Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Rabindranath Tagore, Peraih Nobel Sastra Melalui Gitanjali dan Lainnya

Reporter

image-gnews
Rabindranath Tagore. shutterstock.com
Rabindranath Tagore. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRabindranath Tagore yang lahir 7 Mei 1861 di Kalkuta, India, merupakan penyair Bengali, novelis, pendidik, dan dianggap sebagai salah satu penulis terbesar dalam kesustraan India modern. 

Pada 1913 Tagore memenangi hadiah nobel sastra, disusul 1915 ia dianugerahi gelar kesatria oleh pemerintahan Inggris. Namun tiga tahun kemudian atau pada 1919 Tagore mengembalikan gelar tersebut sebagai bentuk protes terhadap pembantaian Amitsar, di mana pasukan Inggris membunuh sekitar 400 demonstran India yang memprotes kolonial hukum.

Ayahnya, Debendranath Tagore, merupakan seorang pemimpin Brahmo Samaj, yang diketahui sebagai sekte agama baru di Bengal pada abad ke-19. Sekte ini mencoba menghidupkan kembali basis monistik utama Hinduisme seperti yang ditetapkan dalam Upanishad.

Di usia 17 tahun Rabrindranath Tagore sempat dikirim ke Inggris untuk bersekolah formal, namun ia tak menyelesaikan studinya. Tagore kemudian mengelola perkebunan keluarga, kegiatan yang mebawanya dekat dengan kemanusiaan dan reformasi sosial. Di samping kesustraan yang dilakoni Tagore, ia mulai berpartisipasi dalam gerakan nasionalis India menggunakan cara non-sentimental dan visioner.

Pria ini memunculkan karya pertama di usia 17 tahun, melalui buku sekumpulan puisi yang diterbitkan temannya sendiri. Tahun 1901 Tagore mendirikan sekolah di luar Kakulta (tempat kelahirannya), Visva-Bharati, yang didedikasikan untuk filsafat dan pendidikan Barat-India modren. Selang 20 tahun, tepatnya di 1921 sekolah Tagore sudah menjadi sebuah universitas.

Tagore memiliki kesuksesan awal sebagai penulis di negara asalnya, Bengal. Dengan terjemahan dari beberapa puisi miliknya, dia menjadi cepat terkenal di Amerika Serikat. Terutama saat tulisan berjudul “Gitanjali: Song Offerings” meledak di Barat, di mana dalam tulisan ini Tagore mencoba menemukan ketenangan batin dan mengeksplorasi tema-tema tentang ketuhanan dan cinta manusia.

Tulisan-tulisan Tagore bergantung pada tradisi lirik Hinduisme Waisnawa dan konsepnya tentang hubungan antara manusia dan Tuhan. Banyak ideologi Tagore berasal dari ajaran Upahishad dan keyakinan sendiri bahwa Tuhan dapat ditemukan melalui kemurnian pribadi dan pelayanan kepada orang lain. Dia menekankan perlunya tatanan dunia baru berdasarkan nilai-nilai dan gagasan transnasional atau kesadaran persatuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang hidupnya, Tagore sudah menghasilkan puisi, novel, cerita, sejarah India, buku teks, dan risalah tentang pendagogi. Manasi (1890), Sonar Tari (1894), Gitanjali (1910), Gitimalya (1914), Balaka (1916), merupakan beberapa puisi Tagore yang terasa ganjil.

Puisi Rabindranath Tagore telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris mencakup The Gardener (1913), Fruit-Gathering (1916), dan The Fugitive (1921). Beberapa drama utama ciptaan Tagore meliputi, Raja (1910), Dakghar (1912), Achalayatan (1912), Muktadhara (1922), Raktakaravi (1926). Cerpen dan novel meliputi Gora (1910), Ghare-Baire (1916), dan Yogayog (1929). Selain itu Rabindranath Tagore juga menulis drama musikal, drama tari, esai, buku harian perjalanan, otobiografi. Sebelum meninggal ia juga menghasilkan banyak karya gambar dan lukisan. Tagore wafat pada 7 Agustus 1941 di Kalkuta. 

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Tagore, Nehru dan Kita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

3 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

7 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

7 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

7 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

8 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

12 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

12 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

15 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

17 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.