TEMPO.CO, Jakarta -Nama Caca Duo Molek alias Cahya Wulan Sari menjadi sorotan. Bukan karena prestasinya sebagai penyanyi dangdut, namun keterlibatannya dalam penyalahgunaan narkoba.
Wanita berusia 26 tahun ini, terbukti membeli sabu seberat satu gram, sebanyak tiga kali dari seseorang yang bernama Yahya.
Caca merupakan personel Duo Molek, grup dangdut pendatang baru. Caca berduet dengan Fitri Carol. Manajer Duo Molek, Rahma Agustina mengatakan, grup ini baru mengeluarkan satu single yang berjudul Jangan Julid pada pertengahan 2018 lalu.
Sebagai manajer, Rahma Agustina yakin kasus yang membelit Caca tak akan mempengaruhi kerja Duo Molek. "Kebetulan saat ini kami sedang mempersiapkan single baru dan promosi selama tiga bulan ke depan," kata perempuan yang akrab disapa Tina ini saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Januari 2019.
Dia menjelaskan, manajemennya akan selalu mendampingi Caca. Kontrak Caca pun tidak akan diputus. Malah, menejemen akan terus mendukung Caca hingga kasus ini selesai.
Penyanyi dangdut Cahya Wulan Sari alias Caca Duo Molek (baju oranye) ditangkap karena kasus narkoba di Polda Metro Jaya, Senin 14 Januari 2019. Tempo/Adam Prireza
Alasan Tina tetap mendukung Caca, karena Caca terjebak dalam penyalahgunaan narkoba, bukan menjual narkoba. "Kan kalau seperti itu harus didampingi dan diarahkan," ucap dia.
Kepala Sub Direktorat I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Calvijn Simanjuntak mengatakan, pihaknya menangkap Caca di tempat tinggalnya, Apartemen Batavia, Jakarta Selatan. Polisi juga menangkap rekan Caca, Chandra, di tempat yang sama.
Baca: Caca Duo Molek Dibekuk Saat Konsumsi Sabu Bersama Seorang Pria
Kepada penyidik, Caca Duo Molek mengaku menggunakan sabu sejak Desember 2018. Pergaulannya di dunia hiburan diakui menjadi penyebab dirinya mencoba barang haram itu. Ia pun kenal dengan Yahya dari lingkungan tersebut. "CC dan C (Chandra) dengan YY itu hubungannya pertemanan," tutur Calvijn.
CHITRA PARAMAESTI | ADAM PRIREZA
