Satire-satire Khas Guyonan Srimulat yang Tak Lekang Dimakan Zaman

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 7 Februari 2023 18:00 WIB

Personel grup lawak Srimulat, Tarzan, Margono, Bambang Gentolet, dan Basuki tampil dalam pertunjukkan di Taman Ria Remaja, Jakarta, 21 Agustus 1983. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta -Srimulat dikenal sebagai legenda grup komedian yang selalu menampilkan guyonan khas sederhana. Namun, dibalik kesederhanaan di tiap lawakannya itu, nyatanya memiliki aliran berbeda, cerdas, tegas, dan tidak sedikit mengandung satire sarkas yang tak lekang dimakan zaman.

Sebagai informasi, Srimulat didirikan pada 30 Agustus 1951 oleh Raden Ayu Srimulat, istri pertama Teguh Slamet Rahardjo, dengan nama Gema Malam Srimulat. Pada awalnya, Gema Malam Srimulat adalah kelompok seni keliling yang melakukan pertunjukan dari satu kota ke kota lain, dari Jawa Timur sampai Jawa Tengah.

Grup Srimulat mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1960-an. Srimulat ini dikenal secara nasional sebagai grup lakon humor yang memiliki ciri khasnya sendiri. Misalnya, tak sedikit di setiap guyonan yang dipertunjukkan memakai unsur fisik, menindas kelompok lemah, dan memakai kata-kata vulgar yang lazim di era 1980-an.

Humor slapstick memang sangat populer pada periode 1980-an dan grup lawaknya pun sukses menjadi legenda. Begitu pula dengan para pemainnya yang menjadi komedian ternama di berbagai tempat, salah satunya di Indonesia.

Dihimpun dari film berjudul Srimulat: Hil yang Mustahil, berikut beberapa satire-satire khas Srimulat dalam setiap guyonan yang ditampilkannya yang tak lekang dimakan zaman.

  1. “Jadi Seniman itu Harus Menginjak Tanah”
Advertising
Advertising

Maksud dari satire tersebut, yakni kepopuleran seorang seniman di atas panggung bersifat sementara. Dengan begitu, para pelawak dituntut untuk selalu rendah hati dan tidak sombong.

  1. “Makin Malam Makin Ugal-ugalan”

“Nung, kangen ku sama kamu itu kayak bis Sumber Kencono lho,” kata Gepeng. “Kok bisa?” jawab Nunung. “Makin malam makin ugal-ugalan,” sambung Gepeng.

  1. “Kalau Merasa Punya Bakat, Tunjukkan!”

“Nek kowe duwe bakat, tunjukno. Ojo meneng wae,” ujar Basuki ketika menyadarkan Gepeng yang ternyata memiliki bakat sebagai pelawak. Ia pun berusaha meyakinkan Gepeng untuk menunjukkan bakatnya pada Srimulat.

  1. “Di Desa Hidup Susah, di Ibu Kota Mengeluh. Dasar Manusia!”

Gepeng mengeluh jika ia tidak bisa tidur dengan nyenyak setelah datang ke ibu kota. Ia merasa kurang percaya diri dengan pencapaiannya. "Koe ning ndeso rekoso, ning ibu kota sambat. Menungso, modaro!" kata Basuki kepada Gepeng.

  1. “Tidak Ada Hal yang Mustahil”

Ketika para anggota Srimulat kesulitan mendapatkan kepercayaan diri untuk tampil di rekaman TV dan tampil untuk presiden, sang senior Asmuni senantiasa memberikan semangat dengan mengatakan tak ada hal yang mustahil jika dilakukan oleh Srimulat.

HARIS SETYAWAN
Pilihan Editor: Mengenang Basuki Srimulat, Pelawak Serba Bisa yang Berpulang 15 Tahun Lalu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

1 hari lalu

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

6 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

12 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

13 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

16 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

18 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

19 hari lalu

Chibicon Merayakan Kreativitas dan Budaya Pop di Jawa Timur

Chibicon menampilkan booth-booth menarik yang dipenuhi dengan produk dan karya unik dari para kreator lokal

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

25 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

28 hari lalu

Banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan, Dua Orang Meninggal

Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan sejak Senin, 8 April 2024 menyebabkan dua korban jiwa.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

29 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya