Mahabarata Part 3 Digelar di Yogyakarta

Reporter

Rabu, 14 September 2016 03:03 WIB

Pemain teater yang tergabung dalam Hiroshi Koike Bridge Project membawakan teater Mahabharata di Teater Salihara, Jakarta, Kamis petang 22 Januari 2015. Pentas tersebut menceritakan tentang wanaparwa dimana pandawa diasingkan selama 13 tahun setelah kalah berjudi. Teater Mahabharata merupakan proyek kolaborasi antara seniman Jepang, India, Thailad, Malaysia dan Indonesia dengan menghadirkan kisah hidup Bharata kedalam bentuk teater fisik yang diperankan dengan memakai topeng Bali. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Lima seniman Indonesia berkolaborasi dengan seniman Jepang, Malaysia, dan Filipina akan menggelar pementasan dari karya sastra kuno dari India, Mahabarata Part 3. Pentas dalam bentuk teater itu akan digelar di Gedung Societet Militer, Taman Budaya Yogyakarta pada Sabtu-Ahad, 24-25 September 2016.


Juru bicara pementasan, Asa Rahmana mengatakan teater itu akan mengisahkan pertikaian antara dua keluarga keturunan Pandawa dan Kurawa. Pementasan kali ini mengambil kisah Mahabarata Part 3 yang menggambarkan konflik berkepanjangan yang memuncak. Perang pun tak terhindarkan. Pertunjukan di Indonesia ini merupakan kelanjutan dari Mahabarata Part 1 yang dipentaskan di Kamboja. Lalu Mahabarata Part 2 di India dan Indonesia , Mahabharata Part 2.5 di Jepang.


Dikemas dalam pementasan yang dikatakan melampaui batas-batas tertentu. "Pentas ini melintasi waktu, negara dan agama. Pertunjukan juga menggabungkan sesuatu yang abstrak dan konkret," kata Asa melalui surat elektronik, Selasa, 13 September 2016.

Epos Mahabharata dikenal di kawasan Asia dan berisi filosofi jalan hidup di mana manusia bersama-sama melawan ketakutan dan sikap meremehkan terhadap sesama. Asia, kata Asa, terhubung melalui Jalur Sutera dan membangun identitasnya melalui budaya.

Proyek Mahabharata terinspirasi dari kisah itu. Pentas teater ini berupaya menemukan cara pandang yang segar atas masa lalu. Selain itu,ingin proyek ini menemukan kembali apa yang sedang dibagi oleh kebudayaan itu. "Secara komprehensif pentas menciptakan kisah tentang manusia, bukan kisah dewa-dewa," kata Asa.

Perang dan konflik diciptakan secara abstrak oleh Direktur Artistik Hiroshi Koike. Hiroshi Koike melalui lanskap visual menggunakan bahasa ekspresi yang universal. Hiroshi Koike menciptakan teater yang mempertentangkan tarian konvensional dan teater tubuh. Tujuannya membawa gerakan tubuh manusia yang paling dasar dan esensial ke atas panggung melalui imajinasi tubuh dengan latar belakang disiplin dan kebudayaan yang berbeda.

Proyek seni berdurasi delapan tahun, yang dimulai sejak 2013 sampai dengan 2020 itu digagas Hiroshi Koike Bridge Project dari Tokyo, Jepang. Di Indonesia, mereka bekerja Sama dengan Yayasan Kelola, Garasi Performance Institute. Juga mendapat dukungan dari Asia Center-The Japan Foundation dan Dewan Kesenian Jakarta.


Selain di Yogyakarta, Mahabarata Part 3 akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya - Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 28-29 September 2016.

SHINTA MAHARANI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

4 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

4 hari lalu

Siswa-siswi Binus School Simprug Gelar Pertunjukan Teater

Agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun ini melibatkan siswa-siswi SMA, mulai dari persiapan, pemain, penulisan cerita, kostum, hingga tata cahaya

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

8 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

16 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

54 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya