Puisi dari Bumi Teuku Umar  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 05:53 WIB

Penyair LK Ara membaca puisi diiringi penyanyi tradisi Hidayah di Lapangan Teuku Umar, Meulaboh, Minggu malam, 28 Agustus 2016. Pentas puisi ini bagian dari Temu Penyai Nusantara di Meulaboh, 27-30 Agustus 2016. TEMPO/Mustafa Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Aku mencarimu Pasie Karam,


Di balik hutan


Di balik daun


Di balik awan


…….


Advertising
Advertising

Di tengah hawa sejuk malam sehabis hujan, Minggu malam lalu, penyair L.K. Ara terus melafalkan bait-bait puisi. Ia diiringi suara merdu nan melengking dari penyanyi tradisi Gayo, Hidayah. Istri L.K. Ara itu menyanyi kasidahan dengan gaya sebuku, yakni nyanyian ratapan dari Tanah Gayo, Aceh. Ia diiringi kelompok musik puisi Rangkaian Bunga Kopi beranggotakan Yoyok Harness, Fikar W. Eda, Yoppi Andrie, dan Jassin Burhan.


Adapun Ara melangkah berkeliling di panggung dan sesekali berlari kecil seperti mencari sesuatu. “Aku mencarimu Pasie Karam,” ucap sastrawan kelahiran Takengon, Aceh Tengah, 12 November 1937, itu berulang-ulang. “Namun…. Belum kutemukan juga/Maka aku hanya bisa memanggilmu….


Pasie Karam adalah nama lama Meulaboh, yang juga dikenal dengan julukan Bumi Teuku Umar. Nama Pasie Karam ditabalkan menjadi judul buku kumpulan puisi yang menandai Temu Penyair Nusantara di Meulaboh, Aceh Barat, 27–30 Agustus 2016. Buku setebal 460 halaman itu berisi puisi karya 163 penyair Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Rusia.


Ketua panitia Temu Penyair, Teuku Dadek, mengatakan antologi Pasie Karam disusun selama 1,5 bulan dengan jumlah penyair yang mengirim karya hampir 400 orang. “Cuma karena keterbatasan tempat diseleksi menjadi 163 penyair,” kata Teuku Dadek.


Namun puisi Mencari Pasie Karam yang dibacakan LK Ara malam itu tidaklah berasal dari buku itu. “Itu puisi spontan,” tutur Ara, Selasa malam lalu. Tadinya, ia mau membaca puisi yang ada di buku itu, namun ia urungkan karena dirasa kurang cocok untuk panggung terbuka. “Mencari Pasie Karam tidak mudah karena tertimbun waktu dan sejarah.”

Temu Penyair Nusantara diadakan Dewan Kesenian Aceh Barat (DKAB) bekerja sama dengan pemerintah daerah kabupaten itu. Acara yang diikuti sekitar seratus penyair itu mengetengahkan berbagai agenda seperti bedah buku Pasie Karam, pembacaaan puisi, peluncuran 18 judul buku karya peserta, dan ziarah budaya ke tempat-tempat penting di Aceh Barat, salah satunya makam Teuku Umar.

Kegiatan itu adalah bagian dari rangkaian Pekan Kebudayaan Aceh Barat pada 22–31 Agustus 2016. Selain Temu Penyair, Festival Budaya itu diisi pertunjukan, pameran, pawai, bazar, kenduri rakyat, dan lomba-lomba. Ada pula seminar budaya yang menghadirkan pembicara dari Indonesia dan Malaysia.

Bedah buku puisi Pasie Karam menghadirkan sastrawan Abdul Hadi W.M. sebagai pembicara tunggal. Namun, karena begitu banyak puisi dalam buku itu, Abdul Hadi memfokuskan pembahasan pada puisi-puisi penyair Aceh.

Ia melihat, dari sisi tematik, sajak-sajak penyair Aceh sangat beragam. Ada puisi-puisi yang bicara persoalan sosial, religiositas, kegalauan dalam merespons persoalan negeri ini, hingga krisis nilai-nilai. “Puisi-puisi mereka tidak kalah dengan sajak-sajak penyair dari daerah lain,” ujar dia.

Abdul Hadi juga melihat, secara nasional, penyair terus bermunculan di hampir seluruh pelosok tanah air pasca 1990-an. Komunitas-komunitas sastra berkembang di banyak kota dan kegiatan sastra tersebar di hampir kota-kota penting di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan lain-lain.

Tema religiositas menjadi salah satu yang menarik perhatian. “Banyak sekali penyair yang mencari identitas baru ini dengan bertolak dari pengalaman keagamaan, rasa keagamaan, dan nilai-nilai keagamaan,” ujar dia.

Abdul Hadi juga mengatakan, dalam kearifan Melayu Nusantara, ada empat pandangan yang menonjol tentang puisi. Pertama, puisi itu pada hakikatnya adalah permainan kata-kata indah. Permainan ini, menurut dia, bisa kurang bermakna dan bisa juga bermakna. Ia mencontohkan pantun teka-teki Melayu, berbunyi: “Pak Pung Pak Mustafa/Pak Dullah di rumahnya/Ada tepung ada kelapa/Ada gula di tengahnya.”


Menurut Abdul Hadi, baris-baris di atas kurang bermakna. Namun, ada pula puisi yang bermakna atau mempunyai isi seperti: “Gendang gendut tali kecapi/Kenyang perut senang di hati.” Pandangan kedua adalah sajak itu pada hakikatnya adalah ekspresi jiwa yang bersifat individual. “Sajak yang baik adalah ungkapan perasaan dan pikiran penulisnya.”


Ketiga, ada yang berpendapat bahwa hakikat puisi bukan karena bahasanya indah, tapi juga berisi atau mengandung pengajaran (hikmah).

Keempat, ada yang mengatakan puisi yang baik adalah hasil renungan mendalam terhadap pengalaman batinnya sendiri dan pengalaman sosialnya.“Ini kita temui dalam sajak-sajak Hamzah Fansuri, Sanusi Pane, Amir Hamzah, Chairil Anwar, Subagio Sastrowardojo, Sapardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum Bahri, dan lain-lain,” ujar dia.

Bedah buku itu juga diwarnai pembacaan puisi oleh sejumlah penyair seperti seperti Husnizar Hood, T.A. Sakti, Salman Yoga, Win Gemade, L.K. Ara, Hidayah, Fikar W. Eda bersama komunitas musik puisi Rangkaian Bunga Kopi, dan Khairil Anwar (Malaysia).

Selain pada bedah buku, panggung baca puisi juga disediakan saat peluncuran 18 buku karya para peserta temu penyair. Di sana tampil penyair seperti Hasbi Burman, Asril Koto, Syarifuddin Arifin, Ade Novi, dan Ace Sumantalain. Pentas puisi berlanjut di lapangan Teuku Umar pada Minggu malam itu. Dan di akhir puisinya, L.K. Ara melafal tinggi:


Pasie Karam


Kami datang mencarimu


Kami cinta


Kami rindu


O…. Pasie Karam….


***


MUSTAFA ISMAIL

Berita terkait

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis

Baca Selengkapnya

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX

Baca Selengkapnya

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.

Baca Selengkapnya