Ibu Mufidah menyuapkan kue ulang tahun kepada Mantan Wapres Jusuf Kalla ketika merayakan ulang tahun JK di kediamannya Jl. Brawijaya Raya 6 , Jakarta, Selasa (15/5). ANTARA/Saptono
TEMPO.CO, Jakarta - Netty Djodi, perancang pernikahan (wedding organizer--) yang ditunjuk mewakili keluarga Jusuf Kalla mengurus pernikahan putri bungsu Kalla, Chairani Jusuf, dengan Marah Laut C. Noer, mengaku menyiapkan prosesi istimewa untuk acara sakral itu.
"Akan ada upacara Malam Bainah yang merupakan prosesi adat Minangkabau. Pada malam ini, ada acara pelepasan masa gadis atau lajang dan malam persiapan sebelum pernikahan," kata Netty ketika dihubungi Selasa, 20 Agustus 2013.
"Ibu Mufidah dan keluarga menantikan Malam Bainah yang akan diadakan Jumat, 23 Agustus 2013. Sudah lama mereka menaruh harapan kepada putri bungsunya. Syukurlah jodoh Ade sudah datang," kata Netty.
Netty menjadi bagian dari tim Wedding Organizer Elly Kasim yang ditunjuk dan dipercaya keluarga Jusuf Kalla karena pengalaman menangani pernikahan adat Minangkabau. Secara harfiah, Bainah artinya melekatkan tumbukan halus daun pacar merah, yang dalam istilah Sumatera Barat disebut daun inai, ke kuku-kuku jari calon pengantin wanita. Tumbukan halus daun inai ini kalau dibiarkan lekat semalaman akan meninggalkan bekas warna merah yang cemerlang pada kuku.
"Acara ini sudah lazim berlangsung pada malam hari sebelum besok paginya calon anak daro melangsungkan akad nikah," kata Netty.
Dalam filosofinya, Malam Bainah ini juga bermakna penting bagi upacara pernikahan seorang anak gadis untuk pertama kalinya di Minangkabau. Pernikahan ini dianggap bukan saja sesuatu yang sakral, tapi juga kesempatan bagi semua keluarga dan tetangga untuk saling menunjukkan partisipasi dan kasih sayangnya kepada keluarga yang empunya hajat.
Sesuai dengan keakraban masyarakat agraris, para handai tolan biasanya ikut membantu menyelesaikan berbagai macam pekerjaan, baik dalam persiapan di dapur maupun dalam menghias ruangan-ruangan dalam rumah. Pada kesempatan inilah, acara Malam Bainah diselenggarakan. Pada acara itu, keluarga dan tetangga terdekat mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang dan memberikan doa restunya melepas dara yang besok pagi akan dinikahkan.
"Ada juga arti magis. Kabarnya, ujung-ujung jari yang dimerahkan dengan daun inai dan dibalut daun sirih mempunyai kekuatan yang bisa melindungi si calon pengantin dari hal-hal buruk yang mungkin didatangkan manusia yang dengki kepadanya," kata Netty.