TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara, Andibachtiar Yusuf melakukan mediasi dengan kru perempuan yang diduga menjadi korban kekerasan berinisial C, di kantor Wiem Law Firm, Jakarta Pusat pada Kamis, 8 September 2022. Sekitar pukul 13.00 WIB ia ditemani oleh istrinya datang ke kantor firma hukum tersebut.
Andibachtiar datang memakai kemeja putih, celana jeans, dan sepatu oranye. Setelah kurang lebih 2 jam di dalam ruangan, akhirnya korban keluar dari ruangan dan pulang menggunakan mobilnya. Saat korban hendak pulang, ia enggan untuk diberi pertanyaan dan langsung masuk kembali ke dalam mobil untuk pulang.
Saat ditanyai tentang hasil medias, Andibachtiar enggan memberitahu secara jelas. “Tunggu saja kabar selengkapnya di akun pribadi media sosial saya, saya akan membuat pernyataan di sana,” ujar Andibachtiar lalu bergegas pulang bersama istrinya.
Saat ditanya hal yang sama kepada perwakilan Wiem Law Firm, ia juga tidak mau memberikan pernyataan apapun. “Saya sih no comment ya,” ucap seorang perwakilan.“Tugas kita hanya mendamaikan, tidak mau memberikan pernyataan yang nantinya akan meluas. Apalagi mediasi ini sifatnya kan tertutup dan rahasia. Nanti silahkan lihat saja hasil mediasi ada di media sosialnya Andibachtiar,” katanya kemudian langsung masuk kembali ke dalam kantor.
Kasus ini berawal dari unggahan casting director, Juandini Liesmita yang menyatakan ada seorang pria dengan label sutradara terganteng melakukan kekerasan kepada kru perempuan. "Apa pantas laki-laki mendorong dan menampar perempuan?," tulisnya di Instagram Story pada Rabu, 31 Agustus 2022.
Lalu, kru berinisial C yang diduga mendapat perlakuan kasar itu pun angkat bicara. Ia membuat pernyataan bahwa dirinya disebut nyolot saat sedang berada di belakang panggung. Suasana saat itu dalam keadaan cek suara yang berisik dan ia menggunakan masker sehingga perlu berteriak agar suaranya terdengar. Menurut pengakuan C, ketika dia datang, sang sutradara sudah memakai nada tinggi dan marah.
Pada Kamis, 1 September 2022, Andibachtiar telah memberikan pernyataan melalui unggahan terakhir di Instagram pribadinya. Dia membantah melakukan tamparan tetapi mengakui telah mendorong kru tersebut karena merasa kesal.
“Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja “kru”) untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN,” tulisnya.
Sutradara film Indonesia ini menjadi perbincangan hangat di media sosial karena diduga melakukan kekerasan terhadap kru perempuan di serial Catatan Akhir Sekolah yang disutradarainya. Karena perbuatan yang dilakukan itu akhirnya ia dipecat dari Rumah Produksi Paragon Pictures. Dia juga dikeluarkan dari anggota Indonesian Film Directors Club (IFDC).
Muhammad Andi Bachtiar Yusuf Siswo atau yang lebih dikenal dengan nama Andibachtiar Yusuf adalah seorang sutradara, penulis skenario, dan produser film asal Jakarta. Andibachtiar Yusuf adalah seorang penulis dan sutradara, yang dikenal dengan judul film Love for Sale, The Jak dan Romeo Juliet.
JESSYCA GAZELLA
Baca juga: Andibachtiar Yusuf Klarifikasi Lakukan Kekerasan terhadap Kru Perempuan: Bukan Tampar, Tapi Dorong
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.