Oei Hong Djien : Lukisan Itu Punya Negara, Tidak Diperjualbelikan  

Reporter

Editor

Minggu, 27 Juni 2010 15:47 WIB

Museum Widayat Oei Hong Djien. (museum-hwidayat.blogspot.com)
TEMPO Interaktif, Magelang – Mantan kurator lukisan Museum Widayat Oei Hong Djien menegaskan 1001 lukisan karya Widayat yang disimpan di museum adalah milik bangsa Indonesia, bukan milik perseorangan atau ahli waris. “Itu karya seni yang harus dilestarikan ” kata Oei Hong Djien, Minggu (27/6).


Hong Djien merupakan kawan akrab Widayat. Sejak Widayat meninggal tahun 2002, dia merupakan salah satu kurator lukisan di museum itu. “Saya kenal betul dengan almarhum,” kata dia.

Widayat merupakan mahasiswa angkatan pertama Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Keinginan memiliki museum lukisan tercermin sejak dia menjadi pengajar di kampus itu pada tahun 1950-an. Saat itu, kenang Hong Djien, dia kerap mengumpulkan lukisan karya mahasiswanya atau seniman lain untuk dikoleksi.

Keinginan mendirikan museum baru terlaksana setelah Widayat tak lagi mengajar di kampus pada tahun 1988. Meseum Widayat didirikan di Kabupaten Magelang dan hanya berjarak dua kilometer dari Candi Borobudur.

Hong Djien mengaku, turut menseleksi lukisan yang hendak disimpan di museum bersama Widayat. Saat ini, ada 1001 lukisan karya Widayat yang tersimpan di museum itu. “Itu sudah jelas, tidak boleh diperjual-belikan,” kata dia.

Menurut dia, memang tak ada aturan tertulis yang menyebutkan lukisan itu adalah milik negara. Namun dengan melarang memperjualbelikan lukisan koleksi museum, Widayat ingin karyanya dapat dinikmati sebagai warisan budaya bagi masyarakat. Lukisan itu sekaligus dapat menjadi media pembelajaran seni bagi bangsa Indonesia.

Berdasarkan pengalamannya bersama dengan Widayat, Hong Djien mengaku cukup prihatin dengan kondisi museum saat ini. Sejumlah lukisan koleksi museum dilaporkan hilang dan dimiliki orang lain. “Saya sekarang sudah jadi orang luar (museum),” kata kurator yang memiliki sedikitnya 50 lukisan karya Widayat itu.

Lukisan itu didapat dari Widayat semasa hidup sebagai hadiah sebagai hadiah. “Macam-macam lukisannya,” kata Hong Djien.

Dia enggan berspekulasi bagaimana lukisan-lukisan itu bisa berada di luar museum. Namun, bagi dia, tak ada alasan apa pun untuk menjual lukisan koleksi museum. Kalau hanya untuk membiayai biaya operasional museum pun, itu masih tak cukup alasan karena Widayat telah menyediakan sendiri dananya. “Menjual lukisan koleksi museum tetap bertentangan dengan keinginan pak Widayat,” kata dia.


ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.

Baca Selengkapnya

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.

Baca Selengkapnya

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa

Baca Selengkapnya