TEMPO.CO, Jakarta - Grup idola K-pop Super Junior menunda konsernya di Jepang setelah negara tersebut mengumumkan rencana untuk memberlakukan langkah-langkah karantina bagi wisatawan dari Korea Selatan.
Tokyo telah mengumumkan bahwa para wisatawan yang datang dari Korea Selatan dan Cina akan diminta untuk tinggal di fasilitas yang ditunjuk pemerintah selama dua pekan mulai Senin, 9 Maret 2020 hingga akhir bulan ini karena kekhawatiran penyebaran virus corona.
Jepang juga berencana untuk menangguhkan program masuk bebas visa 90 hari untuk warga Korea Selatan pekan depan.
Pengumuman langkah-langkah karantina tersebut membuat grup idola Super Junior menunda konsernya yang dijadwalkan digelar pada 25-26 Maret di Saitama Super Arena Jepang.
"Karena pembatasan masuk yang diumumkan oleh pemerintah Jepang kemarin, konser Super Junior ditunda," tulis Super Junior melalui laman fanbase Jepang, seperti dikutip dari Yonhap, Minggu, 8 Maret 2020.Suasana di kawasan Yokohama China Town, setelag meluasnya virus corona di Yokohama, Jepanh, 20 Februari 2020. REUTERS/Daniel Leussink
Pengumuman tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang kapan konser Jepang akan diadakan lagi. Namun akan ada informasi lebih lanjut dengan rincian tentang pengembalian uang tiket dalam waktu dekat.
Langkah-langkah imigrasi Jepang tersebut untuk saat ini dijadwalkan efektif pada akhir bulan ini, namun sejumlah acara K-pop lainnya di Jepang tampaknya akan terpengaruh kebijakan tersebut.
Dilansir Yonhap, grup idola K-pop TWICE dijadwalkan menggelar konser di Tokyo Dome pada 15-16 April, dan KCON, festival K-pop yang diinisiasi CJ ENM, juga rencananya akan digelar di Makuhari Messe, kota Chiba, Jepang, pada 3-5 April.
Pihak penyelenggara dari dua acara tersebut mengatakan mereka sedang memantau situasi dengan cermat.