G30S 1965, Begini Cara Okky Asokawati Ingat Kenangan Pahit  

Reporter

Jumat, 2 Oktober 2015 19:57 WIB

Okky Asokawati. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan 30 September menjadi salah satu momentum paling besar dalam sejarah revolusi Indonesia. Saat itu, terjadi pemberontakan dan penangkapan banyak orang yang dianggap terlibat dalam peristiwa bersejarah tersebut. Salah satunya penangkapan Anwas Tanuamijaya, ayahanda Okky Asokawati.

Meski saat itu sang ayah dianggap terlibat dengan pemberontakan tersebut, Okky mengatakan ia bisa menjalankan kehidupannya dengan normal. "Saya inikan lahir tahun 1961. Ya, sementara kejadian itu tahun 1965. Jadi selama saya hidup saya tidak pernah merasakan hal yang memberatkan ataupun sesuatu yang membuat saya tidak nyaman," kata Okky saat dihubungi Tempo, Jumat siang, 2 Oktober 2015.

Dia mengenang ketika ayahnya dipenjara, ia masih bisa melakukan aktivitas normal seperti anak-anak lainnya.

"Sekolah saya lancar. Lalu ibu saya juga mengajari saya piano dan bahasa Inggris," katanya.

Model yang kini aktif menjadi anggota dewn ini mengaku orang tuanya selalu mengatakan bahwa ayahnya hanya difitnah ikut terlibat dalam pemberontakan. "Mengetahui hal, itu, ya malah membuat kami tidak takut," aku ibu dua orang putri ini.


Baca juga:
G30S, Soekarno Bersembunyi di Halim dan Bogor
Saat G30S, Bung Karno Teradang Kepungan Tentara


Ia melanjutkan setelah ayahnya keluar dari penjara, pun, itak ada yang berubah dalam kehidupannya.

"Jadi kalau ada yang tanya bagaimana kehidupan saya saat itu, tidak ada yang luar biasa. Bahkan, setelah ayah saya keluar, ayah saya tidak memberikan reaksi ataupun memberikan nilai-nilai negatif kepada kami," kenang dia.

Saat ini, Okky hanya meminta pemerintah agar bisa memperbaiki segala sesuatunya menjadi lebih baik bagi semuanya agar isu ini tidak menyababkan kegaduhan, ketidakseimbangan, ataupun menjadikan negara menjadi terpecah belah sehingga menciptakan suasana yang tidak kondusif untuk pembangunan kedepannya.

"Bagaimana caranya? Ini tugas pemerintah. Pemerintah yang harus fikirkan," tutup Okky.

DINI TEJA


Baca juga:
Menelusuri-Jagal-di-Tanah-Air
Burhan-Kampak-Jagal-Pemburu-PKI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

9 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

6 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya