Membaca Realitas Perkotaan

Reporter

Editor

Minggu, 13 Juni 2010 12:55 WIB


TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Perupa Hardiman Radjab, 50 tahun, mengusung dua karya tiga dimensi yang cukup menggelitik. Ia m enggandengkan dua buah helm menjadi satu dalam karya berjudul Siamese Twin. Satunya lagi, ia merangkai delapan buah kaca spion hingga menyerupai tanduk rusa dalam karya bertajuk My Deer.

Siamese Twin dan My Deer sebenarnya karya lama alumnus Institut Kesenian Jakarta 1987 ini. Keduanya adibuat pada 2006. Meski produk lama, dua karya itu dipilih oleh kurator Frigidanto Agung karena cukup mewakili tema pameran, yakni berbicara tentang realitas perkotaan.

Siamese Twin, menurut Hardiman, terilhami dari banyaknya kasus bayi kembar siam. Salah satunya adalah kasus kembar siam dempet di kepala. Karena itu, Hardiman kemudian menyiapkan sebuah helm untuk bayi kembar siam seperti itu. “Jangan-jangan bayi masa depan memang akan seperti itu,” kata Hardiman enteng.

Sementara My Deer terilhami dari kebiasaan kaum bangsawan yang suka memajang tanduk rusa atau kepala banteng di tembok rumahnya. Kebiasaan seperti itu tak lagi bisa dilakukan oleh orang-orang kota. Bagi orang kota saat ini, gedung-gedung tinggi adalah belantara sementara satwanya adalah mobil dan motor.

“Karena tak lagi ada hutan dan rusa, generasi saya hanya kebagian masang spion motor. Kalau memasang tanduk rusa, justru malah ditangkap,” kata Hardiman sembari tertawa berderai.

Sifat orang kota yang konsumtif direkam perupa Boncu T Bondho, 40 tahun, lewat karya “Gift from China”. Ia merekam aktivitas orang-orang kota yang dengan bangganya mengkonsumsi alat-alat komunikasi produk China yang sedang membanjir saat ini.

Sementara perupa Guntur Wibowo, 30 tahun, mengangkat nasib kaum urban di tengah dominasi perusahaan multinasional seperti Starbucks dan McDonald. Guntur menghadirkan para pengemis di pinggir jalan dengan latar belakang logo “McDonlad”. Ia juga menghadirkan seorang gadis kecil yang tengah bersandar di pintu rumahnya yang reyot, dan didekatnya ada logo “Starbucks Coffee”.

Menurut kurator Frigidanto Agung, tema besar pameran ini adalah tentang keberagaman. “Perupa membaca realitas perkotaan dan kemudian menuangkannya dalam karya dengan beragam corak,” katanya.

Setelah di Yogyakarta, materi yang sama akan dipamerkan secara berantai mulai dari Surabaya (Juli), Bali (akhir tahun) dan puncaknya di Galeri Nasional Jakarta pada tahun 2011 nanti.


Heru CN

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

45 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

52 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya