Menelusuri Masa Lalu

Reporter

Editor

Senin, 14 Agustus 2006 17:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bagaimana wajah Indonesia pada 1920-1940-an? Seperti apa kondisi jalanan, lalu lintas, dan alat transportasi kala itu? Bagaimana pula arsitektur bangunannya? Tiga perupa, Kismono, Muhammad Husni, dan Jongko Supeno, mencoba memberikan jawaban itu tidak melalui foto masa lalu, tapi lewat lukisan. Maklum, ketiganya memang dikenal sebagai pelukis tempo dulu. Jawaban tersebut tampak dari sekitar 60-an lukisan mereka yang dipajang di ruang pamer Paladian Park Apartment Kelapa Gading, Jakarta, 26 Juli-31 Agustus. Pameran bertajuk Indonesia Tempo Doeloe itu merupakan bagian dari Independence Day Festival yang digelar khusus untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Selain pameran tersebut, ada pula Mom & Kids Panting yang digelar setiap Sabtu dan Minggu selama pameran serta Red & White Games pada 19 Agustus. Di sini, ketiga perupa akan melukis bersama anak-anak dari berbagai sekolah di Jakarta. Potret Indonesia Tempo Doeloe lebih didominasi oleh Batavia sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Di kota tua ini ada beberapa tempat yang menarik diabadikan, antara lain Pancoran di kawasan Glodok, Harmoni, Pasar Baru, dan Pasar Senen. Satu sudut lain Batavia yang dibidik Kismono adalah Matraman. Lihatlah lukisan Kismono yang bertajuk Matraman Batavia 1920. Di siang yang terik, terlihat sebuah trem listrik berhenti di dekat halte bus. Seorang penumpang turun dari trem yang biasa melintasi jalan raya itu. 5 Matraman Stasioen adalah tulisan yang tertera di jidat trem itu sebagai penunjuk rute yang akan dilewati. Lukisan akrilik di atas kanvas itu menceritakan kesibukan di satu sudut Jakarta. Jalanan tak terlalu ramai kala itu. Mobil belum mendominasi seperti sekarang. Kereta kuda (andong) tampak berseliweran. Sebagian di antaranya parkir di pinggir jalan. Pertokoan juga belum menjamur, sebagian besar masih berlantai satu. Hanya ada beberapa pertokoan yang telah memiliki dua lantai. Kismono bukanlah pelukis sembarangan. Perupa spesialis lukisan tempo doeloe ini sering "dipakai" Istana. Presiden Megawati Soekarnoputri saat itu beberapa kali memesan lukisan kepadanya untuk cendera mata kepada pemimpin negara hingga Paus Yohanes Paulus II. Perupa lain, Muhammad Husni, banyak membidik kawasan Glodok, Harmoni, Pasar Baru, dan Pasar Senen. Husni juga dikenal sebagai pelukis spesialis tempo doeloe. Berbeda dengan Kismono yang melukis berdasarkan gambar dan foto, karya Husni lebih terasa hidup karena sempat merasakan hiruk-pikuk Batavia di masa Hindia Belanda. Salah satu karya yang menarik berjudul Mencuci di Pasar Baru 1931. Di bawah jembatan Pasar Baru yang dilukis Husni, terlihat bantaran sungai dibuat tangga memanjang, disusun rapi. Beberapa wanita mencuci pakaian di anak tangga terbawah. Kali Besar, sungai yang mengalir di sepanjang Harmoni menuju Pasar Baru, juga masih bersih. Husni adalah alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia mulai aktif melukis secara total sejak 2003, setelah pensiun dari PT Timah. Ia adalah perupa otodidak yang belajar melukis hanya melalui literatur, pengalaman, dan pengamatan sehari-hari. Beda lagi dengan Jongko Supeno, pelukis muda yang baru menekuni lukisan tempo doeloe sejak 4-5 tahun terakhir. Sebelumnya, ia lebih banyak melukis realis, kemudian merambah ke lukisan abstrak. Pria kelahiran Jepara, 2 Februari 1972, itu juga perupa otodidak. Namun, darah seni mengalir deras di tubuhnya. Hampir semua keluarganya adalah seniman. Ayahnya menekuni seni ukir di kota ukir Jepara. Melukis Indonesia tempo doeloe tak sulit bagi Jongko meskipun dia tak ikut mengalaminya secara langsung. Gambaran masa lalu ia peroleh berdasarkan buku, gambar, dan foto yang dikumpulkannya. Imajinasi sedikit dibubuhkan, misalnya berupa kendaraan yang lalu-lalang. Salah satu karya Jongko yang menarik berjudul Semarang 1920. Dengan menggunakan media pastel di atas canson tak membuat lukisan itu tampak sederhana. Sebaliknya, warna canson yang cenderung kalem memberi kesan klasik.RETNO SULISTYOWATI

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

4 menit lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR

14 menit lalu

Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR

Wasit VAR menjadi perbincangan karena kerap dianggap merugikan Timnas Indonesia lalu. Ini syarat menjadi wasit VAR, domestik, dan internasional.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

14 menit lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

15 menit lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

15 menit lalu

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.

Baca Selengkapnya

Kata Kim Soo Hyun saat Terima Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024

16 menit lalu

Kata Kim Soo Hyun saat Terima Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024

Dipilih publik, Kim Soo Hyun akhirnya membawa pulang piala Male Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

18 menit lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

24 menit lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

29 menit lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

29 menit lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya