Review Film Pusaka: Kutukan Keris Empu Gandring dan Perspektif Kebaikan

Senin, 15 Juli 2024 14:40 WIB

Poster film Pusaka. Foto: Instagram.

TEMPO.CO, Jakarta - Film Pusaka besutan sutradara Rizal Mantovani sukses memberi pengalaman menonton yang cukup menyegarkan untuk genre film horor di Indonesia. Plot ceritanya berfokus pada perjuangan setiap karakter untuk bertahan hidup dengan prinsip kill or be killed.

Menariknya, tidak seperti beberapa film horor yang banyak mengulur waktu di awal film dengan tujuan memperkenalkan latar belakang, ketegangan dalam Pusaka sudah mulai dihadirkan bahkan sejak di sepertiga film dimulai dan terus meningkat seiring berjalannya cerita.

Sinopsis Film Pusaka

Film Pusaka mengikuti kisah tim pekerja yang dipimpin oleh Nina, dimainkan oleh Ratu Horor Indonesia Shareefa Daanis, yang ditugaskan untuk memugar sebuah villa besar berisi koleksi benda antik hingga pusaka menjadi sebuah museum. Tim pekerja survei yang dipimpin Nina terdiri dari Hanna yang dimainkan Susan Sameh, David yang diperankan Ajil Ditto, Sandra yang diperankan oleh Ully Triani, dan Ade yang dimainkan Ikhsan Samiaji.

Villa besar tersebut dimiliki oleh seorang kolektor bernama Risang Wisangko yang diperankan oleh Slamet Rahardjo. Ia mewariskan villa besar miliknya tersebut kepada anaknya, Randi Wisangko dan Bian Wisangko yang dimainkan oleh Bukie B. Mansyur dan Shofia Shireen dan meminta mereka menjadikannya sebuah museum sebagai permintaan terakhir sebelum kematiannya datang dan meninggalkan banyak pertanyaan.

Kelima orang dari tim yang dibawahi Nina kemudian dipertemukan dengan Profesor Dirga dan Mayang, dimainkan oleh Joseph Kara dan Sahila Hisyam, sebagai arkeolog yang direkrut Randi Wisangko untuk membantu memudahkan proses survei. Belum sempat memulai prosesnya, seluruh tim yang bertugas justru mengalami kejadian yang tidak mengenakkan setelah tanpa sengaja melepas kutukan yang tersimpan di dalam sebuah barang pusaka berupa keris.

Terinspirasi Cerita Rakyat Kutukan Keris Empu Gandring

Advertising
Advertising

Berdasarkan pernyataan kepala produksi MVP Pictures, Amrit Punjabi, film yang naskahnya ditulis oleh Husein M. Atmodjo (Monji) tersebut terinspirasi dari salah satu cerita rakyat paling melegenda di Tanah Air. Film Pusaka mengambil ide tentang kutukan keris milik Empu Gandring yang akan menimpa 7 keturunan Ken Arok.

“Satu hal yang ingin kita tonjolkan dari film ini adalah kita membuat film horor atau film menarik yang terinspirasi dari cerita rakyat, dalam hal ini kisahnya Empu Gandring,” ungkap Amrit pada acara press screening dan konferensi pers yang diadakan pada Jumat, 12 Juli 2024. Meski begitu, tetap terdapat banyak plot kejutan di dalam film yang membuat penonton tidak merasa bosan meski sudah bisa menebak alurnya secara garis besar.

Dalam press screening yang dihadiri Tempo pada Jumat, 12 Juli 2024, film Pusaka diperuntukkan bagi penonton berusia 21 tahun ke atas. Seluruh adegan berdarah yang ada di dalam film diperlihatkan secara vulgar pada versi tersebut dan tanpa sensor, sehingga menambah kesan kengerian dari setiap kematian yang terjadi.

Pengembangan Karakter Mulus Tapi Tidak Terduga

Sebagaimana premisnya, konflik yang diangkat di dalam film tidak menjelaskan posisi tokoh baik dan jahat, karakter baik maupun buruk. Pengembangan karakter terjadi dengan mulus tetapi tetap tidak terduga. Penonton seakan hanya diminta untuk menyaksikan setiap kejadian yang disuguhkan dengan efek audio dan visual yang mendukung sembari menerka-nerka siapa karakter yang lebih baik dikorbankan untuk menyudahi kutukan yang menimpa mereka.

