Boneka Negeri Khayalan

Reporter

Editor

Kamis, 8 Juni 2006 19:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Lampu dimatikan. Kegelapan pekat menyelimuti Gedung Kesenian Jakarta, Kamis (1/6) petang lalu. Pekik terkejut terdengar dari berbagai penjuru. Rupanya anak-anak yang memenuhi kursi gedung tak biasa berada di dalam ruang yang sedemikian gelap. Tapi mereka tak perlu menunggu lama ketika berkas-berkas cahaya mulai menerangi panggung. Cahaya minim itu menampilkan sebuah panggung mungil dengan meja hitam yang cukup besar sebagai dasar, dengan tiang-tiang kemah membentuk rangka dan atapnya. Di samping meja besar itu terletak sebuah meja yang lebih kecil dengan naungan tali-temali dari benang sebagai atapnya. Tiga orang bule, dua lelaki dan satu perempuan, mulai menempati posisinya masing-masing. Pria yang lebih muda menempati tempat di sebelah kiri meja. Bunyi-bunyian yang dihasilkannya memberi kehangatan tersendiri dalam dinginnya udara. Sedangkan sang pria yang lebih tua dibantu teman perempuannya mulai menata tokoh pertunjukan utama: para boneka. Gelak tawa anak-anak yang tak putus-putus pun memecah kegelapan. Dalam durasi sekitar 45 menit, anak-anak dari usia balita hingga remaja terhibur dengan berbagai tingkah polah empat tokoh boneka dari negeri khayalan bernama Turakie. Pada cerita bertajuk Depuis Hier atau Sejenak Kemarin terdapat tokoh, seperti "otak udang" yang mukanya mirip boneka pertunjukan Balada Kera di Dunia Fantasi. Ada pula tokoh sapi, kambing, dan bebek terbang. Kegelian para penonton memuncak, terutama saat tokoh boneka yang dimainkan bule itu menyebut dirinya "si otak udang". "Lucu aja. Boneka bule bisa bilang otak udang," kata Wahyu, murid kelas 3 Sekolah Dasar Negeri 27 Semper, Jakarta Utara. Meski pertunjukan ini dibawakan oleh kelompok Turak Theatre asal Prancis, mereka tak menggunakan bahasa ibunya. Sesuai dengan setting cerita di negeri khayalan, bahasa yang mereka gunakan pun bahasa khayalan. Tak perlu mengerutkan kening saat menonton karena yang penting di sini hanyalah imajinasi. "Terserah penonton menginterpretasikan isi pertunjukan tadi. Bahkan para tokohnya sengaja tidak diberi nama untuk memberi kesempatan penonton berimajinasi," ujar sutradara, dalang, sekaligus penulis naskah, Michel Laubu. Berbeda dengan pertunjukan boneka pada umumnya, Michel Laubu sebagai dalang tetap terlihat oleh penonton meski ia tampil minimalis dengan pakaian warna hitam, sesuai dengan warna panggung. Laubu pun tak repot menggunakan teknik ventriloquies alias suara perut. Penonton dapat melihat bibirnya bergerak sesuai dengan ucapan tokoh yang dimainkan pria kelahiran 31 Juli, 45 tahun lalu ini. Pertunjukan tersebut sejatinya memang bukan pertunjukan boneka biasa. Laubu menyebutnya sebagai teater obyek. Berbagai benda bekas, seperti kentang, tutup panci, pot susu, dan panggangan wafel, dipermak menjadi berbagai bentuk boneka. "Barang-barang bekas pakai memiliki jejak memori. Hal inilah yang kami anggap mampu menjadi wahana dalam memperdalam karakter tokoh," Laubu menambahkan. Dengan mengalihkan fungsi utama dari obyek-obyek ini dan mengolahnya bersama suara, tangan, efek, serta ramuan komedi, Laubu berusaha mengubah obyek tersebut menjadi manusia puitis. Dalam bekerja, ia tak sendiri. Pada tata lampu Laubu dibantu Dominique Legland. Sedangkan efek panggung diserahkan kepada satu-satunya perempuan dalam kelompok itu: Emmeline Beaussier. Sedangkan tata suara dikerjakan Charly Frenea. Teater obyek ini sebetulnya membidik segmen orang dewasa, bukan anak-anak. Di balik cerita Sejenak Kemarin tersembunyi kenyataan hidup yang menyakitkan seusai perang. "Kami melakukan sedikit modifikasi agar pertunjukan ini dapat ditonton anak-anak," tutur alumnus Perguruan Tinggi Internasional Formasi dan Penelitian Karya Drama Prancis ini. Pertunjukan ini bagi Laubu merupakan refleksi otentik dari imajinasi dan ilusi bagaimana manusia-manusia dewasa berusaha menentukan cara pandang pada kesejatian kehidupan. l SITA PLANASARI

Berita terkait

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

45 detik lalu

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

Mats Hummels menjadi pahlawan saat Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024 dengan menyingkirkan PSG.

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

7 menit lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

9 menit lalu

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

Rina Indiastuti mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan tes di setiap Pusat UTBK perguruan tinggi negeri berjalan dengan lancar dan baik

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

13 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

14 menit lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Guinea pada 9 Mei, Menpora Dito Ariotedjo: Garuda Muda Kompak Seperti Keluarga

19 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Guinea pada 9 Mei, Menpora Dito Ariotedjo: Garuda Muda Kompak Seperti Keluarga

Menpora Dito Ariotedjo menyatakan para pemain Timnas U-23 Indonesia kompak dan sudah seperti keluarga menjelang laga melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Energi Terbarukan

24 menit lalu

Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari sang bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya

PSG Disingkirkan Borussia Dortmund di Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Lakukan Hal yang Tak Biasa Seusai Laga

35 menit lalu

PSG Disingkirkan Borussia Dortmund di Semifinal Liga Champions, Luis Enrique Lakukan Hal yang Tak Biasa Seusai Laga

Paris Saint-Germain (PSG) gagal lolos ke final Liga Champions 2023/2024 setelah kalah agregat 0-2 dari Borussia Dortmund. Apa kata Luis Enrique?

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

44 menit lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

53 menit lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya