Review Film Petualangan Sherina 2: Romansa Nostalgia

Reporter

Tempo.co

Editor

Marvela

Kamis, 28 September 2023 18:15 WIB

Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah kesal Sherina M. Darmawan kembali terpampang di layar sinema dalam film Petualangan Sherina 2. Kali ini keresahannya bukan berasal dari ejekan Sadam di depan kelas, tapi karena dirinya batal mengikuti perhelatan konfrensi ekonomi dunia di Swiss. Ia yang kini menjadi jurnalis di salah salah satu televisi nasional, harus berpindah lokasi liputan. Tanpa disangka, tugas baru itu membawanya ke petualangan di Belantara Kalimantan.

Sukses dengan film pertamanya, Mira Lesmana dan Riri Riza selaku produser dan sutradara, membuat sekuel keduanya. Pada Senin, 25 September 2023, kepada awak media, Miles Film akhirnya melakukan premiere atau penayangan perdana film ini di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.

Musikal yang Bangkitkan Kenangan Masa Lalu

Nostalgia sudah terasa sejak film menampilkan adegan musikal pertama. Sherina Munaf yang juga mengemban tugas sebagai pencipta lagu dan pengarah musik, memasukkan beberapa intro dan outro lagu dari film pertamanya. Elemen pada lagu seperti Persahabatan dan Jagoan karya Elfa Secoria, turut mewarnai Petualangan Sherina 2. Hal itu diakui Sherina dalam konfrensi pers setelah premiere. “Beberapa lagu walau tidak sama, tapi ada benang merahnya,” ujarnya.

Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.

Advertising
Advertising

Selain musikal, penonton juga bisa mengenang film petualangan ini lewat beberapa adegan ikonik. Kehangatan keluarga Sherina, pertemuan kembali dengan Sadam (Derby Romero), hingga aksi kejar-kejaran dengan para penjahat, hadir menjadi penyambung kembali sekuel dengan film pertamanya.

Pertumbuhan Karakter Utama

Petualangan Sherina 2 masih melibatkan Jujur Prananto, penulis naskah di film pertama, sebagai peramu cerita. Sherina digambarkan sebagai pewarta dengan ambisi dan rasa ingin tahu yang besar. Sementara itu, karakter Sadam yang cenderung cuek di masa kecil, menjelma menjadi pria dewasa yang perduli lingkungan dan sesama.

Kemunculan beberapa tokoh baru menambah kesegaran film ini. Seperti hadirnya Aryo (Ardit Erwhanda), yang menjadi rekan kerja Sherina dengan celetukan konyolnya. Ikon Ratih, seorang perempuan glamor yang diperankan oleh Isyana Sarasvati, juga memberikan nuansa berbeda. Kehadiran tokoh Sindai (Quinn Salman) sebagai anak penghuni hutan Kalimantan, menghidupkan kembali kesan Sherina kecil yang hobi bertualang.

Riri Riza menggabungkan dua pengambilan gambar yang kontras, dari kehidupan urban ke rimbunnya hutan Kalimantan. Sineas yang sudah menghasilkan lebih dari 30 film ini menambahkan adegan kejar-kejaran dengan menggunakan perahu kelotok di sungai. Hal yang membuat unsur petualangan di film ini semakin nyata terasa.

Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Foto: The Publicist.

Romansa Sadam dan Sherina

Setelah lebih dari dua dekade berlalu, banyak penonoton bertanya, apa yang terjadi pada Sadam dan Sherina selama ini? Di film kedua, pertanyaan tersebut terjawab dalam sebuah adegan percakapan saat mereka terjebak di suatu lokasi.

Kolaborasi adegan laga, menguatkan kesan kompleksnya kehidupan yang dilalui keduanya setelah dewasa. Meski tak lagi di Boscha, namun kisah kali ini tetap membawa memori film sebelumnya lewat momen kebersamaan Sadam dan Sherina. Menurut Sherina, persahabatan yang terjalin antara dia dan Derby tak putus sejak memerankan film pertama. Hal ini juga yang membuat chemistry mereka tetap terjaga.

Elly Nurlaeli, salah seorang penonton yang menyaksikan premiere mengaku tersenyum sepanjang film diputar. “Rasanya haru dan nostalgic, kembali melihat mereka berdua,” ujarnya saat ditemui setelah film usai.

Selain romantisme Sadam dan Sherina, film ini juga menghadirkan pesan konservasi lewat adegan pelepasliaran orangutan. Sherina bahkan membuatkan lagu khusus untuk satwa endemik asal Kalimantan tersebut.

Film ini telah lolos sensor untuk semua umur dari Lembaga Sensor Film (LSF) dan tayang perdana di bioskop Indonesia pada Kamis, 28 September 2023.

ILONA ESTERINA

Pilihan Editor: Adegan Pelepasliaran Orangutan di Petualangan Sherina 2 Diambil dengan Teknik One Take Shot

Berita terkait

Menonton How to Make Millions Before Grandma Dies, Siapkan Tisu yang Banyak

2 hari lalu

Menonton How to Make Millions Before Grandma Dies, Siapkan Tisu yang Banyak

Film Thailand, How to Make Millions Before Grandma Dies ini sukses membuat satu bioskop beruraian air mata.

Baca Selengkapnya

Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Lugas dan Menyenangkan

3 hari lalu

Review Film The Ministry of Ungentlemanly Warfare: Lugas dan Menyenangkan

Dibintangi Henry Cavill, film The Ministry of Ungentlemanly Warfare diangkat dari kisah nyata saat berlangsungnya Perang Dunia II, berikut ulasannya:

Baca Selengkapnya

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

4 hari lalu

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

Kingdom of the Planet of the Apes ini juga menyeret makna-makna yang juga membuat penonton terenyuh.

Baca Selengkapnya

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

9 hari lalu

Review Film Abigail: Horor Thriller Penculikan Vampir Dibalut Komedi dan Drama

Film Abigail bercerita tentang kawanan penculik menangkap seorang putri balerina, anak seorang tokoh dunia bawah tanah yang kuat

Baca Selengkapnya

Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

17 hari lalu

Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

Glenn Fredly The Movie mengisahkan perjalanan hidup, karier, hingga cinta dari Bung Glenn yang diperankan apik oleh Marthino Lio.

Baca Selengkapnya

Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

36 hari lalu

Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

Siksa Kubur dimainkan oleh para aktor terbaik nomine dan penerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI).

Baca Selengkapnya

Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

45 hari lalu

Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

Godzilla X Kong: The New Empire menjadi film kelima dalam franchise MonsterVerse yang dituturkan perlahan tapi diimbangi visualisasi menarik.

Baca Selengkapnya

Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

48 hari lalu

Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

Para Betina Pengikut Iblis 2, seperti halnya film pertama, penonton dibatasi usia 21 tahun ke atas

Baca Selengkapnya

Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

48 hari lalu

Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

Film Keluar Main 1994 memadukan unsur budaya, edukasi, keluarga, dan asmara di kalangan anak SMA yang dekat dengan remaja Indonesia.

Baca Selengkapnya

Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

12 Maret 2024

Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

Dengan penggunaan bahasa Indonesia baku, 24 Jam Bersama Gaspar membuat film ini lebih berkelas lantaran menjangkau penonton yang lebih luas.

Baca Selengkapnya