Film Pusaka berhasil mewujudkan mimpi sutradara dan tim produksi untuk menawarkan opsi tontonan horor yang menghibur tanpa membuat pusing penonton dengan berbagai macam teori. Film yang menyisakan perasaan lega karena menyadarkan bahwa kebaikan sejatinya hanyalah perihal perspektif yang terkadang dibubuhi prasangka.

Film Pusaka dalam versi yang sudah bisa disaksikan untuk penonton berusia mulai 17 tahun akan hadir seluruh bioskop di Indonesia mulai Kamis, 18 Juli 2024 mendatang.

IMDB| TEMPO

Pilihan Editor: Mengenal Film Pusaka, Horor Baru Indonesia yang Diangkat dari Cerita Rakyat

Berita terkait

Sinopsis Film Roman Peony yang Jadi Simbol Karya Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang

12 jam lalu

Sinopsis Film Roman Peony yang Jadi Simbol Karya Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang

Sinopsis film Roman Peony yang jadi simbol karya hubungan diplomatik Indonesia-Jepang dan akan mulai tayang di bioskop pada 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Malam Keramat, Film Horor Terbaru Tentang Ritual Mistis Saat Bulan Merah

19 jam lalu

Sinopsis Malam Keramat, Film Horor Terbaru Tentang Ritual Mistis Saat Bulan Merah

Sinopsis Malam Keramat, film horor terbaru yang bercerita tentang ritual mistis saat bulan merah.

Baca Selengkapnya

Speak No Evil: Sinopsis dan Para Pemerannya

1 hari lalu

Speak No Evil: Sinopsis dan Para Pemerannya

Speak No Evil yang dirilis pada 2024 memuat beberapa perubahan dengan cerita yang versi sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sinopsis Land of Happiness, Film Terakhir Lee Sun Kyun yang Sudah Tayang di Indonesia

3 hari lalu

Sinopsis Land of Happiness, Film Terakhir Lee Sun Kyun yang Sudah Tayang di Indonesia

Sinopsis Land of Happiness, film terakhir Lee Sun Kyun yang sudah tayang di bioskop Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Film Seni Memahami Kekasih yang Dibintangi Febby Rastanty dan Elang El Gibran

3 hari lalu

Sinopsis Film Seni Memahami Kekasih yang Dibintangi Febby Rastanty dan Elang El Gibran

Sinopsis film Seni Memahami Kekasih yang dibintangi Febby Rastanty dan Elang El Gibran.

Baca Selengkapnya

Sinopsis Film Laura yang Diangkat dari Kisah Nyata Influencer Laura Anna

3 hari lalu

Sinopsis Film Laura yang Diangkat dari Kisah Nyata Influencer Laura Anna

Sinopsis film Laura: A True Story of a Fighter yang diangkat dari kisah nyata influencer mendiang Laura Anna.

Baca Selengkapnya

Sinopsis My Annoying Brother Versi Indonesia yang Dibintangi Vino G. Bastian dan Angga Yunanda

6 hari lalu

Sinopsis My Annoying Brother Versi Indonesia yang Dibintangi Vino G. Bastian dan Angga Yunanda

Sinopsis My Annoying Brother versi Indonesia yang dibintangi Vino G. Bastian dan Angga Yunanda diadaptasi dari film Korea populer.

Baca Selengkapnya

Diperankan Yoo Seung Ho Pentas Teater Angels in America di Korea Selatan

12 hari lalu

Diperankan Yoo Seung Ho Pentas Teater Angels in America di Korea Selatan

Aktor Yoo Seung Ho, yang memulai debutnya di teater dengan peran sebagai Prior Walter

Baca Selengkapnya

Review Film Seni Memahami Kekasih: Eksplorasi Romansa dalam Kesederhanaan Masyarakat Kelas Menengah

12 hari lalu

Review Film Seni Memahami Kekasih: Eksplorasi Romansa dalam Kesederhanaan Masyarakat Kelas Menengah

Film Seni Memahami Kekasih menyajikan perjalanan romansa dalam kesederhanaan masyarakat kelas menengah, dengan balutan drama dan humor yang segar.

Baca Selengkapnya

Review Film Marbot, Pergulatin Batin antara Cita-cita dan Pengabdian Santri

13 hari lalu

Review Film Marbot, Pergulatin Batin antara Cita-cita dan Pengabdian Santri

Film Marbot menawarkan kisah tentang pengabdian, tanggung jawab, dan hubungan keluarga.

Baca Selengkapnya