Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Asmuni Pelawak Srimulat, Tak Cuma Jargon Musyawaroh dan Hil yang Mustahal

image-gnews
Asmuni. Wikipedia
Asmuni. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaNama pelawak dari grup Srimulat, Asmuni sangat melambung dalam dunia komedi Indonesia dengan ikon kumis tipis ala Charlie Chaplin. Namun, kini, karyanya sebagai pelawak hanya bisa dikenang. Pasalnya, pada 21 Juli 2007, ia meninggal ketika menjalankan perawatan di Rumah Sakit Rekso Waluyo, Mojokerto, Jawa Timur, sekitar pukul 13.30. Ia sudah berada di rumah sakit dan masuk dalam ruang ICU sejak 6 Juli 2007 akibat "salah" mengonsumsi obat untuk sakit gigi yang dialaminya, seperti diberitakan Antaranews

Pemilik nama asli Toto Asmuni ini lahir pada 17 Juni 1932 di Jombang yang awalnya merupakan seorang penyanyi sebelum berkarier sebagai komedian. Karier dalam bernyanyi banyak dilakukan Asmuni bersama orkes Angkatan Bersenjata, lalu diminta untuk membimbing orkes musik Angkatan Laut (AL) di Surabaya. Kiprah Asmuni dalam dunia tarik suara telah dibuktikan dengan piringan hitam yang berjudul Sungai Barito

Mengacu p2k.stekom.ac.id, selama membina orkes AL, Asmuni bertemu dengan Bing Slamet yang banyak memberikan ilmu komedi. Setelah lepas dari AL, ia mulai tergoda dengan dunia sehingga memutuskan bergabung dengan grup lawak Lokaria dan berhasil membuat penonton tertawa lepas berkat aksi panggungnya.

Kemudian, pada 1976, ia bertemu dengan pendiri Srimulat, Teguh yang merekrutnya berkat aksi lawaknya kala itu. Nama Asmuni semakin populer ketika dirinya memakai kumis tipis dan blangkon selama beraksi di atas panggung. Selain itu, ungkapan-ungkapan lucunya, seperti "Hil yang mustahal, musyawroh serta "jaga pola makan, pola tidur, dan ojo kakean polah (jangan kebanyakan tingkah)" juga semakin menaikkan nama Asmuni sebagai pelawak Tanah Air.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama beraksi di Srimulat Surabaya, Asmuni memutuskan hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan Srimulat Jakarta. Kariernya sebagai pelawak pun semakin bersinar, terutama pada era 80-an. Ia juga melebarkan sayapnya ke dunia akting dengan memainkan beberapa film, seperti Asmuni Jadi Boss.

Setelah itu, Srimulat sempat meredup. Namun, pada era 90-an, Srimulat kembali bangkit melalui bimbingan Agum Gumelar yang tampil dalam Aneka Ria Srimulat. Bahkan, program ini pernah tayang 24 jam tanpa berhenti saat Hari Raya Idul Fitri 1996.

Meskipun terkenal sebagai pelawak, Asmuni sebenarnya merupakan seorang yang pendiam. Salah satu anaknya mengungkapkan bahwa ia jarang sekali berbicara, kecuali jika dipancing terlebih dahulu.

Tidak hanya menjadi komedian, Asmuni juga terkenal dengan pemikiran visionernya yang terbukti dengan usahanya mendirikan rumah makan. Awalnya, ia membuka warung rujak cingur di daerah Slipi, Jakarta Barat dan cabang di Trowulan, Mojokerto.

Namun, selama perjalanannya, hanya rumah makan di Trowulan saja yang dipertahankan akibat krisis ekonomi kala itu. Perlahan demi perlahan, usaha rumah makan tersebut semakin berkembang. Meskipun sempat tergerus oleh pembangunan Jalan tol, tetapi Warung Rujak Cingur'e Asmuni ini masih bertahan dan diteruskan oleh keturunan Asmuni. Sampai sekarang, warung itu masih menyimpan kenangan masa jaya Asmuni bersama rekan-rekan srimulatnya.

Tepat pada 16 tahun lalu, Asmuni telah berpulang meninggalkan duka mendalam bagi dunia komedi Indonesia. Ikon komedi dan sikap uletnya dalam melakukan usaha yang masih dan akan selalu terkenang dari salah satu anggota Srimulat ini.

