Reaksi Bella Hadid atas Kampanye Iklan Adidas yang Menuai Protes

Rabu, 31 Juli 2024 19:25 WIB

Model Internasional turunan Palestina, Bella Hadid, dikabarkan memberikan syarat pada pangeran Qatar yang tertarik padanya dan ingin melamarnya. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bella Hadid, super model berdarah Palestina-Belanda, buka suara usai kampanye iklan sepatu kets retro Adidas SL72 yang dibintanginya menuai kritik tajam. Kampanye yang dirilis pada akhir Juli 2024 itu mengacu pada Olimpiade Munich 1972, tahun penuh duka saat 11 atlet Israel dan satu polisi Jerman tewas dalam serangan teroris yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina, Black September.

Kampanye iklan merek olahraga asal Jerman itu lalu mengundang kecaman dari berbagai pihak, termasuk Komite Yahudi Amerika. Mereka juga menilai pilihan Bella sebagai ikon kampanye itu juga untuk menujukkan dirinya sebagai ‘model anti-Israel yang vokal’.

Bella Hadid Terkejut dan Kecewa

Menanggapi kritik tersebut, Bella Hadid mengungkapkan keterkejutannya melalui pernyataan resmi di Instagram Story-nya, @bellahadid pada Selasa, 30 Juli 2024. "Saya terkejut, saya kesal, dan saya kecewa dengan kurangnya kepekaan yang dilakukan dalam kampanye ini,” tulis dia.

Adik dari Gigi Hadid itu menjelaskan bahwa sebelum kampanye diluncurkan, ia tidak mengetahui adanya hubungan historis dengan peristiwa tragis di Munich pada 1972. Bella Hadid melanjutkan, “Jika saya diberi tahu, dari lubuk hati saya, saya tidak akan pernah berpartisipasi.”

Advertising
Advertising

Model berusia 27 tahun ini menyatakan rasa penyesalannya dan menekankan pentingnya kepekaan dalam setiap proyek yang ia ikuti. "Tim saya seharusnya tahu, Adidas seharusnya tahu dan saya seharusnya melakukan lebih banyak riset sehingga saya juga akan tahu dan mengerti, dan berbicara,” tulis Bella Hadid.

Bella Hadid tampil di Billboard Adidas/Foto: Instagram/The Debut Fashion

Bella Hadid: Palestina Bukan Teroris

Dalam pernyataan yang sama, Bella Hadid tetap menegaskan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan mengkritik pengaitan tragedi 1972 dengan Palestina saat ini. Dia menulis, “Menghubungkan pembebasan rakyat Palestina dengan serangan yang begitu tragis, adalah sesuatu yang menyakiti hati saya.”

Sebagai seorang perempuan berdarah Palestina, Bella Hadid menegaskan komitmennya untuk mendukung Palestina sambil mengadvokasi dunia yang bebas dari antisemitisme. Dia menambahkan, “Palestina tidak identik dengan terorisme dan kampanye ini secara tidak sengaja menyoroti sebuah peristiwa yang tidak mewakili siapa kita.”

Bella juga berjanji untuk terus mendukung perdamaian dan menolak kekerasan, dia menekankan bahwa kebencian tidak memiliki tempat di dunia ini.

Permintaan Maaf Adidas dan Revisi Kampanye

Menanggapi kontroversi tersebut, Adidas sebelumnya telah mengeluarkan permintaan maaf secara terbuka. Melansir dari USA TODAY Sports pada 18 Juli 2024, Adidas mengakui adanya kaitan dengan peristiwa sejarah yang tragis tersebut.

"Kami sadar bahwa ada kaitan dengan peristiwa bersejarah yang tragis, walaupun ini sama sekali tidak disengaja dan kami meminta maaf atas segala kekecewaan atau kesusahan yang ditimbulkan," ujar perwakilan Adidas. Lebih lanjut, pihak Adidas mengungkapkan bahwa mereka telah merevisi sisa kampanye tersebut.

Kampanye iklan yang diluncurkan oleh Adidas ini memicu reaksi keras di media sosial, dengan beberapa pihak menyerukan boikot terhadap merek tersebut. Meskipun demikian, ada juga dukungan bagi Bella, yang dianggap tidak bersalah dalam kontroversi ini.

Situasi ini memperlihatkan ketegangan yang terjadi terhadap hak asasi manusia dan sensitivitas sejarah, dengan situasi konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza. Konflik di Gaza sejak Mei tahun lalu telah menyebabkan lebih dari 39.000 kematian. Selama 10 bulan terakhir, pasukan Israel telah menguasai perbatasan Rafah dengan Mesir, menutup akses evakuasi bagi korban luka serta menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan.

USA TODAY | INSTAGRAM

Pilihan Editor: Adidas Minta Maaf Usai Libatkan Bella Hadid sebagai Ikon Kampanye

Berita terkait

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

13 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

17 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

1 hari lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

1 hari lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

1 hari lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

1 hari lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

1 hari lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

2 hari lalu

Duta Besar Palestina Serahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Spanyol

Pada 28 Mei, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina yang bersatu yang diperintah oleh Otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

3 hari lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

3 hari lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya