Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sangkuriang: Legenda Terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu

Reporter

image-gnews
Karakter Sangkuriang dalam drama musikal berjudul
Karakter Sangkuriang dalam drama musikal berjudul "Sangkuriang" di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta (31/1). Pertunjukkan ini disutradarai oleh Wawan Sofwan, untuk melestarikan legenda rakyat sebagai warisan budaya Indonesia. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - - Sangkuriang merupakan cerita rakyat yang sangat populer di Jawa Barat. Kisahnya dengan Dayang Sumbi, konon menjadi legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu yang berkembang di masyarakat.

Sebagian orang mungkin belum mengetahui bagaimana Sangkuriang bisa lahir dari perkawinan seorang manusia dengan seekor anjing. Maka dari itu, simak uraian tentang cerita Sangkuriang dan Dayang Sumbi dalam Legenda Gunung Tangkuban Perahu berikut.

Kisah Sangkuriang

Kisah Sangkuriang berawal dari dewa dan dewi yang diusir dari langit. Sepasang dewa dan dewi tersebut mendapat kutukan dari Sang Hyang karena berbuat kesalahan. Sang Dewa, Tumang, dikutuk menjadi seekor anjing dan tinggal di lingkungan kerajaan. Sedangkan Sang Dewi, Wayungyang, dikutuk menjadi seekor babi hutan.

Mereka diturunkan ke bumi untuk menjalani hukuman, bertapa, dan memohon ampun atas kesalahan yang mereka perbuat. Semua mereka lakukan agar dapat kembali ke wujud asli dewa dan dewi.


Dayang Sumbi Lahir dari Wayungyang yang Meminum Air Kencing Raja

Suatu saat, Wayungyang tengah berjalan di tengah hutan. Ia merasa haus dan meminum genangan air. Ternyata, air itu adalah kencing Raja Sungging Perbangkara. Wayungyang pun hamil dan melahirkan seorang anak perempuan.

Raja Sungging Perbangkara mengetahui soal babi yang melahirkan anak setelah meminum air kencingnya. Ia lantas segera pergi ke hutan untuk mencari bayi tersebut. Setelah ditemukan, bayi itu diberi nama Dayang Sumbi dan dibawa ke Istana Kerajaan.

Dayang Sumbi tumbuh sebagai primadona yang menjadi rebutan para bangsawan. Kecantikannya bahkan kerap berujung pada tumpah darah peperangan. Mengetahui hal itu, Dayang Sumbi memilih untuk mengasingkan diri ke sebuah bukit. Raja Sungging Perbangkara pun mengizinkan dan memberinya seekor anjing jantan pengawal, yakni Tumang.


Dayang Sumbi Mengasingkan Diri ke Sebuah Bukit

Dayang Sumbi menyibukkan dirinya dengan menenun sebuah kain di bukit perasingannya. Namun tak disangka, alat tenun Dayang Sumbi terjatuh dan hilang. Dayang Sumbi berkata dalam batinnya, “Bagi siapa yang menemukan alat tenunku, akan kujadikan seorang suami jika ia laki-laki atau saudara jika ia perempuan.”

Tak disangka, Tumanglah yang membawa alat tenun Dayang Sumbi kembali ke bukit. Dayang Sumbi pun harus menepati janji untuk menjadikan Tumang sebagai suaminya. Hasil perkawinan Dayang Sumbi dan Tumang melahirkan seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang.


Sangkuriang Membunuh Tumang

Sangkuriang tumbuh dewasa bersama Dayang Sumbi dan Tumang di bukit. Suatu hari, Sangkuriang hendak memburu seekor rusa untuk diambil hatinya. Di tengah perburuan, ia melihat seekor babi hutan yang kemudian menjadi target barunya.

Sangkuriang memerintahkan Tumang untuk menerkam babi tersebut. Namun, Tumang tentu tidak menurut karena ternyata itu adalah Wayungyang. Kesal sebab Tumang membangkang, Sangkuriang memilih untuk membunuh anjing itu.

Dayang Sumbi menyambut kembalinya Sangkuriang yang membawa hati Tumang untuk dimasak. Mulanya, Sangkuriang tak mengaku kalau itu bukanlah hati rusa. Akan tetapi, Dayang Sumbi merasa janggal karena Tumang tak kembali bersama Sangkuriang.

Sangkuriang pun mengaku kalau hati yang tengah dimasak Dayang Sumbing itu adalah hati Tumang. Dayang Sumbi marah besar atas perbuatan Sangkuriang dan memukul kepala anaknya itu dengan centong kayu hingga meninggalkan bekas luka.

Sangkuriang merasa sakit hati karena sang ibu seakan lebih memilih seekor anjing dibanding anak sendiri. Ia kemudian kabur mengembara entah ke mana hingga tahun demi tahun berlalu. Sangkuriang banyak berguru hingga tumbuh menjadi pria dewasa yang kuat dan sakti.


Pertemuan Kembali Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanpa disadari, Sangkuriang berjalan kembali ke arah bukit Dayang Sumbi. Mereka kembali bertemu, tetapi tak saling mengenali karena Sangkuriang telah tumbuh dewasa dan Dayang Sumbi tetap awet muda.

Sangkuriang dan Dayang Sumbi saling jatuh cinta dan berencana untuk menikah. Namun di satu momen, Dayang Sumbi melihat ada bekas luka di kepala Sangkuriang dan segera menyadari kalau itu adalah anaknya.

Dayang Sumbi hendak membatalkan rencana pernikahannya dengan Sangkuriang, tetapi sang anak membantah. Sangkuriang dibutakan oleh nafsu dan kukuh untuk menikahi ibunya sendiri.


Tantangan untuk Sangkuriang

Sebagai upaya mengandaskan nafsu sang anak, Dayang Sumbi memberi tantangan bagi Sangkuriang yang harus dipenuhi sebelum menikahi dirinya. Tantangan tersebut tidak lain adalah membendung Sungai Citarum dengan perahu dan telaga besar dalam waktu satu malam.

Sangkuriang tak ragu untuk memenuhi tantangan itu dengan bantuan makhluk halus. Pohon demi pohon, cabang demi cabang, hingga ranting demi ranting mulai membentuk Gunung Burangrang dan Bukit Tunggul. Perahu pun sudah jadi dan air Sungai Citarum siap dialirkan agar terbentuk sebuah danau.

Melihat kesuksesan Sangkuriang, Dayang Sumbi memutar akalnya agar anaknya gagal memenuhi tantangan. Dayang Sumbi membentangkan boeh rarang (kain putih) yang bercahaya, memukulkan alu ke lesung, hingga memaksa ayam jantan berkokok. Para makhluk halus yang membantu Sangkuriang pun pergi ketakutan lantaran mengira fajar telah tiba.

Sangkuriang murka atas kegagalannya. Ia melempar sumbatan Sungai Citarum sehingga menjadi Gunung Manglayang dan menelungkupkan perahu besar yang dibuatnya menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Curiga dicurangi oleh Dayang Sumbi, kemarahan Sangkuriang semakin besar dan mencari sosok ibunya itu ke mana-mana. Namun, Sang Hyang membantu Dayang Sumbi menjelma menjadi Bunga Jaksi di bukit perasingannya yang kini menjadi Gunung Putri. Sangkuriang yang tak kunjung menemukan Dayang Sumbi pun menghilang ke alam gaib.

Kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi memberi pelajaran agar tidak selalu menuruti ego sendiri, terlebih yang merugikan orang lain. Bersikap jujur juga menjadi hal penting agar tidak timbul malapetaka di kemudian hari.

SYAHDI MUHARRAM

Baca: Sangkuriang Pulang ke Bandung

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Geologi Peringatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

48 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Badan Geologi Peringatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

Badan Geologi mengingatkan potensi erupsi freatik yang bisa saja tiba-tiba terjadi di Gunung Tangkuban Parahu di musim hujan.


Kondisi Terbaru Gunung Tangkuban Parahu, Waspada Potensi Bahaya Erupsi Freatik

1 Maret 2024

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Kondisi Terbaru Gunung Tangkuban Parahu, Waspada Potensi Bahaya Erupsi Freatik

Menurut Hendra, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pada periode Februari 2024 didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah.


5 Serba-serbi Mario Zagallo, Legenda Sepak Bola Brasil yang Tutup Usia 92 Tahun

7 Januari 2024

Mantan pemain Brasil, Mario Zagallo, saat masih aktif bermain, pernah memenangi dua edisi Piala Dunia pada 1958 dan 1962. Sedangkan ketika menjadi pelatih, Mario Zagallo berhasil menjuarai Piala Dunia pada 1970. Sambafoot
5 Serba-serbi Mario Zagallo, Legenda Sepak Bola Brasil yang Tutup Usia 92 Tahun

Mario Zagallo pelopor yang membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia sebagai pemain maupun pelatih


Mengenal Legenda Manchester United Owen Hargreaves yang Mengingatkan Pemain Piala Dunia U-17 agar tak Cepat Puas

25 Desember 2023

Owen Hargreaves. AP Photo/Jon Super
Mengenal Legenda Manchester United Owen Hargreaves yang Mengingatkan Pemain Piala Dunia U-17 agar tak Cepat Puas

Mantan pemain Manchester United Owen Hargreaves memberi pesan penting kepada para pemain muda yang sudah berlaga di Piala Dunia U-17 2023


Wisata Gunung Tangkuban Parahu: Harga Tiket Terbaru, Jam Buka, dan Rute Tercepatnya

2 November 2023

Tangkuban Perahu. ANTARA/Irwansyah Putra
Wisata Gunung Tangkuban Parahu: Harga Tiket Terbaru, Jam Buka, dan Rute Tercepatnya

Terletak sekitar 20 kilometer utara Bandung, Gunung Tangkuban Parahu menawarkan pengalaman alam yang menakjubkan.


Cara Membuat Es Selendang Mayang, Jajanan Khas Jakarta

11 Oktober 2023

Es Selendang Mayang. TEMPO/Subekti
Cara Membuat Es Selendang Mayang, Jajanan Khas Jakarta

Selendang mayang merupakan jajanan yang wajib Anda coba saat berkunjung ke Jakarta. Sekarang Anda bisa membuatnya sendiri di rumah.


Ramai Postingan Daftar Nama KCJB sebelum Whoosh, Ada Jakalindung sampai Sangkuriang

4 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo bersiap menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung usai peresmiannya di Stasiun Halim, Jakarta, Senin 2 Oktober 2023. Presiden meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dinamakan Whoosh untuk dioperasionalkan secara umum. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ramai Postingan Daftar Nama KCJB sebelum Whoosh, Ada Jakalindung sampai Sangkuriang

Media sosial diramaikan dengan unggahan daftar calon nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelum akhirnya ditetapkan bernama Whoosh.


Benarkah Ada Daerah Kurukshetra atau Kurusetra di India, Lokasi Perang Besar di Mahabharata?

11 September 2023

Mahabharata
Benarkah Ada Daerah Kurukshetra atau Kurusetra di India, Lokasi Perang Besar di Mahabharata?

Kurukshetra atau Kurusetra terkenal karena hadir dalam epos Mahabharata sebagai medan perang besar. Apakah tempat tersebut nyata ada di India?


Mengenal Rocky Marciano, Petinju Legenda Amerika yang Sulit Dikalahkan

27 April 2023

Rocky Marciano. sportbreak
Mengenal Rocky Marciano, Petinju Legenda Amerika yang Sulit Dikalahkan

Rocky Marciano memulai karier tinjunya pada 1947. Pensiun dari tinju profesionalnya saat usia 32 tahun, pada 27 April 1956


10 Contoh Cerita Rakyat Populer Tengah Masyarakat

13 April 2023

Ilustrasi cerita rakyat Timun Mas. Youtube.com
10 Contoh Cerita Rakyat Populer Tengah Masyarakat

Indonesia memiliki banyak sekali cerita rakyat mulai dari Malin Kundang, Timun Mas, Keong Mas, dan lainnya. Berikut beberapa contoh cerita rakyat.