Pilihan Editor: Satire-satire Khas Guyonan Srimulat yang Tak Lekang Dimakan Zaman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

9 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Rumahnya Rusak karena Ledakan Gudang Amunisi, Rizky Inggar: Paskah Nyari Granat Mental

27 hari lalu

Rizky Inggar. Foto: Instagram.
Rumahnya Rusak karena Ledakan Gudang Amunisi, Rizky Inggar: Paskah Nyari Granat Mental

Meski diliputi ketegangan dan kepanikan karena ledakan gudang amunisi, Rizky Inggar masih tetap melawak ketika menuliskan saat harus evakuasi diri.


Menanti Aksi Michael Keaton di Sekuel Beetlejuice, Film Lawas Warner Bros 36 Tahun Lalu

31 hari lalu

Aktor Michael Keaton memerankan karakter Vulture, sebagai musuh Spiderman, dalam syuting film `Spider-Man: Homecoming.` Vulture, seorang pria jahat yang memiliki kostum dengan sayap mekanik. (Chuck Zlotnick/Columbia Pictures-Sony via AP)
Menanti Aksi Michael Keaton di Sekuel Beetlejuice, Film Lawas Warner Bros 36 Tahun Lalu

Michael Keaton kembali bermain di film Beetlejuice yang dilanjutkan setelah 36 tahun.


Nunung, Kadir, Tarzan, Tessy Pemain Srimulat yang Bertahan dengan Gaya Srimulatan

48 hari lalu

Pelawak Nunung Srimulat, wajah, Jakarta, 18 Desember 1996 [ TEMPO/ Bodi CH].
Nunung, Kadir, Tarzan, Tessy Pemain Srimulat yang Bertahan dengan Gaya Srimulatan

Polo Srimulat meninggal, tinggal beberapa anggota seperti Nunung, Rohana, Tarzan, Tessy, Kadir terus bertahan dengan mengusung gaya lawak Srimulatan.


Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

49 hari lalu

Nunung Srimulat. Foto: Instagram Nunung.
Sudah 1 Tahun Lepas dari Kanker Payudara, Nunung Srimulat Bersyukur Dapat Dukungan Suami

Nunung Srimulat bersyukur proses yang melelahkan dan menyakitkan itu bisa dilewati dengan kesabaran serta dukungan suaminya.


Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

49 hari lalu

Polo Srimulat. Dok Tempo/Hendra Suhara
Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

Polo Srimulat meninggal dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur. Berikut pengocok perut Srimulat yang telah berpulang.


Mengenang Perjalanan Karier Polo, Srimulat hingga Perfilman

51 hari lalu

Polo Srimulat. Foto: Instagram.
Mengenang Perjalanan Karier Polo, Srimulat hingga Perfilman

Polo seniman komedi yang tenar namanya berkarier bersama kelompok lawak Srimulat


10 Tahun Tak Ada Jojon Lagi, Mengenang Sosok Charlie Chaplin dengan Jargon Oke Bos

51 hari lalu

Pelawak legendaris, Jojon, meninggal dunia pada 6 Maret 2014 di rumah sakit Jakarta Timur. Jojon, pria kelahiran Karawang, 5 Juni 1947, meninggal pada usia 66 tahun akibat serangan jantung.  Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
10 Tahun Tak Ada Jojon Lagi, Mengenang Sosok Charlie Chaplin dengan Jargon Oke Bos

Sudah 10 tahun sosok Jojon meninggal dunia. Dirinya adalah pelawak legendaris yang menjadi panutan banyak orang.


Komeng Berpeluang Besar Masuk ke Senayan, Segini Perolehan Suaranya

27 Februari 2024

Komedian Alfiansyah alias Komeng memberikan keterangan pers saat pendaftaran Bakal Calon anggota DPD RI dari Jawa Barat di kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 13 Mei 2023. Komeng menjadi salah satu dari 55 bakal calon yang bakal mengikuti proses verikasi menjadi calon tetap anggota DPD oleh KPU Jawa Barat pada pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Komeng Berpeluang Besar Masuk ke Senayan, Segini Perolehan Suaranya

Komeng memimpin perolehan suara calon anggota DPD RI dari Jawa barat diikuti Aanya Rina Casmayanti dan Jihan Fahira.


Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

26 Februari 2024

Goethe-Institut Indonesien memperingati 100 Tahun wafatnya Franz Kafka. Foto: Goethe-Institut Indonesia
Goethe-Institut Memperingati 100 Tahun Berpulangnya Penulis Legendaris Franz Kafka

Tahun ini menandai seabad berpulangnya penulis Franz Kafka. Goethe-Institut memperingati dengan berbagai acara di 36 negara, termasuk di Indonesia.