Profil Iskandar Harjodimulyo Sang Maestro Wayang Uwuh, Olah Limbah Jadi Karya

Rabu, 17 Juli 2024 20:53 WIB

Perajin wayang Uwuh, Iskandar Hardjodimuljo. TEMPO/S. Dian Andryanto

TEMPO.CO, Jakarta - Iskandar Harjodimulyo, seniman asal Yogyakarta, dikenal sebagai pencetus wayang uwuh, sebuah inovasi luar biasa yang mendaur ulang limbah menjadi karya seni wayang yang memukau. Lahir dari kepeduliannya terhadap lingkungan dan kecintaannya pada seni, Iskandar berhasil mengubah sampah menjadi karakter wayang yang penuh makna dan nilai budaya.

Awal Mula Wayang Uwuh

Kisah inspiratif Iskandar dimulai pada 2013 ketika ia menjadi relawan di bantaran Kali Ciliwung, Jakarta. Di tempat itu, ia menyaksikan langsung tumpukan sampah yang menggunung setelah banjir. Pemandangan ini memicu keprihatinan dalam dirinya dan menumbuhkan tekad untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan. Dengan semangat yang kuat, Iskandar mulai bereksperimen dengan sampah, mengubahnya menjadi wayang unik yang sarat dengan pesan moral dan sosial.

Wayang uwuh yang diciptakan Iskandar terbuat dari berbagai macam bahan bekas. Ia memanfaatkan plastik, kardus, kayu, seng, dan kain perca yang sering kali dianggap tidak berguna. Bahkan, ia tidak ragu untuk menggunakan limbah elektronik dan botol bekas, menjadikannya bagian integral dari kreasi wayangnya. Melalui tangan kreatifnya, sampah-sampah tersebut berubah menjadi tokoh pewayangan yang indah dan tidak kalah dengan wayang tradisional.

Karya Iskandar wayang uwuh. TEMPO/S. Dian Andryanto

Advertising
Advertising

Dikutip dari perpusnas.go.id, wayang uwuh bukan sekadar karya seni biasa. Di balik setiap karyanya, terdapat simbol kepedulian terhadap lingkungan yang kuat. Iskandar berusaha menyampaikan pesan penting tentang pelestarian alam dan pengelolaan sampah yang bijak. "Saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik dan bahan sekali pakai," kata Iskandar kepada Tempo, Ahad, 14 Juli 2024.

Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk melihat daur ulang sebagai solusi kreatif dan efektif dalam menangani masalah sampah yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

Selain menciptakan wayang dari sampah, Iskandar juga aktif dalam berbagai kegiatan edukasi lingkungan. Ia sering mengadakan workshop dan seminar tentang daur ulang dan pengelolaan sampah, menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya. Karyanya tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mendapat perhatian di luar negeri, membuktikan bahwa seni bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepedulian terhadap lingkungan.

Iskandar telah membuktikan bahwa sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai seni tinggi dan penuh makna. Melalui wayang uwuh, ia mengajarkan kepada kita semua bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan bahwa kreativitas dapat menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah lingkungan yang kompleks.

Karya inovatif Iskandar tak luput dari perhatian. Wayang uwuh telah dipamerkan di berbagai festival seni nasional dan internasional, bahkan hingga ke Belanda. Kegigihan dan dedikasi Iskandar mengantarkannya meraih berbagai penghargaan, termasuk penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tak hanya itu, Iskandar aktif dalam menyebarkan ilmu dan keahliannya melalui berbagai workshop dan pelatihan. Ia mengajar anak-anak dan komunitas tentang seni daur ulang dan pembuatan wayang uwuh, menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

Pilihan Editor: Cara Unik Seniman Wayang Bantu Warga Terdampak Corona

Berita terkait

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

10 jam lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

1 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

1 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

2 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

3 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

3 hari lalu

BRIN Gagas Kandang Limbah Ternak untuk Pangkas Pencemaran di Sungai Citarum

BRIN kenalkan teknologi kandang khusus untuk mengatasi pencemaran limbah ternak di DAS Citarum.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

3 hari lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

4 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

4 hari lalu

Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.

Baca Selengkapnya