Namun, kali ini tampilan mereka lain. Kalau dulu, di saat jaya-jayanya di era 70-80 an, mereka membawakan lagu-lag bertema cinta dengan musik bernada rock n' roll, atau pop. Kini tema-tema itu berubah.
Kelompok musik yang pernah menjadi ikon musik pop Indonesia itu, kini mengangkat tema kehidupan masyarakat kecil. "Ini baru pertama kalinya, bagi Koes Plus membawakan lagu bertema kehidupan masyarakat," tutur Yon Koeswoyo saat soft launching album baru di Cafe Z-One di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (14/10).
Ihwal tema itu, Yon Koeswoyo mengaku sebagai sebuah bentuk kepedulian Koes Plus atas kondisi masyarakat kecil yang semakin berat menghadapi beban hidup. "Ini juga bermaksud untuk memberikan himbau kepada pemerintah bahwa masih banyak yang hidup sengsara," aku Yon.
Lantaran itulah, ia mengaku sangat bangga menyanyikan lagu-lagu dalam album baru mereka yang rencananya hanya berisi empat lagu itu. "Saya bangga, bisa menyuarakan kegundahan rakyat kecil," tandas Yon.
Pasalnya, di saat penderitaan mendera di saat kondisi sosial masyarakat yang tak lagi peka terhadap solidaritas sosial, kelompok masih mampu berusaha menghibur mereka. Baginya, hanya lagu-lagu yang bertema tentang rakyat kecil dan menyuarakan kepedihan merekalah yang bisa memberikan kesejukan mereka. "Ini akan menjadi sebuah sejarah bagi kami. Meskipun kemungkinan lagu-lagu ini laku juga kecil," papar Yon.
Dan dalam album ini, formasi Koes Plus juga telah berubah. Pasalnya, tiga dari personilnya yang bermarga Koeswoyo, yaitu Toni Koeswoyo, Yok Koeswoyo, dan Nomo Koeswoyo telah tiada. Kini tinggal Yon Koeswoyo dan Mury yang tersisa, dan selebihnya diisi personil baru. Tapi, meski berubah Koes Plus ini, kata Yon, tetap akan menyuarakan kepedihan rakyat kecil.
Arif Arianto