Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deddy Corbuzier Minta Maaf Komentari Soal Santri: Saya Harus Belajar Lagi

Reporter

image-gnews
Deddy Corbuzier akhirnya kembali ke podcastnya dan mengungkapkan alasannya menghilang selama dua pekan dari media sosial. Deddy dinyatakan positif Covid-19 dan mengalami kondisi yang cukup parah. Instagram/mastercorbuzier
Deddy Corbuzier akhirnya kembali ke podcastnya dan mengungkapkan alasannya menghilang selama dua pekan dari media sosial. Deddy dinyatakan positif Covid-19 dan mengalami kondisi yang cukup parah. Instagram/mastercorbuzier
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deddy Corbuzier meminta maaf telah berkomentar nyinyir pada unggahan video sahabatnya, Diaz Hendropriyono yang memperlihatkan puluhan santri menutup telinga agar tidak mendengar musik yang diputar. Permintaan maafnya diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal Youtube dan Instagramnya, Ahad, 19 September 2021. 

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan mohon maaf, ingin meminta maaf sebesar-besarnya, karena kemarin saya goblok saja, udah, karena saya mengomentari masalah santri yang tutup kuping, udahlah saya memang bodoh saja, tidak bisa melihat situasi pada saat itu," katanya. 

Permintaan maaf Deddy Corbuzier ini keluar setelah muncul reaksi keras masyarakat yang menilainya asal nyinyir tanpa melihat konteksnya. Puluhan santri itu adalah penghafal Alquran, sebagai bagian dari tugas mereka sehari-hari. 

Bermula dari unggahan video Diaz pada Senin, 13 September 2021. Di video itu memperlihatkan puluhan santri tengah mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Terlihat di tayangan itu, anak-anak santri itu menutup kuping mereka saat ada musik diperdengarkan di ruangan itu agar tidak sepi.  

Diaz Hendropriyono. twitter.com

Video itu juga membandingkan bagaimana orang-orang Arab berkafiyeh dan berjubah, menari mengikuti musik. "Sementara itu...." demikian tulisan di video itu. 

Diaz, yang menjabat Staf Khusus Presiden Jokowi itu memberikan keterangan pada unggahannya. "Sementara itu... Kasihan, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. Tidak ada yang salah untuk merasakan sedikit kesenangan," tulis Diaz. 

Unggahan ini dikomentari Deddy. "Mungkin mereka lagi  pakai airpod. Terganggu....ye kan," tulis Deddy. Diaz membalas komentar Deddy. "Pinteeeerrrr," tulisnya sambil memberikan emotikon tepuk tangan. 

Walhasil, bukan saja mendapatkan hujatan dari masyarakat, para tokoh Nahdlatul Ulama yang terbiasa hidup di pesantren meminta Diaz dan Deddy tak asal menyebut para santri itu sudah tertanam bibit radikalisme. Misalnya Yenny Wahid, putri Gus Dur, Presiden RI keempat pun meminta Diaz Hendripriyono lebih proporsional dalam menilai orang lain. "Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir, dll," tulisnya. 

Menurut Deddy, yang mengungkapkan permohonan maaf sambil membuat podcast bersama Gus Miftah, pengelola Pondok Pesantren Ora Aji di Kalasan, ia berpikir para santri itu dilarang mendengarkan musik oleh gurunya. "Tapi gurunya mendengar musik itu sambil memvideokan santri-santri itu," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deddy yang masuk Islam dituntun oleh Gus Miftah, mengakui tak memiliki pengetahuan soal para penghafal Al-Quran. "Yang saya tahu saat itu mereka lagi ngantre vaksin."

Deddy Corbuzier berfoto dengan tunangannya, Sabrina Chairunnisa (kiri), Gus Miftah dan istrinya seusai membaca dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Jumat, 21 Juni 2019. Sebelum menjadi mualaf, Deddy mengaku telah mempelajari Islam selama delapan bulan terakhir. Instagram/@Sabrinachairunnisa_

Kekasih Sabrina Chairunnisa ini menjelaskan soal komentarnya yang menyinggung masalah airpod. "Kalau saya lagi enggak mau terganggu, saya lagi di gym ada musik dan sebagainya, saya pakai airpod, biar tidak terganggu," ucapnya. 

Ia mengakui benar-benar minim pengetahuan bahwa para santri itu sedang menghafal Al-Quran. "I don't know that and I am sorry. Intinya memang saya harus belajar lebih banyak lagi tapi apapun itu, saya memang bodoh dan saya benar-benar mengesalkan saat itu," kata dia. "Apapun alasannya, saya minta maaf."

Sebagai manjusia ia mengaku tak sempurna. "Pasti akan buat salah lagi, saya minta maaf kepada saudara-saudara saya yang terganggu, apalagi untuk santrinya, karena masih banyak yang harus saya pelajari tentang agama dan manusia. Saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi," ujarnya. Gus Miftah yang duduk di depannya berkomentar singkat. "Keren."  

Deddy Corbuzier masuk Islam pada 21 Juni 2019. Ia bertolak ke Yogyakarta didampingi kekasihnya untuk mengucap syahadat di pesantren Gus Miftah. Pria inilah yang menuntunnya marinya embaca syahadat dan mengajarinya soal Islam. 

Baca juga: Sindir Santri Tutup Telinga saat Diputar Musik, Deddy Corbuzier Panen Hujatan

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

17 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

17 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

32 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

38 hari lalu

Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Kiai Abal-Abal Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Santri di Semarang Dituntut 15 Tahun Penjara

Bayu Aji Anwari, pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar Kota Semarang dituntut 15 tahun penjara. Didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap 6 santri.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

42 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

43 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Santri Tewas di Jambi, Polres Tebo Tangkap Dua Kakak Kelas Korban

Polres Tebo, Jambi, menangkap terduga pelaku penyebab kematian santri berinsial AH, 13 tahun, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).


Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

48 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.


Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

49 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Disinggung Hotman Paris, Kasus Santri Tewas di Jambi yang Sempat Mandek Berlanjut

Polda Jambi menyatakan penyelidikan kasus kematian seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tebo terus berlanjut.


Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

52 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?


Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

53 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

Muhadjir mengatakan memang sebaiknya penggunaan pengeras suara masjid diatur sedemikian rupa. Tujuannya supaya tidak ada pihak yang terganggu.