Film Indonesia (FFI). Hingga 2022, karya filmnya yang berjudul Before, Now & Then (Nana) mendapatkan penghargaan sebagai Film Cerita Panjang Terbaik FFI 2022. Film karya Kamila lainnya, Yuni, ditayangkan perdana di Toronto International Film Festival 2021 dan memenangkan Platform Prize.
Film-film Kamila Andini di Focus On: Kamila Andini
1. Memoria
Sebuah film pendek berlatar belakang Timor Leste, yang menjadi sebuah pengingat akan kekerasan dan kesulitan yang sangat keji dan sering kali tidak terucapkan yang dialami oleh perempuan selama konflik yang melanda Timor Leste.
2. Sendiri Diana Sendiri
Sebuah film pendek yang bercerita tentang Diana, ibu rumah tangga yang dulunya adalah seorang pekerja kantoran. Pada suatu malam, Ari, suami Diana, menyampaikan kalo ia ingin memadu sang istri.
3. SekarIklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Sebuah film pendek tentang seorang perempuan buta bernama Sekar yang menjadikan batik tulis buatan ibunya sebagai pusat dunia. Setiap kali ibunya membatik, Sekar dan ibunya akan meraba, menebak, kemudian membicarakan rapalan-rapalan doa dan harapan yang terkandung di setiap corak. Kemudian, hubungan harmonis ibu-anak ini akan terganggu dengan hadirnya seorang pemuda.
4. Mirror Never Lies
Sebuah film panjang yang mengisahkan Pakis, seorang anak perempuan dari komunitas nelayan suku Bajau di Wakatobi. Dia tinggal bersama ibunya, Tayung. Karena ayah Pakis hilang di laut, Tayung bekerja keras untuk menghidupi putrinya. Pakis bertekad untuk mencari ayahnya hingga mengunjungi peramal, yang melakukan ritual yang memungkinkan Pakis mencari ayahnya.
Sejalan dengan Tema JAFF18
Penayangan film karya-karya Kamila Andini ini sejalan dengan semangat Bioskop Online sebagai Rumah Sinema Indonesia, untuk mendukung sineas lokal dalam mendistribusikan karya-karyanya. Itu agar setiap sineas memiliki hak yang sama dalam menayangkan karya-karya berkualitas kepada penonton yang luas. Hal ini juga sejalan dengan tema yang diusung oleh JAFF18, yaitu Luminescence. Tema ini menggarisbawahi pentingnya memiliki perspektif yang inklusif dalam memandang sinema dari asal-usulnya yang berbeda.
"Dengan tema tersebut harapannya film-film Asia, termasuk Indonesia yang memiliki nilai sarat makna yang menggaungkan kearifan budaya bagi masyarakat yang mendiami wilayah ini dapat bersinar. Dengan karakter dan keindahannya sendiri semoga karya-karya dari pegiat sinema di sekeliling kita dapat semakin bersinar," ungkap Ifa Isfansyah, selaku Festival Director JAFF 18.
Pilihan Editor: Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya