SPS Yogyakarta Gelar Perayaan Puisi Akhir Tahun 2016

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 21 Desember 2016 23:00 WIB

Dewi Lestari (kiri) saat berbagi cerita dalam acara Dialog Sastra #53 "Merayakan 15 Tahun Supernova, di Bentara Budaya Bali, Jumat, 28 Oktober 2016. Acara dimoderatori oleh Ni Made Purnama Sari (kanan). TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Studio Pertunjukan Sastra (SPS) Yogyakarta akan kembali menggelar Pesta Puisi Akhir Tahun pada Sabtu (24 Desember 2016) pukul 19.30 WIB di Amphiteater Taman Budaya Yogyakarta.

"Acara ini sekaligus menandai perjalanan Bincang-bincang Sastra yang sudah digelar hingga edisi ke-134," kata koordinator acara Latief S Nugraha, Rabu.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ia menjelaskan, pada Pesta Puisi Akhir tahun ini SPS juga menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi dengan judul yang sama dengan tema acara, Yogya Halaman Indonesia.

"Buku tersebut berisi puisi-puisi karya para penyair (di) Yogyakarta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.

Penyair yang karyanya tertuang dalam buku itu antara lain Ardy Priyantoko dari Wonosobo, Bayu Aji Setiawan dari Siak Sri Indrapura, Bustan Basir Maras dari Majene, Daruz Armedian asal Tuban, dan Hasta Indriyana asal Gunungkidul.

Selain itu ada Indrian Koto dari Padang, Irwan Bajang asal Lombok Timur, Jingga Gemilang dari Aceh Timur, Komang Ira Puspita dari Denpasar, Retno Darsi Iswandari dari Sleman, Shohifur Rido Ilahi dari Sumenep, dan Yopi Setia Umbara dari Bandung.

"Dalam acara ini, puisi-puisi mengenai kampung halaman masing-masing penyair akan dibacakan," kata Latief.

Selain pembacaan puisi, penyelenggara akan menampilkan pertunjukan musik puisi, tari puisi, dan teaterikal puisi dari KMSI UNY, Sanggar Suar, Sanggar Rupagangga, Sanggar Serat Jiwa, dan Teater Topy.

Ia menambahkan, Muhidin M. Dahlan atau Gus Muh juga akan menyampaikan orasi budaya sebagai refleksi perjalanan dunia kepenyairan di Yogyakarta hingga 2016.

Latief mengatakan melalui acara Pesta Puisi Akhir Tahun, SPS ingin menunjukkan potensi para penyair di Yogyakarta.

"Beberapa tahun silam SPS mengangkat konsep serupa namun belum digagas mengenai adanya antologi puisi sebagai arsip peristiwa budaya tersebut. Oleh karena itu, di tahun 2016 ini SPS kembali mengundang sejumlah penyair untuk mengirimkan puisi tentang kampung halamannya dan membacakannya," katanya.

Ia mengatakan, banyak penyair atau sastrawan dari berbagai daerah yang berproses kreatif dan kemudian bermukim di Yogyakarta. Dalam sebuah puisi, penyair Indrian Koto menyebutkan bahwa Yogyakarta adalah tanah "kelahiran kedua".

"Ini dapat dipahami bahwa mereka memiliki kampung halaman tempat kelahiran di daerah masing-masing, dan Yogyakarta adalah kampung halaman kedua tempat mereka kembali terlahir sebagai penyair," katanya.

Ketua Studio Pertunjukan Sastra Mustofa W Hasyim mengatakan, tidak salah kiranya jika menyebut Yogyakarta sebagai halaman Indonesia.

Banyak orang-orang dari berbagai daerah hidup dan berkarya di daerah istimewa ini. Keragaman itu adalah kekayaan Indonesia yang tercermin dalam masyarakat Yogyakarta.

"Akhir-akhir ini banyak isu yang seakan memecah-belah nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Sementara keberagaman itu sendiri sesungguhnya merupakan sifat ke-Indonesiaan kita. Indonesia bukan merupakan batu sebesar truk, melainkan kerikil sebanyak satu truk," katanya.

Itu perlu disadari dan dikukuhkan, katanya. Apalagi saat ini di Yogyakarta sedang diguncang isu tidak sedap akibat tindak kekerasan yang dilakukan oleh pelajar, yang memalukan sekaligus memilukan karena sebagai Kota Pelajar, Kota Pendidikan, seyogianya Yogyakarta menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.

"SPS melalui acara Pesta Puisi Akhir tahun ini mencoba mempertemukan, tegur sapa antarbudaya yang ada di Indonesia guna merawat persaudaraan masyarakat Yogyakarta," katanya.

Menurut dia, buku kecil Yogya Halaman Indonesia menjadi gambaran betapa Yogyakarya yang juga kecil ini menyimpan banyak potensi kekayaan Indonesia. Puisi-puisi tentang kampung halaman, tentang kerinduan, tentang tempat-tempat yang mengesankan, tentang hal-hal yang khas dan tidak dijumpai di daerah lain, tentang masa lalu yang bahagia dan pilu hadir semua tertuang di sana.

"Semoga hal ini dapat menegaskan bahwa Indonesia yang tersusun dari batu suku bangsa yang berbeda-beda ini dapat menjadi bangunan kokoh dalam persatuan dan kesatuan," katanya.


ANTARA

Berita terkait

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

44 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

28 Juli 2023

HNW Apresiasi Usulan Pementasan Seni Budaya jelang Tahun Politik 2024

Komunitas seni dan budaya, Sangkami mengusulkan pementasan seni dan budaya melibatkan para anggota MPR.

Baca Selengkapnya

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

25 April 2023

Ada Monas Week Saat Libur Lebaran 2023, Pengelola Siapkan 4 Toilet Bus Tambahan

Rangkaian Monas Week menyuguhkan pertunjukan musik khas Idul Fitri serta Air Mancur Menari dan video mapping.

Baca Selengkapnya

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

21 Januari 2023

4 Acara Imlek yang Populer di Indonesia, Selalu Menarik Minat Wisatawan

Acara-acara itu tak sekadar untuk membuat meriah Imlek, tapi memiliki makna di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

14 Desember 2022

Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Sederet Agenda Kesenian di Lereng Merapi

Ada sejumlah agenda seni budaya yang akan kembali digelar di kawasan Kaliurang pada libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

3 September 2022

Dua Tahun Vakum, Seniman Kabupaten Bekasi Ramaikan Lebaran Yatim

Gabungan seniman Kabupaten Bekasi kembali manggung untuk memeriahkan Lebaran Anak Yatim setelah dua tahun terhalang pandemi

Baca Selengkapnya

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

23 Maret 2021

Siap-siap Disambut Tari Sri Kayun Saat Wisata ke Kulon Progo

Tari Sri Kayun dan fragmen Suroloyo Wrehaspati dibawakan oleh seniman Kulon Progo dan pegawai pemerintah daerah sebagai penari pendukung.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

1 Desember 2020

Produksi Teater di Masa Pandemi, Apa Saja Tantangannya?

Tentu ada beberapa tantangan saat memproduksi pentas teater. Salah satu kendala utamanya adalah mencari cara agar pentas tetap dapat roh.

Baca Selengkapnya