Sejumlah warga dan selebrita memadati pemakaman Jojon saat dibawa ke Masjid Jami Al- Munawaroh, Sentul City dari rumah duka di Imperial Golf Estate, Sentul City, Bogor (6/3). TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO , Jakarta - Bukan harta ataupun sebidang tanah yang diwariskan oleh komedian Jojon alias Djuhri Mardjan pada anaknya. Menurut Adi, putra sulung Jojon, sang ayah memberikan seperangkat alat gamelan yang sempat ia gunakan untuk menyambung hidup kala menapaki kariernya dengan memulai menjadi seorang seniman jalanan.
"Saya dikasih warisan itu bukan rumah atau apa, tapi cuma alat gamelan yang sama papah dipesan untuk dipakai dan dimanfaatkan," kata Adi pada Tempo saat ditemui di rumah duka, Sentul City, Kamis, 6 Maret 2014.(baca"Pesan Terakhir Jojon untuk Anaknya)
Menurut Adi, ayahnya seniman jalanan. Jojon pernah menjadi pemain gamelan, tayuban, tukang kendang, bodor, reog, dan petani. "Dia merintis dari nol, akhirnya dijalani dengan tekun," ujar Adi.
Alat gamelan Sunda sebanyak dua set ditambah satu set alat pengiring jaipongan kini sering digunakan Adi saat dirinya mengisi acara hiburan di setiap tempat. Darah seni yang mengalir di tubuh Adi berasal dari ayahnya. (baca:Bapak Terkenal, Anak Jojon Sering Diolok Teman)
Pada Adi bakat itu turut diturunkan. Saat ini dari ketujuh putra putri Jojon yang masih hidup, Adi memang yang paling menonjol dan menunjukkan keseriusannya pada bidang seni pertunjukan daerah.